Liputan6.com, Jakarta Sahur, dalam Islam, didefinisikan sebagai kegiatan makan dan minum sebelum terbit fajar bagi mereka yang akan berpuasa. Waktu pelaksanaannya dimulai dari pertengahan malam hingga menjelang waktu imsak. Meski bukan rukun puasa, sahur memiliki signifikansi penting dalam ibadah puasa Ramadhan, memberikan energi fisik dan spiritual untuk menjalani ibadah seharian penuh.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Banyak hadits Nabi Muhammad SAW menekankan anjuran untuk bersahur. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sahur bagi keberhasilan ibadah puasa. Dengan sahur, kita tidak hanya mempersiapkan fisik untuk berpuasa, tetapi juga mempersiapkan hati untuk lebih khusyuk beribadah.
Sahur juga menjadi momen refleksi diri, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan demikian, meskipun puasa tanpa sahur tetap sah, menjalankan sahur akan memberikan manfaat dan pahala yang lebih besar.
Memahami hukum dan keutamaan sahur akan membantu kita memaksimalkan ibadah puasa Ramadhan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sahur, mulai dari waktu pelaksanaan hingga doa-doa yang dianjurkan, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/2/2025).
Pengertian dan Waktu Sahur
Sahur secara lengkap diartikan sebagai makan dan minum sebelum terbit fajar untuk mempersiapkan diri menjalankan ibadah puasa. Rentang waktu sahur dimulai sejak pertengahan malam hingga menjelang waktu imsak. Waktu ideal untuk sahur adalah beberapa jam sebelum waktu subuh, agar tubuh memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan dan minuman.
Namun, waktu sahur memiliki fleksibilitas. Umat Islam diperbolehkan menyesuaikan waktu sahur dengan kondisi dan aktivitas masing-masing, selama masih dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Yang terpenting adalah niat untuk bersahur dan berpuasa.
Meskipun fleksibel, disarankan untuk tidak menunda sahur terlalu lama mendekati waktu imsak. Hal ini untuk menghindari kesulitan dalam menjalankan ibadah puasa karena kekurangan energi.
Intinya, waktu sahur memberikan ruang bagi setiap individu untuk mengatur waktu makan sahur yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Advertisement
Keutamaan Sahur dalam Islam
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk bersahur. Anjuran ini bukan tanpa alasan, sahur memiliki berbagai keutamaan yang luar biasa, baik secara fisik maupun spiritual. Berikut beberapa keutamaan sahur yang telah dijelaskan dalam hadits Nabi:
1. Keberkahan dari Allah SWT
Hadits "تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً" (Tasahharuu fa inna fis suhuuri barakah) yang artinya "Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari) menunjukkan keberkahan sahur mencakup aspek spiritual dan fisik. Secara spiritual, sahur meningkatkan ketakwaan dan pahala. Secara fisik, sahur memberikan energi untuk beraktivitas.
Berkah sahur bukan hanya sekedar kenyang, tetapi juga meliputi keberkahan dalam menjalani ibadah puasa dan aktivitas sehari-hari. Dengan sahur, kita lebih siap secara fisik dan mental.
Keberkahan sahur juga bisa dimaknai sebagai kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama berpuasa.
Dengan demikian, sahur menjadi bekal untuk meraih keberkahan dari Allah SWT selama menjalankan ibadah puasa.
2. Shalawat dari Allah dan Malaikat
Ada hadits yang menyebutkan bahwa Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang bersahur. Hal ini menunjukkan betapa istimewanya ibadah sahur di sisi Allah SWT.
Bahkan, hanya dengan seteguk air pun, kita tetap mendapatkan shalawat dari Allah dan malaikat. Ini menunjukkan kemurahan Allah dalam memberikan pahala.
Shalawat dari Allah dan malaikat merupakan bentuk penghargaan atas ketaatan dan kesungguhan kita dalam menjalankan ibadah sahur.
Mendapatkan shalawat dari Allah dan malaikat merupakan anugerah yang sangat besar dan tidak ternilai harganya.
3. Pembeda dengan Ahli Kitab
Hadits lain menyebutkan bahwa sahur menjadi pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa ahli kitab. Ini menunjukkan hikmah di balik anjuran sahur.
Perbedaan ini bukan sekadar ritual, tetapi mengandung makna mendalam tentang bagaimana Islam memperhatikan kesejahteraan umatnya.
Sahur memberikan energi dan kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan lebih optimal.
Dengan sahur, kita menjalankan puasa dengan lebih baik dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
4. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Waktu sahur bertepatan dengan sepertiga malam terakhir, waktu mustajab untuk berdoa. Doa-doa yang dipanjatkan pada waktu ini lebih mudah dikabulkan Allah SWT.
Oleh karena itu, waktu sahur bukan hanya waktu untuk makan dan minum, tetapi juga waktu untuk bermunajat kepada Allah SWT.
Berdoa saat sahur dapat meningkatkan kedekatan kita dengan Allah SWT dan memperkuat keimanan.
Manfaatkan waktu sahur untuk berdoa memohon ampunan, kesehatan, dan keberkahan di bulan Ramadhan.
Doa-doa Sahur yang Dianjurkan
Membaca doa saat sahur merupakan amalan sunnah yang dianjurkan. Berikut beberapa doa yang bisa dibaca:
1. Doa Sebelum Makan Sahur
"اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللَّهِ"
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa, wa qinaa 'adzaaban naar, bismillah.
Artinya: Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan lindungilah kami dari siksa api neraka, dengan menyebut nama Allah.
2. Doa Ketika Sahur
"يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ"
Yarhamullahu mutasahhirin.
Artinya: Semoga Allah SWT memberikan rahmat kepada orang-orang yang bersahur.
3. Doa Setelah Selesai Sahur
"نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى"
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa-i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillaahi ta'aalaa.
Artinya: Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah SWT.
Advertisement
Apakah Boleh Puasa Tidak Sahur?
Sahur merupakan kegiatan makan dan minum yang dilakukan sebelum fajar saat bulan Ramadhan. Banyak umat Muslim yang menganggap sahur sebagai bagian penting dari ibadah puasa. Namun, terkadang ada situasi di mana seseorang tidak dapat melakukan sahur. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang hukum dan status puasa tanpa sahur.
Sahur hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), bukan wajib. Oleh karena itu, apakah boleh puasa tidak sahur? Jawabannya: Boleh. Puasa tetap sah meskipun tanpa sahur, asalkan niat puasa telah dijalankan sebelum fajar. Ini karena syarat utama puasa adalah niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Beberapa ulama memiliki pendapat berbeda, namun mayoritas sepakat bahwa sahur bukan syarat sah puasa. Yang terpenting adalah niat dan menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Niat puasa dapat dilakukan kapan saja sebelum fajar, baik saat sahur maupun tidak. Adapun hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hubungan suami istri harus dihindari selama berpuasa.
Meskipun sah, melewatkan sahur berarti kehilangan keutamaan dan keberkahan yang telah dijelaskan sebelumnya. Sahur memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Secara spiritual, sahur merupakan waktu yang baik untuk berdoa dan beribadah. Dari segi kesehatan, sahur membantu menjaga energi dan stamina selama berpuasa.
Jika terpaksa melewatkan sahur karena suatu hal, pastikan niat puasa tetap terjaga dan perbanyak doa memohon ampun. Hal ini penting untuk memastikan puasa tetap sah dan bernilai ibadah. Selain itu, usahakan untuk lebih menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengganggu puasa sepanjang hari.
Kesimpulannya, apakah boleh puasa tidak sahur? Secara hukum, boleh. Namun, sebaiknya umat Muslim tetap berusaha untuk melakukan sahur agar mendapatkan manfaat dan keberkahan yang terkandung di dalamnya. Jika terpaksa melewatkan sahur, tetaplah fokus pada esensi puasa yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)