Bola.com, Jakarta Sebelum kehadiran Maarten Paes, Ernando Ari merupakan pilihan utama Timnas Indonesia sebagai penjaga gawang. Kiper dari Persebaya Surabaya ini memiliki peran penting dalam keberhasilan Skuad Garuda melaju ke tahap ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di zona Asia. "Kehadiran Maarten Paes membuat Ernando Ari terpinggirkan," menjadi kenyataan pahit bagi kiper lokal yang kini menghadapi tantangan lebih besar dengan rencana kedatangan Emil Audero Mulyadi.
PSSI memiliki rencana untuk menaturalisasi tiga pemain baru, termasuk Emil Audero Mulyadi. Eks kiper Juventus yang saat ini bermain untuk Como 1907 diharapkan bisa tampil membela Skuad Garuda pada matchday 7 Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Timnas Australia pada tanggal 20 Maret mendatang. Dengan pengalaman dan jam terbang yang dimiliki, pelatih Patrick Kluivert tampaknya lebih mempercayai Emil Audero Mulyadi sebagai kiper utama.
Baca Juga
Sebelum bergabung dengan Como 1907 pada tahun 2024, kiper berusia 28 tahun ini pernah dipinjamkan Juventus ke Venezia dan Sampdoria. Sampdoria kemudian merekrutnya secara permanen berkat penampilannya yang semakin meningkat, meskipun sempat dipinjamkan ke Inter Milan. "Jika kiper sekelas Maarten Paes yang kenyang asam garam di Major League Soccer (MLS), Amerika Serikat, bersama Inter Miami, terancam tersisih, apa kabar penjaga gawang lokal?" menjadi pertanyaan yang mencuat di benak banyak orang.
Advertisement
Selain Ernando Ari, sejumlah kiper lokal lainnya juga menghadapi ancaman yang sama setelah kemunculan Emil Audero Mulyadi. Dengan persaingan yang semakin ketat, posisi kiper lokal di Timnas Indonesia kini berada dalam tekanan besar, menuntut mereka untuk terus meningkatkan performa agar tetap dapat bersaing di level internasional.
Nadeo Argawinata
Karier Nadeo di Timnas Indonesia sangat dipengaruhi oleh Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan tersebut memasukkan Nadeo ke dalam timnya pada 29 Mei 2021, ketika pertandingan persahabatan melawan Timnas Oman berlangsung.
Sejak saat itu, Shin Tae-yong selalu mempertimbangkan Nadeo dalam pilihannya. Pemain tampan yang lahir pada 9 Maret 1997 ini beberapa kali diberi kepercayaan untuk menjadi starter, termasuk dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Namun, posisi Nadeo Argawinata kini mulai digantikan oleh pemain muda, Ernando Ari. Penampilan gemilang Ernando Ari membuat kiper Borneo FC yang kini berusia 27 tahun ini semakin jarang mendapatkan kesempatan bermain.
Peluang Nadeo Argawinata untuk bermain kembali di bawah bimbingan Patrick Kluivert tampaknya sudah tertutup, karena pelatih tersebut kemungkinan besar akan lebih memilih Emil Audero Mulyadi atau Maarten Paes.
Advertisement
Cahya Supriadi
Pada usia yang masih sangat muda, yakni 22 tahun, Cahya Supriadi digadang-gadang menjadi penjaga gawang masa depan Timnas Indonesia. Kemampuannya yang luar biasa membuat pemain milik FC Bekasi City ini berpotensi mengikuti jejak sukses para pendahulunya seperti Markus Horison, Jendri Pitoy, dan Hendro Kartiko. Dengan bakat yang dimilikinya, Cahya diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi tim nasional di masa mendatang. "Bakatnya yang luar biasa memungkinkan pemain kepunyaan FC Bekasi City itu mengkuti jejak gemilang yang ditorehkan pendahulunya macam Markus Horison, Jendri Pitoy, serta Hendro Kartiko," demikian kutipan yang menggambarkan potensi besar Cahya.
Namun, impian Cahya Supriadi untuk melambung lebih tinggi bersama Tim Garuda tampaknya belum bisa terwujud dalam waktu dekat. Persaingan di posisi penjaga gawang semakin ketat dengan kehadiran Maarten Paes dan rencana PSSI untuk menaturalisasi Emil Audero Mulyadi. Kondisi ini menambah tantangan bagi Cahya untuk menunjukkan kemampuannya di lapangan. Meski begitu, semangat dan dedikasinya diharapkan akan membawanya menuju kesuksesan di masa depan. "Namun, mimpi Cahya Supriadi agar bisa terbang lebih tinggi bersama Skuad Garuda sepertinya belum bisa terwujud karena persaingan di bawah mistar semakin sengit," demikian situasi yang dihadapi Cahya saat ini.
Muhammad Riyandi
Penjaga gawang lokal lainnya yang mungkin akan tersisih adalah Muhammad Riyandi. Kiper dari Persis Solo ini, yang saat ini berusia 25 tahun, memiliki talenta yang cukup menonjol. Hal ini dibuktikan dengan posisinya di Persis Solo yang hampir selalu menjadi pilihan utama.
Di tim nasional senior, Muhammad Riyandi juga termasuk dalam daftar penjaga gawang cadangan bersama Maarten Paes, Ernando Ari, dan Nadeo Argawinata.
Sampai saat ini, Muhammad Riyandi belum mendapatkan kesempatan untuk tampil selama babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 di zona Asia.
Peluangnya semakin tertutup dengan kedatangan Emil Audero Mulyadi menjelang pertandingan melawan Australia yang dijadwalkan pada 20 Maret mendatang.
Advertisement
Ernando Ari
Ernando Ari telah menjadi pilar utama bagi Timnas Indonesia, baik di tingkat senior maupun U-23, dalam berbagai kompetisi selama dua tahun terakhir. Namun, cedera yang dialaminya membuatnya absen dari pertandingan terakhir skuad Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jika dibandingkan dengan tiga penjaga gawang lainnya, Ernando Ari adalah kiper yang paling sering diandalkan oleh Shin Tae-yong, setidaknya dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Ia menjadi pilihan utama dalam berbagai turnamen, termasuk Piala Asia 2023, Piala Asia U-23 2024, dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Statistik Ernando menunjukkan performa yang sebanding dengan dua rekan seposisinya. Kiper berusia 22 tahun ini berhasil mencatatkan dua kali nirbobol dan hanya kebobolan satu kali dalam tiga pertandingan awal.
Namun, jumlah penyelamatan yang dilakukan Ernando memang tidak sebanyak yang dicatatkan oleh Nadeo dan Adi. Dalam tiga pertandingan tersebut, penjaga gawang asal Semarang ini hanya berhasil melakukan dua kali penyelamatan di BRI Liga 1 2024/2025.
