SBY: Capres Jangan Andalkan Iklan dan Lembaga Survei Saja

Liputan6.com, Bogor Para Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat kembali menyapa masyarakat. Untuk ketujuh kalinya para peserta menyampaikan visi dan misinya dalam forum debat bernegara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Debat bernegara diawali sambutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

SBY dalam sabutannya mengatakan melalui konvensi ini masyarakat bisa mengetahui tentang integritas, karakter dan kepribadian masing-masing calon presiden yang tergabung di dalam peserta capres konvensi Partai Demokrat.

"Rakyat harus tahu, mengerti kapasitas dan kapabilitas serta rekam jejak dari para calon presiden. Konvensi bertujuan untuk memperkenalkan kandidat para  calon presiden," jelas SBY dalam sambutannya sebelum memulai debat konvensi calon presiden di gedung Puri Begawan Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/3/14).

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menganggap para peserta konvensi memiliki modal dan kemampuan yang cukup mumpuni untuk memimpin negeri. Seperti pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan potensi yang besar untuk memimpin negeri. Namun, elektabilitas para calon peserta juga berperan penting agar rakyat bisa mengetahui siapa sosok calon pemimpinnya.

"Ada calon presiden yang mengandalkan iklan dan lembaga survey. Tapi menurut saya itu semua belum cukup. Kalau ingin terpilih menjadi pemimpin yang jelas harus disukai rakyat dan elektabilitas harus tinggi," tuturnya.

Diucapkannya, calon presiden harus memiliki kecakapan dan siap untuk memimpin bangsa. Hakekat dari tugas pemimpin yang baru adalah untuk menjaga dan bisa memperbaiki semua masalah negara ini yang belum terselesaikan. SBY meminta kepada para peserta konvensi untuk menyampaikan pandangan penting soal  solusi, kebijakan dan langkah-langkah bila terpilih menjadi presiden.

Sebelumnya, debat peserta konvensi capres kali ini mengambil tema hubungan internasional dan kesejahteraan rakyat. Ada 11 kandidat peserta konvensi capres yakni Anies Rasyid Baswedan, Dahlan Iskan, Letnan Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo , Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto, Dino Patti Djalal, H. Marzuki Alie, Irman Gusman, Haryono Isman, S.H. Sarundajang, dan Gita Wirjawan.