Liputan6.com, Jakarta Joey Pelupessy, gelandang bertahan keturunan Maluku yang lahir di Almelo, Belanda pada 15 Mei 1993, kini menjadi perbincangan hangat setelah pengumuman bahwa ia akan segera dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Dalam beberapa keterangan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, diketahui bahwa langkah naturalisasi ini merupakan bagian dari strategi untuk menambah amunisi di lini tengah Garuda, sehingga diharapkan mampu menjawab tantangan kompetisi internasional.
Advertisement
Baca Juga
Kepastian akan kehadirannya semakin menguatkan harapan para pendukung Garuda, mengingat kiprahnya yang telah melewati berbagai liga ternama dan juga latar belakang keturunan Maluku yang membangkitkan kebanggaan nasional.
Advertisement
1. Awal Karier dan Pendidikan Sepak Bola
Joey Pelupessy memulai perjalanan sepak bolanya di akademi SVVN Nijverdal, di mana bakatnya mulai terlihat jelas sejak usia muda, dan kemudian ia bergabung dengan akademi FC Twente pada tahun 2004 yang menjadi batu loncatan bagi perkembangan teknik dan taktik permainannya.
Di lingkungan FC Twente, Pelupessy dilatih secara intensif dalam berbagai level usia mulai dari U17, U19, hingga U21, sehingga membentuk fondasi yang kuat untuk karier profesionalnya, di mana setiap sesi latihan dan pertandingan dirancang untuk meningkatkan kualitas permainan dengan pendekatan modern dan disiplin tinggi.
Masa-masa awal di dunia sepak bola tersebut tidak hanya memberikan pengalaman berharga, tetapi juga membuka jalan bagi Pelupessy untuk menembus skuad utama FC Twente pada tahun 2013, di mana ia mulai menunjukkan kemampuan adaptasi dan keuletan dalam menghadapi lawan-lawan berkualitas tinggi.
Advertisement
2. Perjalanan di Klub Belanda dan Eredivisie
Setelah debutnya bersama FC Twente, perjalanan karier Joey Pelupessy memasuki fase penting ketika ia memutuskan untuk pindah ke Heracles Almelo pada tahun 2014, sebuah keputusan strategis yang mengantarkannya untuk menjadi salah satu pilar di lini tengah klub tersebut selama empat musim penuh dengan dedikasi.
Di Heracles Almelo, Pelupessy tidak hanya mendapatkan kepercayaan sebagai pemain andalan, tetapi juga mampu mencatatkan statistik impresif dengan lima gol dan enam assist dari 119 penampilan, di mana setiap pertandingan menjadi ajang untuk menunjukkan ketangguhan dan kreativitas dalam peran sebagai gelandang bertahan.
Kehadiran Pelupessy di Eredivisie memberikan dampak signifikan terhadap performa timnya, karena ia senantiasa menunjukkan komitmen tinggi dan konsistensi yang membuatnya dikenal sebagai pemain yang mampu menghadapi tekanan kompetisi dengan penuh profesionalisme.
3. Pengalaman di Inggris
Untuk mencari tantangan baru, Joey Pelupessy kemudian melangkah ke kancah sepak bola internasional dengan bergabung ke klub Inggris, Sheffield Wednesday, pada tahun 2018, yang mana ia mengukir pengalaman berharga di Divisi Championship dengan mencatatkan 119 penampilan, satu gol, dan tiga assist selama tiga musim yang penuh perjuangan.
Masa di Sheffield Wednesday menjadi periode penting dalam kariernya karena di sana ia diuji dalam pertandingan-pertandingan dengan intensitas tinggi dan ritme permainan yang cepat, sehingga ia semakin mengasah kemampuan bertahan serta meningkatkan kemampuan membaca pergerakan lawan dengan cermat.
Setelah menyelesaikan tugasnya di Inggris, Pelupessy memilih untuk mencoba peruntungannya dengan bergabung bersama klub Turki, Giresunspor, meskipun kesempatan tersebut berlangsung singkat dengan hanya 22 penampilan sebelum ia memutuskan kembali mengarahkan kariernya ke Belanda.
Advertisement
4. Kembali ke Belanda sebagai Kapten
Kepulangan Pelupessy ke Belanda terjadi pada Juli 2022 ketika ia resmi bergabung dengan FC Groningen, di mana peran kepemimpinan yang dititipkan kepadanya semakin mengukuhkan posisinya sebagai figur sentral di lini tengah, serta dipercaya menjadi kapten tim yang menuntun performa kolektif dengan penuh tanggung jawab.
Di FC Groningen, selain mendapatkan kepercayaan untuk menjadi kapten, ia juga berkesempatan bermain bersama rekan keturunan Indonesia lainnya, yaitu Ragnar Oratmangoen, yang menandai momen penting dalam sejarah klub meskipun akhirnya musim tersebut diwarnai dengan tantangan berat hingga harus mengalami degradasi ke kasta kedua Liga Belanda.
Keputusan untuk berpindah ke klub Belgia, Lommel SK, pada Januari 2025, menandai babak baru dalam perjalanan kariernya, di mana ia terus menunjukkan kualitas kepemimpinan dan kemampuan bertahan yang mumpuni, sehingga menjadi magnet bagi pihak PSSI untuk mengintegrasikannya ke dalam skuad nasional.
5. Proses Naturalisasi untuk Timnas Indonesia
Pengumuman resmi dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa Joey Pelupessy merupakan salah satu dari tiga pemain yang segera dinaturalisasi, bersama dengan Emil Audero dan Dean James, sebagai bagian dari upaya memperkuat lini tengah Timnas Indonesia yang saat ini tengah mencari alternatif yang kompetitif.
Proses naturalisasi ini dilakukan setelah melalui diskusi mendalam mengenai posisi dan peran yang dapat diisi oleh Pelupessy, mengingat pengalaman internasional dan kualitas kepemimpinan yang selama ini ia tunjukkan, sehingga diharapkan ia mampu menambah kekuatan strategis di lini tengah Garuda.
Langkah ini dianggap sebagai salah satu strategi penting oleh PSSI untuk mengintegrasikan pemain dengan latar belakang Eropa yang memiliki akar keturunan Indonesia, di mana kehadirannya diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dan membuka lembaran baru bagi prestasi sepak bola tanah air, sekaligus memenuhi kebutuhan taktis tim nasional di kancah internasional.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban
Q: Siapakah Joey Pelupessy dan apa latar belakangnya?
A: Joey Pelupessy adalah gelandang bertahan keturunan Maluku yang lahir di Almelo, Belanda, dan telah meniti karier di berbagai liga Eropa seperti Eredivisie, Divisi Championship Inggris, dan kini bermain di Liga Belgia, sebelum dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Q: Bagaimana perjalanan kariernya di dunia sepak bola?
A: Perjalanan kariernya dimulai di akademi SVVN Nijverdal, dilanjutkan dengan pengembangan di FC Twente, peran penting di Heracles Almelo, pengalaman di Sheffield Wednesday dan Giresunspor, hingga menjadi kapten di FC Groningen dan akhirnya bergabung dengan Lommel SK di Belgia.
Q: Mengapa PSSI memilih untuk menaturalisasi Joey Pelupessy?
A: PSSI memilihnya karena ia memiliki pengalaman kompetitif di level Eropa, kualitas kepemimpinan yang terbukti, serta dianggap mampu memberikan kontribusi strategis di lini tengah Timnas Indonesia, terutama mengingat “alternatif di lini tengah memang tidak banyak” menurut pernyataan Erick Thohir.
Q: Apa harapan PSSI dengan proses naturalisasi ini?
A: PSSI berharap kehadiran Pelupessy bersama pemain naturalisasi lainnya dapat menambah daya saing tim nasional, meningkatkan kualitas permainan, dan membuka peluang bagi Indonesia untuk meraih prestasi lebih tinggi di kancah internasional.
