Hukum Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Penting Dipahami

Apakah ucapan selamat Idul Fitri memiliki dasar dalam Islam? Ini hukum dan pendapat ulama tentang ucapan terbaik saat lebaran.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 30 Mar 2025, 11:27 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2025, 11:27 WIB
Saling Mengucapkan Selamat Hari Raya
Ilustrasi Silaturahmi Credit: pexels.com/mentatdgt... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Raya Idul Fitri, umat Islam di berbagai belahan dunia kerap saling mengucapkan selamat sebagai bentuk kegembiraan atas kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Ucapan seperti "Selamat Hari Raya Idul Fitri", "Minal ‘Aidin wal Faizin", atau "Taqobbalallahu minna wa minkum" sering terdengar, baik secara langsung maupun melalui pesan digital. Namun, apakah ada tuntunan khusus dalam Islam terkait pengucapan selamat Idul Fitri?

Dalam ajaran Islam, setiap perbuatan memiliki hukum tersendiri, termasuk dalam hal memberikan ucapan selamat. Beberapa ulama menilai bahwa ucapan ini merupakan bagian dari tradisi (adat) yang diperbolehkan, sementara sebagian lainnya berpandangan bahwa ucapan tertentu tidak memiliki dasar dalam sunnah Nabi. Lalu, bagaimana pandangan para ulama terkait hal ini?

Artikel ini akan mengupas tuntas hukum mengucapkan selamat Idul Fitri, dalil-dalil yang mendukungnya, serta pendapat ulama tentang beberapa frasa yang umum digunakan. Dengan memahami perspektif yang lebih luas, umat Islam dapat lebih bijak dalam menyampaikan ucapan selamat di hari yang fitri.

Promosi 1

1. Dasar Hukum Mengucapkan Selamat Idul Fitri dalam Islam

Ucapan selamat Idul Fitri telah menjadi bagian dari budaya umat Islam, namun apakah ada dalil yang mendukungnya? Dalam Islam, terdapat kaidah bahwa hukum asal dalam hal adat atau kebiasaan adalah boleh, kecuali jika ada dalil yang melarangnya.

Salah satu riwayat yang sering dijadikan rujukan adalah dari Jubair bin Nufair, yang menyatakan bahwa para sahabat Rasulullah ﷺ biasa mengucapkan "Taqobbalallahu minna wa minkum" (Semoga Allah menerima amalan kami dan amalan kalian) ketika bertemu pada Hari Raya. Hadis ini dinilai memiliki sanad yang hasan menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang menyebutkan bahwa mengucapkan selamat Idul Fitri diperbolehkan karena terdapat contoh dari para sahabat. Namun, beliau sendiri tidak memulai ucapan tersebut, melainkan hanya menjawab jika ada yang lebih dulu mengucapkannya. Hal ini mengindikasikan bahwa ucapan selamat bukanlah suatu kewajiban, tetapi tetap diperbolehkan dalam Islam.

2. Perbedaan Pendapat Ulama Mengenai Ucapan Selamat Idul Fitri

Meskipun terdapat riwayat sahabat yang mengucapkan selamat Idul Fitri, para ulama tetap memiliki pandangan yang beragam mengenai hal ini. Syekh Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab Al-Hawi Lil Fatawi menyatakan bahwa ucapan selamat Idul Fitri hukumnya mubah, bukan sunnah maupun bid’ah.

Di sisi lain, Imam Malik pernah mengatakan bahwa di Madinah, ucapan semacam ini tidak dikenal. Ini menunjukkan bahwa ada sebagian ulama yang tidak menjadikan ucapan selamat sebagai suatu tradisi dalam perayaan Idul Fitri. Namun, hal ini lebih bersifat kebiasaan regional dan bukan berarti melarang secara mutlak.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin juga menegaskan bahwa ucapan selamat Idul Fitri dibolehkan, selama tidak mengandung makna yang bertentangan dengan syariat Islam. Dengan demikian, ucapan seperti "Selamat Idul Fitri", "Ied Mubarak", atau "Minal ‘Aidin wal Faizin" tetap diperbolehkan, selama niatnya baik dan tidak dianggap sebagai suatu ritual ibadah.

3. Kontroversi Ucapan “Minal ‘Aidin wal Faizin” dan Mohon Maaf Lahir Batin

Salah satu ungkapan yang sering digunakan di Indonesia adalah "Minal ‘Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin". Namun, apakah frasa ini benar-benar memiliki dasar dalam Islam?

Secara bahasa, "Minal ‘Aidin wal Faizin" berarti "Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (kepada fitrah) dan menang". Ucapan ini tidak ditemukan dalam hadis maupun riwayat sahabat, tetapi tetap memiliki makna yang baik. Oleh karena itu, sebagian ulama membolehkan penggunaannya sebagai bagian dari tradisi budaya.

Adapun tambahan "Mohon Maaf Lahir dan Batin", ini lebih merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia yang menjadikan Hari Raya sebagai momentum saling memaafkan. Meskipun tidak diajarkan secara khusus dalam Islam, esensinya sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya meminta dan memberi maaf kepada sesama.

4. Ucapan yang Lebih Dianjurkan Saat Idul Fitri

Dari berbagai pendapat ulama, ucapan yang lebih dianjurkan saat Idul Fitri adalah yang berasal dari riwayat sahabat, yaitu:

  • Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian)
  • Iedukum Mubarak (Semoga hari raya Anda diberkahi)
  • Kullu ‘aamin wa antum bikhair (Semoga sepanjang tahun Anda selalu dalam kebaikan)

Ucapan-ucapan ini memiliki makna yang baik dan lebih dekat dengan ajaran Islam. Namun, jika seseorang tetap ingin menggunakan ucapan lain seperti Minal ‘Aidin wal Faizin, hal ini tidak menjadi masalah selama tidak diyakini sebagai sunnah atau kewajiban.

5. Kesimpulan dan Sikap Bijak dalam Mengucapkan Selamat Idul Fitri

Berdasarkan berbagai pendapat ulama, dapat disimpulkan bahwa mengucapkan selamat Idul Fitri adalah hal yang diperbolehkan dalam Islam. Tidak ada ucapan baku yang diwajibkan, tetapi terdapat beberapa frasa yang lebih dianjurkan, seperti Taqobbalallahu minna wa minkum.

Bagi yang ingin tetap menggunakan ungkapan seperti Minal ‘Aidin wal Faizin atau Mohon Maaf Lahir dan Batin, hal ini tidak menjadi masalah selama tidak menganggapnya sebagai bagian dari sunnah atau ibadah yang harus dilakukan. Yang lebih penting adalah menjaga niat yang baik dalam menyampaikan ucapan selamat serta memanfaatkan momen Idul Fitri untuk mempererat silaturahmi.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)

1. Apakah wajib mengucapkan selamat Idul Fitri?

Tidak, ucapan selamat Idul Fitri bukan kewajiban, tetapi merupakan tradisi yang diperbolehkan dalam Islam.

2. Apa ucapan terbaik menurut sunnah?

Ucapan yang berasal dari riwayat sahabat, seperti Taqobbalallahu minna wa minkum, lebih utama digunakan.

3. Benarkah mengucapkan “Minal ‘Aidin wal Faizin” tidak diperbolehkan?

Tidak benar. Frasa ini tidak berasal dari sunnah, tetapi memiliki makna yang baik sehingga tetap diperbolehkan.

4. Bolehkah mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin” saat Idul Fitri?

Boleh, karena meminta dan memberi maaf adalah ajaran Islam, meskipun frasa ini bukan bagian dari sunnah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya