Liputan6.com, Jakarta Milia atau benjolan-benjolan kecil berwarna putih kekuningan merupakan kondisi yang sering muncul di wajah, terutama di sekitar mata dan pipi. Kondisi ini tidak berbahaya dan sebenarnya bisa dicegah.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Meskipun sebagian besar kasus milia disebabkan oleh faktor genetik atau hormonal (milia primer) yang umumnya muncul pada bayi, ada jenis milia sekunder yang muncul akibat faktor eksternal dan bisa kamu hindari.
Milia terjadi ketika sel kulit mati terperangkap di bawah permukaan kulit, mengeras, dan membentuk kista kecil. Penyebab milia yang bisa dicegah ini seringkali berkaitan dengan kebiasaan dan paparan lingkungan. Dengan perawatan kulit yang tepat dan gaya hidup sehat, kamu bisa meminimalisir risiko munculnya milia.
Penting untuk diingat bahwa milia pada bayi baru lahir umumnya tidak dapat dicegah karena faktor hormonal. Namun, untuk kamu yang sudah dewasa, memahami penyebab milia yang bisa dicegah akan sangat membantu menjaga kesehatan kulit. Berikut 5 penyebab milia yang bisa dicegah, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (20/3/2025).
Apa itu Milia?
Milia adalah kista kecil, keras, dan berwarna putih atau kekuningan yang muncul di bawah permukaan kulit. Kista ini terbentuk ketika keratin, protein yang membentuk struktur kulit, terperangkap di bawah kulit dan mengeras.
Milia seringkali disamakan dengan jerawat, namun keduanya berbeda. Jerawat terjadi karena penyumbatan pori-pori, sedangkan milia terbentuk di bawah lapisan kulit teratas dan tidak meradang.
Advertisement
Jenis-jenis Milia
Milia diklasifikasikan berdasarkan usia munculnya atau penyebabnya, dan dibagi menjadi milia primer dan sekunder:
- Milia Neonatal (Primer): Umumnya muncul pada bayi baru lahir dan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
- Milia Primer (pada anak-anak dan dewasa): Muncul di sekitar kelopak mata, dahi, dan alat kelamin. Dapat hilang dalam beberapa minggu atau bertahan beberapa bulan.
- Milia Sekunder: Muncul setelah adanya penyumbatan pada saluran kulit, misalnya setelah cedera, luka bakar, atau munculnya lepuhan. Ini adalah jenis milia yang bisa dicegah.
- Milia Eruptif Multipel: Terdiri dari area gatal yang muncul di wajah, lengan atas, dan badan. Muncul dalam beberapa minggu hingga bulan.
- Milia Traumatik: Muncul di area kulit yang mengalami cedera, seperti luka bakar parah atau ruam.
- Milia terkait obat atau produk: Penggunaan krim steroid jangka panjang atau beberapa bahan dalam produk perawatan kulit dapat menyebabkan milia.
Penyebab Milia yang Bisa Dicegah
Penyebab milia yang bisa dicegah terutama berkaitan dengan milia sekunder. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya milia:
- Paparan sinar matahari berlebihan: Paparan sinar matahari yang intens dapat menyebabkan penumpukan sel kulit mati, meningkatkan risiko milia. Gunakan tabir surya setiap hari.
- Produk perawatan kulit yang tidak tepat: Hindari produk yang terlalu kental, berbahan dasar minyak, atau tidak terserap kulit dengan baik. Pilih produk ringan dan sesuai jenis kulit.
- Kurangnya eksfoliasi: Eksfoliasi ringan 2-3 kali seminggu membantu mengangkat sel kulit mati. Hindari eksfoliasi berlebihan.
- Kebersihan wajah yang buruk: Bersihkan wajah dua kali sehari untuk menghilangkan kotoran dan sisa kosmetik.
- Asupan nutrisi yang kurang: Konsumsi makanan sehat dan bergizi, termasuk vitamin E, untuk menjaga kesehatan kulit.
Advertisement
Cara Mencegah Milia
Meskipun tidak ada cara untuk sepenuhnya mencegah milia, terutama pada bayi, kamu dapat meminimalisir risikonya dengan langkah-langkah berikut:
- Gunakan tabir surya dan pelembap: Lindungi kulit dari sinar matahari dan jaga kelembapannya agar sel kulit mati mudah terlepas.
- Hindari krim atau salep yang terlalu kental: Produk yang kental dapat mengiritasi kulit dan menyumbat pori-pori.
- Jaga kebersihan wajah: Membersihkan wajah secara teratur membantu mencegah penumpukan kotoran dan keringat.
- Eksfoliasi secara teratur: Lakukan eksfoliasi ringan 2-3 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati.
- Gunakan obat steroid sesuai petunjuk dokter: Hindari penggunaan jangka panjang.
- Pilih produk perawatan kulit yang tepat: Pilih produk berlabel 'oil-free' atau 'noncomedogenic'.
Dengan memahami penyebab milia yang bisa dicegah dan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, kamu dapat menjaga kesehatan kulit dan meminimalisir risiko munculnya milia. Namun, jika milia menimbulkan rasa tidak nyaman atau tidak kunjung hilang, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.
Sumber: Medical News Today, Healthline, WebMD, VeryWellHealth
