Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang tergabung dalam Relawan Bersatu Pro-NKRI dan Pemilu Jurdil mengelar deklarasi damai. Acara ini dihelat di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20/7/2014).
Dalam deklarasi sekaligus pernyataan sikap ini, selain diikuti kedua kubu relawan, hadir pula Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jendreal Sutarman dan sejumlah perwira tinggi dari TNI ataupun Polri. Mereka duduk satu meja bersama perwakilan dua kubu pasangan capres-cawapres tersebut.
"Kami relawan bersatu Pro-NKRI dan Pemilu Jurdil yang terdiri dari para relawan capres dan cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla telah bersepakat," kata para relawan bersatu Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla.
Setidaknya ada 5 butir deklarasi yang disampaikan para pendukung pasangan capres dan cawapres itu. Pertama menjaga dan mendahulukan keutuhan NKRI, Pancasila dan UUD 1945.
"Kedua menjaga persatuan dan menciptakan suasana damai dengan tidak melakukan pengerahan massa," papar para pendukung.
Ketiga, mengajak seluruh elite politik dari kedua belah pihak untuk menghentikan sikap dan tindakan yang saling mendiskreditkan dan atau memecah belah rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air.
"Keempat, mengawal hasil perhitungan atau rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU secara terbuka, jujur dan berkepastian hukum."
Kelima meminta TNI dan Polri untuk tetap bersikap netral.
Hadir dalam deklarasi ini adalah Ketua Fraksi Partai Hanura di DPR Erik Satrya Wardana, pejabat utama Mabes TNI/Polri, Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Mulyono dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno.
"Deklarasi ini untuk menyatukan semangat kita dalam menyambut Presiden baru," kata pembawa acara Joice.
Baca juga:
SBY Ajak Prabowo dan Jokowi Duduk Bersama di Istana
Ini Pengalihan Arus Lalin di Sekitar Kantor KPU pada 22 Juli
Jelang Pengumuman Pemenang Pilpres 2014, Polri Siaga I