Liputan6.com, Jakarta Pada 30 Agustus 1981, Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Tim Nasional (Timnas) menjadi saksi Timnas Indonesia mengalahkan Australia 1-0 dalam kualifikasi Piala Dunia 1982. Gol Herry Risdianto di menit ke-88 menjadi mimpi indah bagi skuad Garuda kala itu. Kemenangan ini menjadi tonggak penting, mengingat dominasi Australia dalam rekor pertemuan kedua tim. Pertandingan di Sydney pada 20 Maret 2025 hari ini, memberikan peluang bagi Timnas Indonesia untuk mengulang kejayaan tersebut, mengingat hasil imbang tanpa gol pada September 2024 lalu.
Meskipun rekor pertemuan menunjukkan dominasi Australia dengan 15 kemenangan dari 20 pertandingan, hasil imbang di laga sebelumnya menunjukkan peningkatan signifikan Timnas Indonesia. Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, optimis dan bertekad meraih kemenangan di Sydney. Pertandingan ini bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga tentang membuktikan bahwa Timnas Indonesia mampu bersaing di level internasional.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Bus Timnas Indonesia di Australia Dikritik, Lampu Nyala Sebelah dan Ada Pemain yang Harus Berdiri
Kapten Australia Bongkar Kelemahan yang Bikin Timnas Indonesia Dibantai 1-5
Sesuai Prediksi Pengamat, Timnas Indonesia Kalah Besar di kandang Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kemenangan 1981 bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata bahwa Indonesia mampu menghadapi dan mengalahkan Australia. Kini, dengan peningkatan peringkat FIFA dan performa konsisten, harapan untuk mengulang momen bersejarah tersebut semakin besar. Pertandingan di Sydney akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Timnas Indonesia untuk membuktikan kapasitas dan mentalitas juara. Lantas apakah sejarah akan terulang? Simak informasinya berikut ini, dirangkum Liputan6, Kamis (20/3).
Advertisement
Kualifikasi Piala Dunia 1982: Kejutan Besar Indonesia untuk Australia
Dikutip dari bola.net, pada Kualifikasi Piala Dunia 1982, Timnas Indonesia mencatatkan kejutan luar biasa yang memalukan bagi Australia. Dalam dua pertandingan yang digelar di Jakarta dan Sydney, Indonesia berhasil menahan Australia dalam laga yang sangat sengit. Momen itu menjadi bukti bahwa Indonesia tidak bisa dianggap remeh meskipun dalam banyak laga sebelumnya kalah dari negara tersebut.
Laga tersebut menjadi salah satu yang paling dikenang karena bukan hanya sekadar hasil, tetapi juga sebagai simbol keberanian dan semangat juang tim yang tidak gentar meskipun menghadapi tim yang lebih kuat. Indonesia menunjukkan bahwa meskipun berstatus sebagai underdog, mereka tetap bisa mengejutkan dunia, dan ini menjadi sejarah penting dalam perjalanan sepak bola nasional.
Kejadian pada 1982 ini memberikan pelajaran penting bagi Australia, yang tak menyangka bisa menghadapi kesulitan melawan Indonesia di kandang mereka. Bahkan, pertandingan itu sering dijadikan referensi untuk menjelaskan betapa sepak bola bisa penuh dengan kejutan yang tak terduga.
Advertisement
Susunan Pemain dalam Laga Timnas Indonesia vs Australia pada 1981 Silam
Berikut adalah daftar susunan pemain saat Timnas Indonesia menang 1-0 atas Australia pada laga 1981 yang lalu:
Indonesia (5-2-4):
Purwono; Hamid Asnan, Didik Darmadi, Riono Asnan, Hery Kiswanto, Simson Rumahpasal; Ismanto Hadi, Rully Nere; Herry Riswanto, Stefanus Siray, Abdulrachman Gurning.
Pelatih: Harry Tjong.
Australia (3-6-1):
Glen Ahern; Steven Blair, Robert Wheatley, Brett Woods; Oscar Crino, Jim Patikas, Peter Raskopoulos, Paul Kay, Grant Lee, Mark Koussas; Dave Mitchell.
Pelatih: Les Scheinflug.
Kekuatan Baru Timnas Indonesia di Bawah Kepelatihan Patrick Kluivert
Timnas Indonesia kini memasuki babak baru dengan kehadiran pelatih Patrick Kluivert. Meski hanya memiliki waktu dua hari untuk persiapan sebelum laga penting ini, Kluivert tetap menunjukkan optimisme tinggi. Dengan kehadiran empat pemain naturalisasi baru yang berkarier di Eropa, Indonesia memiliki kekuatan baru yang bisa menjadi kunci kemenangan.
Keempat pemain tersebut adalah Ole Romeny, Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James, yang membawa pengalaman internasional. Kehadiran mereka diharapkan bisa memberi dampak positif pada permainan Timnas Indonesia, dan Kluivert memiliki harapan tinggi untuk meraih empat poin dalam dua laga awal, termasuk melawan Australia dan Bahrain.
"Kami tahu mereka memiliki pelatih baru. Kami tidak tahu persis bagaimana dia akan menyusun timnya, tetapi kami telah melihat bagaimana dia mengatur tim-tim sebelumnya," ujar Pelatih Australia, Tony Popovic, mengutip bola.com.
Advertisement
Peluang dan Tantangan Timnas Indonesia dalam Laga Melawan Australia
Laga melawan Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menjadi sangat penting bagi Timnas Indonesia, mengingat hasil dari pertandingan ini bisa mempengaruhi posisi mereka di grup C. Timnas Indonesia perlu memberikan permainan terbaik mereka untuk bisa meraih kemenangan atau setidaknya hasil imbang, yang akan sangat membantu langkah mereka di kualifikasi ini.
Meskipun Indonesia memiliki sejarah buruk dalam pertemuan dengan Australia, mereka tidak bisa dianggap remeh. Beberapa pemain kunci seperti Evan Dimas dan Ricky Kambuaya diharapkan tampil maksimal, memberikan kontribusi besar, dan memberikan dampak positif bagi tim. Dengan semangat juang tinggi, bukan tidak mungkin Indonesia bisa kembali mencetak sejarah melawan Australia di pertandingan ini.
Banyak yang berharap agar Timnas Indonesia bisa tampil lebih percaya diri dan menerapkan strategi yang telah dipersiapkan dengan baik oleh Kluivert. Laga ini tidak hanya soal kemenangan, tetapi juga soal membuktikan kemampuan Timnas Indonesia untuk bersaing di level tertinggi Asia. Adapun berikut adalah susunan pemain dari masing-masing tim:
Australia (3-4-3):
Mathew Ryan; Kye Rowles, Milos Degenek, Cameron Burgess; Lewis Miller, Aiden O'Neill, Jackson Irvine, Aziz Behich; Kusini Yengi, Martin Boyle, Craig Goodwin
Pelatih: Tony Popovic
Timnas Indonesia (3-5-2):
Maarten Paes; Mees Hilgers, Jay Idzes, Kevin Diks; Sandy Walsh, Thom Haye, Joey Pelupessy, Ivar Jenner, Calvin Verdonk; Marseli; Rafael Struick, Ole Romeny
Pelatih: Patrick Kluivert
Australia: Tekanan Besar Menghadapi Timnas Indonesia
Bagi Australia, laga melawan Indonesia bukanlah hal yang mudah meskipun mereka lebih diunggulkan. Australia harus memperbaiki penampilan mereka, setelah hasil yang kurang memuaskan dalam beberapa pertandingan terakhir. Timnas Indonesia, meski memiliki rekor buruk melawan Australia, tetap memiliki potensi untuk mengejutkan mereka.
Pelatih Australia kemudian harus memastikan timnya tampil maksimal agar bisa meraih kemenangan di kandang sendiri. Terlebih, Indonesia kini memiliki skuad yang lebih solid dengan kehadiran pemain-pemain berkualitas yang dapat mengancam pertahanan Australia. Laga ini menjadi penting bagi Australia untuk membuktikan bahwa mereka tetap menjadi tim yang lebih kuat di Asia.
Namun, tekanan di pundak Australia juga tidak bisa dipandang sebelah mata, karena mereka tahu bahwa Timnas Indonesia sering kali tampil dengan semangat luar biasa dalam pertandingan-pertandingan besar, terutama melawan tim sekelas Australia.
"Kami harus fokus pada diri kami, memastikan bahwa kami bisa menghadapi struktur apa pun yang mereka gunakan. Kami percaya diri dengan permainan yang ingin kami mainkan, dan saya yakin kami akan menunjukkan itu dalam laga." tambah Tony
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik (People Also Ask)
Kapan terakhir kali Timnas Indonesia menang lawan Australia?
Indonesia terakhir kali menang melawan Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 1982.
Apa yang diharapkan oleh pelatih Patrick Kluivert dalam laga melawan Australia?
Kluivert berharap Timnas Indonesia meraih empat poin dari dua laga awal, melawan Australia dan Bahrain.
Apa tantangan terbesar bagi Timnas Indonesia dalam laga melawan Australia?
Tantangan terbesar adalah menghadapi tim yang lebih unggul seperti Australia, meskipun Indonesia memiliki kesempatan untuk mengejutkan.
Bagaimana persiapan Timnas Indonesia menjelang laga melawan Australia?
Timnas Indonesia hanya memiliki dua hari latihan, tetapi optimisme tinggi dari pelatih dan pemain.
Mengapa laga ini sangat penting bagi Timnas Indonesia?
Laga ini sangat penting untuk posisi Indonesia di grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan untuk membuktikan kekuatan mereka di Asia.
