Dukungan Parlemen Minim, Jokowi Tak Khawatir Kelola Pemerintahan

Jokowi yakin dengan pengalaman menjalankan pemerintahan di Solo dan DKI.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Jul 2014, 03:30 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2014, 03:30 WIB
Dipanggil SBY, Jokowi-JK Ditegur?
Jokowi menyampaikan apresiasi sekaligus penghargaan kepada SBY, telah memimpin dan mengawasi jalannya Pilpres 2014 dengan baik, Rabu (9/7/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Hasi quick count atau hitung cepat beberapa lembaga survei menunjukkan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) keluar sebagai pemenang Pilpres 2014 dengan selisih 4-5%. Bila hasil tersebut sama dengan penghitungan suara KPU, otomatis pasangan capres nomor urut 2 itu dipastikan sebagai pemenang Pilpres.

Namun, pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi-JK harus berhadapan dengan dua pertiga lebih kursi parlemen lawan politiknya, yang diisi para pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Meski dukungan di parlemen minoritas, Jokowi mengaku tetap yakin roda pemerintahan tidak akan terhambat.

"Sudah kita sampaikan, di Solo, kami 40% berbeda, nggak ada masalah. Di DKI, kami hanya 11% nggak ada masalah kok. Bolak-balik disampaikan kok," ucap Jokowi di Posko Pemenangannya di Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2014).

Menurut Jokowi, bila komunikasi eksekutif dengan legislatif yakni pemerintah dan parlemen berjalan baik, tidak akan ada program-program pemerintah yang terhambat. Walau pun jumlah partai pendukung pemerintah lebih sedikit.

"Saya rasa itu masalahnya dikomunikasi saja. Kalau komunikasi baik, hal itu tidak akan terjadi," ujarnya.

Jokowi mengaku tak khawatir bila pada saat pemilihan pimpinan DPR nanti, partainya yaitu PDIP --yang memenangkan Pileg lalu-- tidak menduduki jabatan sebagai ketua DPR.  

"Di dewan itu biasa. Di DKI apa ketua dewannya dari kami? Kan juga nggak ada masalah, bekerja sama dengan sangat baik dengan 11%," ucapnya.

Jokowi pun yakin, seandainya tidak mendapatkan dukungan dari parlemen, rakyatlah yang ada di belakangnya. Kendati, dirinya meyakini potensi ke arah tersebut tidak akan terjadi.

"Siapa yang mau menekan?  Nggak ada. Itu masalah komunikasi saja. Di DKI juga nggak ada masalah. Perda juga nggak ada masalah," pungkas Jokowi.

Hingga kini kedua kubu capres mengkalim kemenangannya dalam Pilpres 2014. Kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sama-sama mengkalim kemenangannya berdasarkan cuick count atau hitung cepat yang dilakukan lembaga survei masing-masing.

Sementara hasil penghitungan suara resmi Pilpres 2014, akan dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli 2014.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya