Liputan6.com, Jakarta - Memahami doa sahur Nisfu Syaban penting bagi umat Muslim yang ingin memaksimalkan ibadah di malam yang penuh berkah ini.
Meskipun tidak ada doa khusus yang baku, waktu sahur di malam Nisfu Syaban (malam ke-15 bulan Syaban) sangat dianjurkan untuk berdoa dan beribadah karena dianggap sebagai malam penuh berkah.
Advertisement
Baca Juga
Artikel ini akan mengulas tuntas tentang doa sahur Nisfu Syaban, tata caranya, dan ketentuan yang perlu diperhatikan, sehingga Anda dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan bermakna.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Sabtu (15/2/2025).
Bacaan Doa Sahur Nisfu Syaban
Banyak umat muslim mencari bacaan doa sahur Nisfu Syaban. Namun perlu diingat, tidak ada doa khusus yang wajib dibaca saat sahur Nisfu Syaban. Terpenting adalah niat yang ikhlas dan doa yang dipanjatkan dengan penuh khusyuk dan keimanan kepada Allah SWT. Doa sahur pada Nisfu Syaban tidaklah berbeda dengan doa-doa pada umumnya, hanya saja waktu ini dianggap waktu mustajab untuk berdoa.
Melansir dari berbagai sumber seperti buku Keagungan Rajab & Sya'ban tulisan Abdul Manan bin Haji Muhammad Sobar dan Terjemah dan Fadhilah Majmu' Syarif oleh Ustaz Rusdianto, berikut beberapa contoh doa yang bisa dipanjatkan:
Doa pertama yang bisa dibaca di momen sahur malam Nisfu Syaban
اللّٰهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَانِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ، وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤْلِيْ، وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ. اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ، وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّىٰ أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِيْ، وَرَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ.
Allahumma innaka ta'lamu sirrii wa 'alaaniyati faqbal ma'dzirati, wata'lamu haajatii fa'thainii suaa-li, wata'lamu maa fii nafsii faghfir lii dzambii. Allahumma innii as-aluka imaanan yubasyiru qalbii wa yaqiinan shaadiqan hattaa a'lamu annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii waraddani biqadhaa-ik.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang tampak dariku, maka terimalah permohonanku. Engkau mengetahui kebutuhanku, maka berilah aku apa yang aku pinta. Engkau mengetahui apa yang ada dalam jiwaku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu iman yang menenteramkan hatiku dan keyakinan yang tulus hingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku sesuatu kecuali yang telah Engkau tetapkan bagiku, dan jadikanlah aku ridha terhadap ketentuan-Mu."
Doa kedua yang bisa dibaca di momen sahur malam Nisfu Syaban
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللهُمَّ إِنِّيْ اللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَ اْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة
Allaahumma innaka 'afuwwung-tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddunyaa wal aakhiroh.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama, dunia serta akhirat."
Doa ketiga yang bisa dibaca di momen sahur malam Nisfu Syaban
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ اِسْمِي شَقِيًّا فِي دِيوَانِ الْأَشْقِيَاء فَامْهُ وَاكْتُبْنِي السُّعَدَاء وَإِِنْ كُنتَ اِسْمِي سَعِيدًا فِي دِيوَانِ السّعَدَاءِ فَاثْبِتْهُ فَإِنَّكَ قُلْتَ فِي كِتَابِكَ الكَرَيْمِ يَمْحُو اللهُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
Allahumma in kunta katabta ismii syaqiyyan fii diiwaanil asyqiyaa-i famhu waktubnii as-su'adaa-i wa in kunta ismii sa'iidan fii diiwaanis su'adaa-i fatsbithu fa innaka qulta fii kitaabikal kariimi yamhuu allaahu maa yasyaa-u wa yutsbit wa 'indahu ummul kitaabi
Artinya: "Ya Allah, jika Engkau telah mencatat namaku orang yang sengsara di tempat orang-orang yang sengsara maka hapuskanlah dan catatlah namaku di tempat orang-orang yang berbahagia. Jika Engkau telah mencatat namaku sebagai orang yang bahagia pada catatan orang-orang yang bahagia, maka tetapkanlah. Maka sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu yang dimuliakan: Allah menghapus apa-apa yang Dia kehendaki dan Allah menetapkan (apa-apa yang Dia kehendaki) dan di sisi-Nya ada kitab yang pokok."
Perlu diingat, doa-doa di atas hanyalah contoh. Anda dapat berdoa dengan kata-kata sendiri, asalkan tulus dan khusyuk. Doa sahur Nisfu Syaban tidaklah memiliki perbedaan dengan niat puasa, karena keduanya merupakan bagian dari ibadah yang dilakukan dengan niat yang ikhlas.
Advertisement
Tata Cara Puasa Nisfu Syaban
Membaca Niat
Niat puasa Nisfu Syaban dapat dibaca pada malam hari sebelum tidur atau di pagi hari sebelum matahari terbit. Niat ini merupakan syarat sah puasa. Bacalah niat dengan khusyuk dan penuh keikhlasan.
Contoh bacaan niat:
'نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلَّهِ تَعَالَى'
(Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ).
Artinya: 'Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT.' Membaca niat puasa Nisfu Syaban merupakan langkah awal yang krusial dalam menjalankan ibadah ini dengan benar dan mendapatkan keberkahannya. Keikhlasan dalam niat menjadi kunci diterimanya ibadah kita oleh Allah SWT.
Selain itu, memahami arti niat puasa akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Dengan memahami makna niat, kita akan lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa Nisfu Syaban. Hal ini akan meningkatkan kualitas ibadah dan mempererat hubungan kita dengan Allah SWT.
Makan Sahur
Dianjurkan untuk makan sahur sebelum waktu subuh. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk bersahur karena terdapat keberkahan di dalamnya. (HR. Bukhari dan Muslim). Sahur tidak hanya memberikan energi untuk berpuasa, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang dianjurkan. Dengan makan sahur, kita dapat menjalankan puasa dengan lebih baik dan bersemangat.
Selain itu, waktu sahur juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu sahur untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan demikian, ibadah puasa Nisfu Syaban akan lebih bermakna dan bermanfaat.
Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa
Selama berpuasa, hindari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hubungan suami istri. Menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa akan menjaga kemurnian ibadah dan meningkatkan pahala. Ketaatan dalam menjalankan puasa menunjukkan kesungguhan kita dalam beribadah kepada Allah SWT.
Selain itu, menjaga lisan dan perbuatan juga penting selama berpuasa. Hindari perkataan buruk, gosip, dan perbuatan yang tidak baik. Dengan menjaga lisan dan perbuatan, puasa Nisfu Syaban akan menjadi ibadah yang lebih sempurna dan bernilai.
Berbuka Puasa
Berbuka puasa dilakukan setelah adzan Maghrib berkumandang. Bacalah doa berbuka puasa dengan penuh khusyuk.
Contoh bacaan doa buka puasa:
'اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ'
('Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin').
Artinya: 'Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih'.
Berbuka puasa merupakan bagian penting dari ibadah puasa. Dengan berbuka puasa, kita dapat kembali mendapatkan energi dan kekuatan untuk melanjutkan aktivitas.
Selain itu, berbuka puasa juga merupakan waktu yang baik untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Ketentuan-Ketentuan Lain Tentang Puasa Nisfu Syaban
-
Puasa Sunnah: Puasa Nisfu Syaban hukumnya sunnah, artinya tidak wajib dilakukan. Namun, melakukannya sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Keutamaan puasa Nisfu Syaban antara lain mendapatkan ampunan dosa dan keberkahan dari Allah SWT. Jika demikian, puasa ini menjadi kesempatan untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Meskipun sunnah, puasa Nisfu Syaban tetap memiliki nilai ibadah yang tinggi. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Dengan demikian, puasa Nisfu Syaban akan menjadi amalan yang bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat.
-
Tidak Ada Doa Khusus: Tidak ada doa khusus untuk sahur Nisfu Syaban. Doa yang dipanjatkan bisa berupa permohonan ampun, keberkahan, perlindungan, dan segala hal baik lainnya. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan doa yang dipanjatkan dengan penuh khusyuk dan keimanan kepada Allah SWT. Keikhlasan dalam berdoa akan meningkatkan kualitas ibadah dan mempererat hubungan kita dengan Allah SWT.
Selain itu, waktu sahur juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu sahur untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan demikian, ibadah puasa Nisfu Syaban akan lebih bermakna dan bermanfaat.
-
Amalan Pendukung: Selain berdoa, perbanyaklah amalan-amalan lain seperti membaca Al-Quran, dzikir, dan bersedekah. Amalan-amalan tersebut akan menambah pahala dan keberkahan di malam Nisfu Syaban. Jika demikian, kita dapat memaksimalkan ibadah dan mendapatkan keberkahan yang lebih besar.
Selain itu, perbanyaklah istighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Istighfar merupakan amalan yang sangat dianjurkan karena dapat menghapus dosa-dosa kita. Dengan demikian, kita dapat membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)