Kiper Hanya Boleh Memegang Bola 8 Detik Musim Depan, Maarten Paes dan Emil Audero Harus Perhatikan

IFAB telah menyetujui beberapa perubahan aturan permainan untuk musim 2025/2026, termasuk aturan baru tentang kiper memegang bola.

oleh Fardi Rizal Diperbarui 03 Mar 2025, 14:41 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 14:41 WIB
Maarten Paes dan Emil Audero.
Maarten Paes dan Emil Audero. (Bola.com/Dok.Instagram Maarten Paes dan Emil Audero). - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Jakarta - International Football Association Board (IFAB) telah menyetujui beberapa perubahan dalam aturan permainan untuk musim 2025/2026. Salah satu perubahan tersebut adalah terkait batasan waktu bagi kiper dalam memegang bola.

Menurut aturan baru IFAB, seorang penjaga gawang hanya diizinkan menguasai bola dengan tangannya selama maksimal delapan detik. Jika aturan ini dilanggar, maka tim lawan akan mendapatkan hadiah sepak pojok.

"Setelah uji coba menunjukkan dampak positif yang signifikan terkait penjaga gawang yang menahan bola terlalu lama," tulis IFAB dalam situsnya.

IFAB menjelaskan bahwa, "IFAB dengan suara bulat memutuskan untuk mengubah Hukum 12.2 tentang tendangan bebas tidak langsung." Organisasi ini didirikan pada tahun 1986 dan kini telah berusia 138 tahun.

Aturan yang ditetapkan oleh IFAB

Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi) - Bola.com... Selengkapnya

Menurut IFAB, "Perubahan ini menetapkan bahwa jika penjaga gawang memegang bola lebih dari delapan detik, dengan wasit menggunakan hitungan mundur visual selama lima detik."

IFAB juga menyatakan bahwa "Wasit akan memberikan tendangan sudut kepada tim lawan, menggantikan aturan saat ini yang memberikan tendangan bebas tidak langsung jika lebih dari enam detik."

Di berbagai belahan dunia, beberapa penjaga gawang sering kali memegang bola lebih lama dari yang seharusnya. Biasanya, tindakan yang membuat kesal tim lawan ini dilakukan untuk menghabiskan waktu saat timnya sedang memimpin dalam pertandingan. Dengan demikian, perubahan aturan ini diharapkan dapat mengurangi taktik penguluran waktu yang dilakukan oleh kiper. Selain itu, hal ini juga bisa meningkatkan tempo permainan dan memberikan keuntungan lebih bagi tim yang sedang mengejar ketertinggalan. Aturan baru ini merupakan upaya untuk menciptakan permainan yang lebih adil dan dinamis.

Harus Menyesuaikan Diri

Ekspresi Emil Audero dalam laga Lecce vs Inter Milan di pekan ke-26 Serie A 2023/24, Senin (26/02/2024) dini hari WIB. (c) Giovanni Evangelista/LaPresse via AP
Emil Audero menunjukkan ekspresinya dalam pertandingan Lecce melawan Inter Milan pada pekan ke-26 Serie A 2023/24, Senin dini hari WIB. - Bola.com... Selengkapnya

Maarten Paes dan Emil Audero, dua penjaga gawang yang berpotensi bergantian menjaga gawang Timnas Indonesia, perlu segera menyesuaikan diri dengan peraturan baru yang ditetapkan oleh IFAB. Adaptasi ini sangat penting agar mereka dapat tampil optimal saat membela Timnas Indonesia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan berlangsung pada akhir Maret 2025. Dengan memahami dan menerapkan aturan tersebut, keduanya diharapkan dapat memberikan performa terbaik untuk tim.

“Keduanya bisa mengaplikasikannya ketika membela Timnas Indonesia dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada akhir Maret 2025.” Dengan persiapan yang matang dan pemahaman mendalam mengenai aturan baru, Maarten Paes dan Emil Audero dapat menjadi pilar penting dalam menjaga pertahanan gawang Indonesia. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perjalanan Timnas dalam kompetisi tersebut.

Hadapi Australia dan Bahrain

Pada tanggal 20 Maret 2025, Timnas Indonesia dijadwalkan untuk menghadapi Timnas Australia sebagai tuan rumah dalam pertandingan ketujuh Grup C yang berlangsung di Sydney Football Stadium, Sydney. Pertandingan ini menjadi tantangan awal bagi Timnas Indonesia dalam rangkaian pertandingan Grup C yang menentukan.

Melawan tim tuan rumah, Timnas Indonesia diharapkan dapat menunjukkan performa terbaiknya untuk meraih hasil yang positif. "Timnas Indonesia akan lebih dulu menantang tuan rumah Timnas Australia dalam matchday ketujuh Grup C di Sydney Football Stadium, Sydney, pada 20 Maret 2025."

Setelah menghadapi Timnas Australia, lima hari kemudian, tepatnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Timnas Indonesia akan bertemu dengan Timnas Bahrain untuk pertandingan kedelapan Grup C. Partai ini menjadi kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk memanfaatkan dukungan penuh dari para pendukung di tanah air.

Pertandingan melawan Bahrain menjadi krusial untuk menjaga posisi di Grup C. "Lima hari berselang, tim berjulukan Garuda itu bakal meladeni perlawanan Timnas Bahrain dalam partai kedelapan Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat."

Modifikasi Aturan Permainan

Hukum 3.10 (Kapten tim)

Dalam Hukum Permainan, terdapat panduan yang memungkinkan kompetisi untuk menerapkan aturan bahwa hanya kapten yang diperbolehkan mendekati wasit dalam situasi tertentu. Aturan ini telah diterapkan dengan sukses di beberapa kompetisi pada tahun sebelumnya. The IFAB menyetujui bahwa komunikasi yang lebih baik antara kapten dan wasit—yang sering menghadapi protes baik verbal maupun fisik—dapat membantu menumbuhkan rasa keadilan dan saling menghormati, yang merupakan nilai inti dalam sepak bola.

Hukum 8.2 (Bola jatuh)

Apabila bola berada di luar area penalti ketika permainan dihentikan, bola akan diberikan kepada tim yang sebelumnya menguasainya atau yang seharusnya mendapatkannya (jika jelas bagi wasit). Jika situasi tersebut tidak jelas, bola akan diberikan kepada tim yang terakhir menyentuhnya.

Hukum 9.2 (Bola dalam permainan)

Apabila seorang ofisial tim, pemain pengganti, pemain yang telah diganti, pemain yang dikeluarkan, atau pemain yang sementara berada di luar lapangan menyentuh bola saat bola keluar dari lapangan, tendangan bebas tidak langsung tanpa hukuman disipliner akan diberikan, selama tidak ada niat untuk mengganggu permainan secara tidak adil.

Protokol VAR (Video Assistant Referee)

Kompetisi kini memiliki pilihan untuk membiarkan wasit memberikan pengumuman setelah tinjauan VAR atau pemeriksaan VAR yang memakan waktu lama.

Pedoman praktis untuk wasit

Karena VAR dapat memantau keputusan gol atau tidak gol serta pelanggaran penjaga gawang saat tendangan penalti, asisten wasit harus berdiri sejajar dengan titik penalti, yang juga menjadi garis offside.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya