Bermain di SUGBK, Timnas Indonesia Usung Misi Balas Dendam

Pada Selasa malam (25/3/2025) WIB, Timnas Indonesia akan bertanding melawan Bahrain di SUGBK dalam laga penting yang menentukan peluang menuju Piala Dunia 2026.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 25 Mar 2025, 19:35 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 19:30 WIB
Latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Minggu (23/3/2025)
Justin Hubner, Joey Pelupessy, dan Nathan Tjoe-A-On menjalani sesi latihan bersama Timnas Indonesia di Stadion Madya, GBK, Jakarta, Minggu (23/3/2025). (Bola.com/M. Iqbal Ichsan) - Bola.net... Selengkapnya

Jakarta Tim nasional Indonesia akan berhadapan dengan Bahrain dalam pertandingan penting di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa malam, 25 Maret 2025 waktu Indonesia Barat. Pertandingan ini menjadi penentu bagi kedua tim dalam usaha mereka mendapatkan tiket menuju Piala Dunia 2026.

Setelah mengalami kekalahan telak 1-5 dari Australia, Skuad Garuda harus segera bangkit. Di sisi lain, Bahrain juga mengalami kekalahan setelah tunduk 0-2 dari Jepang. Kedua tim sama-sama memiliki enam poin, sehingga kemenangan menjadi hal yang sangat penting bagi keduanya.

Namun, Indonesia memiliki keunggulan berupa dukungan penuh dari puluhan ribu pendukung. Tiket pertandingan telah habis terjual sejak jauh-jauh hari, dan atmosfer di SUGBK dijamin akan mengguncang mental lawan.

Mantan pesepak bola Indonesia, Syamsir Alam, menyoroti efek tekanan psikologis yang dialami Bahrain. "Bahrain sudah terganggu sekali psikologisnya, tahun lalu sudah minta main di tempat netral," ujarnya belum lama ini di kanal YouTube Nusantara TV.

Dia juga menambahkan, "Kalau tidak salah, melawan Bahrain itu H-5 Lebaran, mungkin agak banyak yang tidak pulang kampung dulu buat nakut-nakutin Bahrain di GBK. Mungkin mereka kalau bisa main pakai AirPods. Luar biasa terornya di GBK kalau lagi full."

Promosi 1

Pertahanan Bahrain Melemah

Bahrain tiba di Jakarta dengan kondisi tim yang kurang ideal. Salah satu bek utama mereka, Hamad Al Shamsan, mengalami cedera sehingga tidak dapat bermain penuh saat melawan Jepang.

Al Shamsan memulai pertandingan tersebut sebagai starter, namun harus keluar pada menit ke-82 akibat cedera yang dialaminya. Posisinya kemudian digantikan oleh Vincent Ani Emmanuel, seorang pemain yang belum memiliki banyak pengalaman dalam pertandingan-pertandingan besar.

Selain itu, Bahrain juga kehilangan bek tengah andalan mereka, Amin Benadi, yang harus absen karena akumulasi kartu kuning. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi para penyerang Indonesia untuk memanfaatkan kelemahan di lini belakang lawan.

Ketiadaan Al Shamsan di sisi kanan pertahanan Bahrain dapat dimanfaatkan oleh Calvin Verdonk atau Dean James yang sering menyerang dari sisi kiri. Sementara itu, absennya Benadi bisa menjadi keuntungan bagi Ole Romey, yang saat ini sedang dalam performa terbaiknya.

Misi Balas Dendam atas Insiden di Riffa

Pertandingan ini lebih dari sekadar laga biasa. Ini adalah kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk membalas hasil yang kontroversial di Riffa pada 10 Oktober 2024.

Di pertandingan tersebut, yang berlangsung di Bahrain National Stadium, skor akhir adalah 2-2. Timnas Indonesia hampir saja memenangkan pertandingan sebelum wasit Ahmed Al-Kaf membuat keputusan yang menimbulkan perdebatan.

Drama yang diperlihatkan oleh para pemain Bahrain juga menyebabkan banyak keputusan yang merugikan, dan tambahan waktu yang diberikan oleh wasit menjadi pusat perhatian. Injury time hanya enam menit, tetapi pertandingan baru berakhir di menit ke-90+9, tepat setelah Bahrain mencetak gol penyama kedudukan.

Sekarang, kesempatan untuk membalas kekalahan sudah ada di depan mata. Di hadapan puluhan ribu pendukung di SUGBK, Timnas Indonesia memiliki peluang untuk meraih tiga poin dan lebih mendekat ke Piala Dunia 2026. Garuda tentunya tidak ingin pengalaman pahit di Riffa terulang kembali.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.net

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya