Liputan6.com, Jakarta Saat kondisi cuaca ekstrem menimpa dunia, dampaknya bisa muncul dalam bentuk yang tidak terduga. Salah satu kisah paling menarik adalah bagaimana musim panas yang terik di Jepang telah mengubah sebuah iklan menggemaskan menjadi menyeramkan di sebuah toko kecil. Fenomena ini mengungkapkan bagaimana panasnya suhu dapat mempengaruhi material sehari-hari dengan cara yang mengejutkan dan terkadang menakutkan.
Beberapa tahun terakhir, Jepang mengalami gelombang panas yang memecahkan rekor, dan di kota Nagahama, Prefektur Shiga, dampaknya terlihat jelas pada sebuah papan iklan toko pakaian. Pengalaman iklan menggemaskan jadi menyeramkan ini telah menarik perhatian media sosial dan menjadi sensasi viral di seluruh negeri. Papan iklan yang dulunya menampilkan bayi lucu kini berubah menjadi pemandangan yang bisa membuat bulu kuduk merinding.
Advertisement
Peristiwa iklan menggemaskan jadi menyeramkan ini bukan hanya menarik dari segi visual, tetapi juga menunjukkan bagaimana bencana alam seperti panas ekstrem dapat menciptakan fenomena tidak terduga. Toko Hangai, yang menjadi pusat perhatian berkat papan iklannya, kini menjadi contoh menarik tentang bagaimana iklan menggemaskan jadi menyeramkan dapat berubah menjadi keuntungan bisnis yang tidak disengaja.Â
Advertisement
Mari kita telusuri lebih jauh kisah unik ini, yang telah Liputan6.com langsir dari Odditycentral, pada Jumat (25/4).
Â
Asal Mula Papan Iklan yang Berubah
Hangai adalah sebuah toko yang menjual pakaian dan barang-barang serba ada di Kota Nagahama, Prefektur Shiga, Jepang. Selama sepuluh tahun, toko ini memiliki papan iklan yang sama - gambar bayi lucu dengan gelembung ucapan bertuliskan "Kami memiliki banyak barang bagus dan murah". Desain ini dipilih untuk memberikan kesan ramah dan mengundang para pelanggan untuk masuk dan berbelanja di toko tersebut.
Papan iklan ini terbuat dari bahan yang rentan terhadap cuaca, seperti kebanyakan papan iklan pada umumnya. Pemilik toko, Masanao Itaya, tidak pernah membayangkan bahwa papan iklan ini akan menjadi pusat perhatian di kemudian hari. Ia memilih desain bayi karena kesan menggemaskan dan ramah yang dapat menarik perhatian pelanggan yang lewat di depan tokonya.
Namun, selama bertahun-tahun, papan iklan tersebut terus terpapar sinar matahari langsung dan cuaca yang berubah-ubah. Seperti kebanyakan material yang terkena sinar matahari dalam jangka waktu lama, warna-warna pada papan iklan mulai memudar. Proses ini berjalan lambat dan hampir tidak terlihat, sampai musim panas tahun lalu yang sangat panas mengubah segalanya.
Musim panas di Jepang memang terkenal panas, tetapi beberapa tahun terakhir, negara ini mengalami gelombang panas yang luar biasa intens. Suhu yang sangat tinggi ini tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan tetapi juga berdampak pada infrastruktur dan properti, termasuk papan iklan sederhana di toko Hangai yang tidak terlindungi dari sinar matahari langsung.
Â
Advertisement
Transformasi Menakutkan
Perubahan pada papan iklan mulai menjadi jelas setelah musim panas tahun lalu. Panas yang intens dan sinar matahari langsung menyebabkan warna-warna gelap pada papan iklan menjadi hangus. Bagian yang paling terpengaruh adalah area mata dan mulut si bayi, yang berubah menjadi hitam pekat, menciptakan penampilan yang menyeramkan.
Mata dan mulut yang tadinya menampilkan ekspresi lucu dan ceria, kini tampak seperti lubang hitam menganga. Kontras antara warna hitam dan sisa wajah bayi menciptakan efek visual yang mengingatkan pada karakter film horor. Perubahan yang tidak disengaja ini mengubah kesan menggemaskan menjadi menyeramkan secara dramatis.
Masanao Itaya, pemilik toko, awalnya menyadari kerusakan pada papan iklan tokonya pada Agustus tahun lalu. Ia berniat untuk menggantinya, khawatir bahwa penampilan yang menyeramkan akan menakuti pelanggan potensial. Namun, Perayaan Obon (festival tradisional untuk menghormati arwah leluhur) tiba, dan pada saat ia akhirnya berencana untuk menggantinya, ia melihat sesuatu yang aneh.
Orang-orang dari seluruh negeri mulai berdatangan ke tokonya untuk melihat dan memotret papan iklan "bayi kerasukan" tersebut. Apa yang awalnya dianggap sebagai kerusakan yang memalukan ternyata menjadi daya tarik yang tidak terduga. Itaya kemudian memutuskan bahwa menurunkan papan iklan tersebut justru akan merugikan bisnisnya.
Â
Musim Panas Kedua: Semakin Menyeramkan
Setelah musim panas pertama mengubah papan iklan, musim panas tahun selanjutnya membawa perubahan yang lebih dramatis. Panas yang memecahkan rekor tahun 2024 menyebabkan area gelap di sekitar mata dan mulut si bayi semakin melebar. Tidak hanya itu, bintik-bintik gelap mulai muncul di pipi dan hidungnya, membuat penampilan papan iklan semakin menakutkan.
Penampilan papan iklan kini lebih menyerupai wajah yang terbakar atau terinfeksi, menciptakan kontras yang tajam dengan pesan ramah yang tertulis dalam gelembung ucapan. Beberapa pengunjung mendeskripsikan papan iklan tersebut seperti "bayi yang baru keluar dari kebakaran" atau "boneka yang dirasuki" karena penampilan wajahnya yang tidak natural dan menyeramkan.
Papan iklan tersebut sempat menjadi berita utama di Jepang. Panas yang berlebihan tahun ini semakin mempercepat proses perubahan pada papan iklan. Banyak orang yang mengunjungi toko hanya untuk melihat dan memotret papan iklan yang viral ini, menjadikannya semacam atraksi turis lokal yang tidak direncanakan.
Â
Masanao Itaya mengakui bahwa ia awalnya berniat untuk mengganti papan iklan yang rusak, takut bahwa penampilan yang menyeramkan akan menjauhkan pelanggan potensial. Namun, ia segera menyadari bahwa papan iklan tersebut justru menarik pengunjung baru ke tokonya, banyak di antaranya menjadi pelanggan setelah awalnya datang hanya untuk melihat "bayi kerasukan".
Toko Hangai mengalami peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan sejak papan iklan mereka menjadi viral. Orang-orang dari seluruh Jepang datang untuk melihat papan iklan yang terkenal, dan banyak yang berakhir dengan berbelanja di toko tersebut. Ini merupakan contoh bagaimana sesuatu yang awalnya dianggap sebagai kerusakan dapat berubah menjadi alat pemasaran yang efektif.
Beberapa bisnis lokal lainnya di sekitar Hangai juga mendapat manfaat dari meningkatnya jumlah pengunjung di area tersebut. Restoran, kafe, dan toko-toko di sekitarnya melaporkan adanya peningkatan pelanggan, terutama saat akhir pekan ketika lebih banyak wisatawan berkunjung untuk melihat papan iklan viral tersebut.
Â
Advertisement
