Bukannya Tumbang, Pohon Ini Malah Tumbuh Subur Jika Disambar Petir

Liputan6.com, Jakarta Biasanya, petir menjadi akhir tragis bagi pohon yang tersambarnya. Namun di Panama, Evan Gora, seorang ahli ekologi dari Cary Institute of Ecosystem Studies, menemukan anomali mengejutkan. Pohon Dipteryx oleifera justru bertahan hidup dan tetap subur setelah disambar petir.

Selama ini, komunitas ilmiah meyakini bahwa petir hanya membawa dampak negatif pada pohon. Sambaran petir umumnya membuat pohon hancur berkeping-keping atau nyaris mati. Penemuan Gora di hutan hujan Panama menantang pandangan lama tersebut.

Dalam observasinya, Gora menemukan Dipteryx oleifera tidak hanya bertahan, tetapi juga menggunakan sambaran petir untuk keuntungan. Pohon ini membunuh tanaman merambat dan pohon tetangga di sekitarnya melalui energi listrik. Kondisi ini memungkinkan Dipteryx oleifera merebut lebih banyak sinar matahari dan nutrisi untuk dirinya sendiri.

Penelitian lanjutan Gora dan tim menunjukkan bahwa sembilan pohon Dipteryx oleifera yang diteliti tetap hidup dan hampir tanpa kerusakan setelah sambaran petir. Sementara 84 pohon lain yang tersambar mengalami kerusakan parah atau mati.

 "Menurut saya, seluruh tim kami merasa luar biasa bahwa pohon ini dapat terpapar arus listrik 30.000 ampere dan tetap baik-baik saja," kata Evan Gora dikutip Liputan6.com dari laman NPR.org Minggu (13/4/2025).

Penemuan Dipteryx oleifera di Panama mematahkan konsensus ilmiah tentang petir dan pohon. Biasanya, pohon yang tersambar petir akan mati dalam waktu singkat. Namun Dipteryx oleifera malah bertahan hidup dan nyaris tidak terluka.

Evan Gora mencatat fenomena ini pertama kali tahun 2015 di Monumen Alam Barro Colorado. Ia menemukan pohon almendro yang tetap berdiri kokoh setelah tersambar petir kuat. Sementara itu, tanaman merambat di sekitarnya musnah dan puluhan pohon tetangga mati.

"Dalam beberapa tahun, kami mulai melihat spesies ini, ketika diserang, tidak hanya bertahan hidup, tidak mengalami kerusakan sama sekali," kata Evan Gora kepada NPR.org 

Fenomena ini membuat para ilmuwan yakin ada sesuatu yang unik pada Dipteryx oleifera. Mereka pun memulai penelitian lebih dalam terhadap pohon ini.

Dipteryx oleifera bukan hanya bertahan, tapi juga mendapat keuntungan dari sambaran petir. Setiap kali tersambar, pohon ini membunuh tanaman pesaing di sekitarnya. Dengan begitu, ia merebut ruang, sinar matahari, dan nutrisi lebih banyak.

Petir yang mengalir melalui tajuk pohon menciptakan efek jaring laba-laba. Arus listrik melompat ke pohon-pohon tetangga dan menewaskan seperempat dari mereka. Rata-rata, satu sambaran pada Dipteryx oleifera menewaskan 9,2 pohon lain di sekitarnya.

"Data ini memberikan bukti pertama bahwa beberapa pohon mendapat manfaat dari tersambar petir," tulis Gora dan timnya. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal New Phytologist. Hasilnya memperkuat dugaan bahwa sambaran petir justru menguntungkan pohon ini.

Dipteryx oleifera tampaknya berevolusi untuk menjadi lebih rentan tersambar petir. Pohon ini memiliki tinggi luar biasa dan tajuk (ranting, cabang, dan daun)  lebar seperti penangkal petir alami. Diperkirakan, ia 68 persen lebih mungkin tersambar petir dibanding pohon biasa.

Dalam masa hidup sekitar 300 tahun, Dipteryx oleifera bisa tersambar beberapa kali. Rata-rata, sambaran petir terjadi setiap 56 tahun sekali. Bahkan, dalam satu kasus, satu pohon tersambar dua kali hanya dalam waktu lima tahun dan tetap tumbuh subur.

"Bertahan hidup setelah satu sambaran petir mungkin kebetulan, tetapi bertahan hidup setelah enam kali atau lebih jelas bukan kebetulan," tulis Gora.

Fakta ini menunjukkan kekuatan adaptasi luar biasa Dipteryx oleifera. Evolusi membuat pohon ini justru memanfaatkan kekuatan alam yang mematikan.

Dalam penelitian yang dilakukan di Panama, para ilmuwan memantau 93 pohon tersambar petir. Hasilnya, 64% pohon non-Dipteryx mati dalam dua tahun, sementara semua Dipteryx oleifera tetap hidup. Bahkan, mereka hanya kehilangan sedikit daun dari tajuknya.

Penelitian ini menggunakan sistem pelacakan lokasi petir yang sangat akurat. Mereka juga mengukur tingkat kelangsungan hidup, kerusakan fisik, dan aktivitas parasit selama 2 hingga 6 tahun. Data memperlihatkan, Dipteryx oleifera mampu bertahan bahkan setelah paparan listrik ekstrem.

"Lebih baik pohon Dipteryx oleifera tersambar petir daripada tidak tersambar petir," simpul Gora.