Liputan6.com, Jakarta Komunitas Muslim di China memiliki sejarah panjang dan kaya, tersebar di berbagai wilayah dengan beragam etnis. Mereka terdiri dari berbagai kelompok etnis, termasuk Hui, Uyghur, Kazak, dan lainnya, masing-masing dengan kekayaan budaya dan tradisi yang unik. Idul Fitri, atau Lebaran, merupakan perayaan penting bagi mereka, menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan dan menjadi momen kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa.
Meskipun tersebar di berbagai wilayah dengan latar belakang etnis yang beragam, esensi perayaan Idul Fitri di China tetap sama: suatu momen untuk bersyukur, mempererat silaturahmi, dan mengingat kembali nilai-nilai spiritual selama Ramadhan. Namun, cara merayakannya mencerminkan keberagaman budaya lokal yang kaya dan unik.
Advertisement
Baca Juga
Perayaan Idul Fitri di China bukan hanya sekadar ibadah dan silaturahmi antar keluarga, tetapi juga merupakan perpaduan harmonis antara ajaran Islam dan budaya lokal. Tradisi-tradisi unik ini telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Muslim di China.
Memahami tradisi Lebaran di China memberikan wawasan berharga tentang bagaimana nilai-nilai Islam diintegrasikan ke dalam kehidupan masyarakat multikultural. Ini juga menunjukkan betapa kayanya keberagaman budaya Islam di dunia, di luar gambaran umum yang seringkali kita temui. Berikut kumpulan tradisi lebaran China yang unik, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (16/2/2025).
Persiapan Khusus di Masjid
Sebelum hari raya tiba, masjid-masjid di China dihiasi dengan lampu warna-warni yang menambah semarak suasana perayaan. Lampu-lampu ini bukan hanya sebagai dekorasi, tetapi juga simbol kegembiraan dan perayaan kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Spanduk-spanduk ucapan selamat Idul Fitri juga terpampang di berbagai sudut masjid, menambah nuansa meriah. Spanduk-spanduk ini biasanya berisi pesan-pesan keagamaan dan ucapan selamat dalam bahasa Mandarin dan Arab.
Selain dekorasi, masjid-masjid juga dibersihkan dan direnovasi untuk menyambut kedatangan jamaah yang akan melaksanakan sholat Id. Pembersihan ini dilakukan secara menyeluruh, mulai dari membersihkan lantai, dinding, hingga perlengkapan ibadah lainnya.
Bagi masjid yang memiliki keterbatasan ruang, area sholat di luar ruangan pun dipersiapkan. Area ini biasanya dibersihkan dan disiapkan dengan karpet atau alas sholat lainnya agar jamaah merasa nyaman saat melaksanakan sholat Id.
Advertisement
Ritual Pagi Hari Raya
Pagi hari Idul Fitri di China dimulai dengan bangun pagi-pagi sekali. Ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh hampir seluruh umat Muslim di China sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya.
Setelah bangun tidur, umat Muslim membersihkan rumah dan lingkungan sekitar sebagai simbol kesucian dan kesiapan menyambut hari kemenangan. Pembersihan ini dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Setelah membersihkan rumah, umat Muslim mandi dan mengenakan pakaian baru yang bersih dan rapi. Pakaian baru ini melambangkan kesucian dan kesiapan untuk menyambut hari kemenangan.
Setelah mandi dan berpakaian baru, umat Muslim membawa sajadah pribadi menuju masjid untuk melaksanakan sholat Id. Sajadah ini merupakan perlengkapan ibadah yang penting dan melambangkan kesiapan untuk beribadah.
Tradisi Kuliner Khas
Lebaran di China menyajikan perpaduan unik antara masakan halal dengan cita rasa lokal. Berbagai hidangan lezat disiapkan untuk disantap bersama keluarga dan kerabat.
Di daerah pesisir seperti Sanya, hidangan seafood menjadi menu favorit. Berbagai jenis ikan, udang, dan kerang diolah dengan bumbu-bumbu khas, menciptakan cita rasa yang menggugah selera.
Nasi kelapa merupakan hidangan khas yang populer di kalangan Muslim Hui. Nasi ini memiliki aroma dan rasa yang khas, berpadu dengan berbagai lauk pauk yang lezat.
Selain hidangan utama, berbagai makanan ringan tradisional juga disajikan. Makanan ringan ini biasanya memiliki cita rasa manis dan gurih, menambah kenikmatan perayaan Idul Fitri.
Advertisement
Perayaan di Masjid Niujie, Beijing
Masjid Niujie di Beijing menjadi salah satu pusat perayaan Idul Fitri yang ramai dikunjungi. Jalanan di sekitar masjid dipenuhi oleh para jamaah yang datang dari berbagai penjuru.
Berbagai pedagang makanan halal berjejer di sepanjang jalan, menawarkan berbagai hidangan lezat untuk disantap setelah sholat Id. Suasana ramai dan meriah terasa di sepanjang jalan.
Masjid Niujie juga dikenal dengan suasana multikulturalnya. Para jamaah tidak hanya berasal dari kalangan Muslim Tionghoa, tetapi juga dari berbagai negara lain.
Interaksi antara Muslim lokal dan internasional menciptakan suasana yang hangat dan penuh persaudaraan. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman dalam merayakan Idul Fitri.
Tradisi Muslim Hui di Sanya
Komunitas Muslim Hui di Sanya memiliki keunikan tersendiri dalam merayakan Idul Fitri. Mereka memiliki tradisi dan kebiasaan yang telah diwariskan turun-temurun.
Perayaan Idul Fitri di Sanya biasanya dipusatkan di Masjid Utara. Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya para jamaah untuk melaksanakan sholat Id.
Tradisi malam takbiran juga dirayakan dengan meriah. Para jamaah berkumpul di masjid untuk membaca takbir dan berdoa bersama.
Pasar malam yang ramai juga menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri di Sanya. Berbagai pedagang makanan dan minuman berjejer hingga subuh, menyajikan hidangan-hidangan lezat.
Advertisement
Perayaan di Xinjiang
Di Xinjiang, perayaan Idul Fitri diwarnai dengan tarian tradisional yang meriah. Tarian ini merupakan bagian dari budaya lokal dan menambah semarak suasana perayaan.
Pakaian adat juga menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Fitri di Xinjiang. Para warga mengenakan pakaian adat yang indah dan berwarna-warni.
Ziarah kubur juga merupakan tradisi yang dilakukan oleh sebagian besar umat Muslim di Xinjiang. Mereka mengunjungi makam leluhur untuk berdoa dan mendoakan mereka.
Ucapan "Eid Mubarak!" dalam bahasa lokal juga menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri di Xinjiang. Ucapan ini menunjukkan rasa kebersamaan dan saling menghormati.
Aktivitas Sosial dan Rekreasi
Selain ibadah, berbagai aktivitas sosial dan rekreasi juga dilakukan untuk memeriahkan Idul Fitri. Pertunjukan seni bela diri menjadi salah satu atraksi yang menarik perhatian.
Tarian singa juga sering ditampilkan untuk menambah semarak suasana perayaan. Tarian ini merupakan bagian dari budaya Tionghoa yang telah lama dikenal.
Berbagai permainan tradisional juga dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa. Permainan ini menambah keceriaan dan kebersamaan dalam perayaan Idul Fitri.
Kunjungan ke taman kota juga menjadi aktivitas yang populer. Para warga menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat di taman kota yang indah.
Advertisement
Tradisi Pernikahan
Idul Fitri juga menjadi momentum spesial bagi pasangan yang ingin menikah. Banyak pasangan memilih untuk melangsungkan pernikahan pada hari raya.
Pernikahan pada Idul Fitri seringkali dirayakan secara meriah dengan menggabungkan tradisi Islam dan budaya lokal. Suasana penuh kebahagiaan dan suka cita terasa di sepanjang acara.
Ada beberapa tradisi khusus yang dilakukan oleh pengantin dalam perayaan Idul Fitri. Tradisi ini bervariasi tergantung pada etnis dan daerah masing-masing.
Tradisi-tradisi ini menambah keindahan dan keunikan perayaan Idul Fitri, sekaligus menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat setempat.
Tradisi Berpakaian
Pakaian tradisional etnis menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Fitri. Para warga mengenakan pakaian tradisional yang mencerminkan identitas budaya mereka.
Perpaduan gaya Tionghoa-Muslim juga terlihat pada pakaian yang dikenakan. Mereka memadukan unsur-unsur budaya Tionghoa dan Islam dalam berpakaian.
Aksesori khas seperti kopiah dan kerudung juga menjadi pelengkap penampilan. Aksesori ini menambah keindahan dan keanggunan penampilan para warga.
Pakaian-pakaian ini menunjukkan identitas dan kebanggaan mereka sebagai warga Muslim di China, sekaligus menjadi bagian dari tradisi Lebaran.
Advertisement
Tradisi Silaturahim
Kunjungan antar keluarga merupakan tradisi penting dalam perayaan Idul Fitri. Para warga saling mengunjungi keluarga dan kerabat untuk mempererat silaturahmi.
Berbagai hidangan lezat disiapkan untuk menyambut tamu yang datang berkunjung. Hidangan ini merupakan simbol keramahan dan keakraban antar keluarga.
Tradisi bertukar hadiah juga dilakukan untuk menambah keakraban dan kebersamaan. Hadiah-hadiah ini biasanya berupa makanan, pakaian, atau barang-barang lainnya.
Silaturahmi ini merupakan momen penting untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat ikatan keluarga.
Perayaan Multibudaya
Perayaan Idul Fitri di China juga melibatkan partisipasi non-Muslim. Mereka turut serta dalam merayakan hari raya dengan berbagai cara.
Ucapan selamat dari tetangga non-Muslim juga seringkali terdengar. Ini menunjukkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama di China.
Toko-toko di sekitar masjid juga ikut memeriahkan suasana dengan memasang dekorasi Idul Fitri. Ini menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dalam merayakan hari raya.
Suasana multikultural ini menciptakan harmoni dan persatuan di tengah keberagaman budaya dan agama.
Advertisement
Tradisi Charity
Pemberian sedekah merupakan tradisi penting dalam perayaan Idul Fitri. Umat Muslim berbagi rezeki dengan orang-orang yang membutuhkan.
Berbagi makanan juga merupakan bagian dari tradisi charity. Makanan dibagikan kepada fakir miskin dan anak yatim piatu.
Bantuan untuk yang membutuhkan juga diberikan dalam berbagai bentuk. Bantuan ini dapat berupa uang, barang, atau jasa.
Tradisi charity ini menunjukkan kepedulian dan rasa berbagi di tengah masyarakat, sesuai dengan ajaran Islam.
Keindahan keberagaman Muslim di China terlihat jelas dalam perayaan Idul Fitri. Tradisi-tradisi unik yang ada menunjukkan harmoni antara ajaran Islam dan budaya lokal.
Mari kita menghargai perbedaan budaya dan tradisi yang ada di China. Dengan memahami dan menghormati perbedaan, kita dapat membangun persatuan dan kerukunan antar umat beragama.
