Liputan6.com, Jakarta Indonesia dikenal dengan kekayaan budayanya yang beragam, dan tradisi lebaran di Jawa Barat menjadi salah satu contoh nyata bagaimana nilai-nilai budaya lokal berpadu harmonis dengan perayaan keagamaan. Setiap tahunnya, masyarakat Sunda merayakan momen Idul Fitri dengan berbagai tradisi unik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Sebagai provinsi dengan populasi Muslim yang besar, tradisi lebaran di Jawa Barat memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan daerah lain. Rangkaian kegiatan yang dilakukan tidak hanya sebatas perayaan keagamaan, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial dan kekeluargaan yang mendalam, menjadikan tradisi lebaran di Jawa Barat begitu istimewa dan dinantikan.
Menariknya, meski zaman terus berkembang, tradisi lebaran di Jawa Barat tetap terjaga keasliannya dan terus dilestarikan oleh masyarakat. Mari kita telusuri lebih dalam berbagai tradisi menarik yang mewarnai perayaan Idul Fitri di tanah Sunda.
Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Senin (17/2).
Nganteuran: Silaturahmi Lewat Hidangan Lebaran
Salah satu tradisi unik yang menjadi ciri khas tradisi lebaran di Jawa Barat adalah Nganteuran. Satu atau dua hari sebelum Lebaran, masyarakat Sunda saling mengirimkan makanan khas Lebaran kepada keluarga dan tetangga.
Ketupat, sambal goreng, dan berbagai lauk pauk lainnya menjadi hidangan utama yang dibagikan, terutama dari yang muda kepada yang lebih tua. Nganteuran bukan sekadar berbagi makanan, melainkan juga simbol silaturahmi dan berbagi kebahagiaan menjelang hari raya. Tradisi ini mirip dengan tradisi nyorog di Betawi, yang juga menekankan pentingnya berbagi dan mempererat tali persaudaraan.
Proses Nganteuran melibatkan persiapan yang cukup matang. Masyarakat biasanya akan memasak berbagai hidangan khas Lebaran sejak beberapa hari sebelumnya. Pemilihan lauk pauk pun disesuaikan dengan selera penerima, sebagai bentuk perhatian dan penghormatan.
Setelah makanan siap, mereka akan membungkusnya dengan rapi dan mengantarkannya langsung ke rumah keluarga atau tetangga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya silaturahmi dalam budaya Sunda, yang diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata, bukan hanya sekedar ucapan.
Nganteuran juga menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk belajar menghargai dan menghormati orang tua serta menjalin hubungan baik dengan tetangga. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai sosial yang penting, seperti kepedulian, berbagi, dan rasa hormat.
Dengan demikian, Nganteuran bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sarana pendidikan karakter yang berharga bagi masyarakat Sunda. Dalam era modern saat ini, tradisi Nganteuran tetap lestari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi lebaran di Jawa Barat.
Advertisement
Nyekar: Menghormati Leluhur
Selain Nganteuran, tradisi Nyekar (atau Munggahan) juga menjadi bagian penting dari tradisi lebaran di Jawa Barat. Berasal dari kata 'sekar' yang berarti bunga, tradisi ini melibatkan ziarah ke makam keluarga, leluhur, atau tokoh penting.
Masyarakat akan menaburkan bunga sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa mereka yang telah wafat. Tradisi ini dilakukan baik sebelum maupun sesudah Lebaran, menunjukkan penghormatan yang berkesinambungan kepada para leluhur.
Nyekar bukan hanya sekadar mengunjungi makam, tetapi juga merupakan momen refleksi diri. Masyarakat akan berdoa dan mendoakan arwah para leluhur, memohon restu dan bimbingan. Suasana khidmat dan penuh haru biasanya menyelimuti kegiatan ini. Nyekar juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga, mengingat banyak anggota keluarga yang akan berkumpul untuk bersama-sama melakukan ziarah.
Dalam konteks tradisi lebaran di Jawa Barat, Nyekar menjadi pengingat akan pentingnya menghormati leluhur dan menghargai sejarah. Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual yang penting, serta memperkuat ikatan keluarga dan masyarakat. Meskipun zaman terus berubah, tradisi Nyekar tetap lestari dan dijaga kelangsungannya oleh masyarakat Sunda.
Ngapungkeun Balon: Perayaan Meriah di Garut
Di Garut, Jawa Barat, perayaan Lebaran diwarnai dengan tradisi unik yang bernama Ngapungkeun Balon. Tradisi ini dilakukan di Taragong Kidul dan melibatkan menerbangkan balon raksasa yang terbuat dari kertas minyak dengan berbagai warna. Ngapungkeun Balon bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi simbol perayaan dan kebersamaan masyarakat.
Tradisi ini telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Masyarakat Garut akan bersama-sama membuat dan menerbangkan balon-balon tersebut, menciptakan pemandangan yang meriah dan berwarna-warni. Ngapungkeun Balon juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persahabatan antar warga.
Keunikan Ngapungkeun Balon terletak pada proses pembuatan balon yang melibatkan seluruh anggota masyarakat. Mereka bekerja sama, saling membantu, dan berbagi pengetahuan. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan gotong royong yang tinggi. Ngapungkeun Balon menjadi bukti bahwa tradisi lebaran di Jawa Barat begitu beragam dan kaya akan kreativitas.
Advertisement
Ngadulag dan Sungkeman: Tradisi yang Tak Lekang Oleh Waktu
Ngadulag, tradisi memukul bedug pada malam takbiran, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi lebaran di Jawa Barat. Suara bedug yang menggema di masjid dan diiringi pawai obor menjadi tanda kegembiraan menyambut datangnya Lebaran. Tradisi ini mencerminkan kegembiraan dan semangat menyambut hari kemenangan setelah sebulan berpuasa.
Selain Ngadulag, Sungkeman juga menjadi tradisi penting dalam perayaan Lebaran di Jawa Barat. Anak-anak dan anggota keluarga yang lebih muda meminta maaf dan restu kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua. Sungkeman merupakan simbol penghormatan dan permintaan maaf, mempererat ikatan keluarga dan memperkokoh nilai-nilai luhur dalam masyarakat Sunda.
Baik Ngadulag maupun Sungkeman, kedua tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai keagamaan dan sosial dalam budaya Sunda. Tradisi-tradisi ini tetap lestari dan diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi lebaran di Jawa Barat dan memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Kesimpulannya, tradisi lebaran di Jawa Barat menyimpan kekayaan budaya yang luar biasa. Berbagai tradisi yang unik dan bermakna memperkuat ikatan keluarga dan masyarakat, serta menjadi bukti kelestarian budaya Sunda. Dari Nganteuran hingga Sungkeman, setiap tradisi memiliki nilai-nilai luhur yang patut dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
