Liputan6.com, Jakarta - Kalangan dunia usaha menyambut positif menguatnya nama Poltak Sitanggang dalam bursa kandidat calon menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kabinet Jokowi-JK 2014-2019.
Ketua Komite Tetap Batubara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) Bob Kamandanu melihat sinyalemen positif muncul dari kalangan investor terhadap sosok kandidat Menteri ESDM yang profesional dan ahli di bidangnya.
"Keinginan Presiden terpilih Jokowi (Joko Widodo) untuk mewujudkan tata kelola SDA (Sumber Daya Alam) yang bersih dan dipimpin dari kalangan profesional membuat para investor menyambut positif hal tersebut. Munculnya nama Poltak Sitanggang yang dikenal memiliki pengalaman panjang dalam industri tambang nasional menguatkan sinyalemen itu," ujar Bob, Jakarta, Senin (22/9/2014).
Advertisement
"Persepsi yang terbangun di kalangan investor, adalah peluang usaha yang terbuka lebar di sektor energi dan pertambangan setelah sebelumnya mereka merasa kesulitan berhadapan dengan pungli dan birokrasi berbelit yang selama ini menjadi momok di sektor energi dan pertambangan," sambung Bob.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI) ini juga menilai, karakter Poltak yang sangat nasionalis dan keinginannya agar industri pertambangan nasional maju dan menjadi tulang punggung bagi perekonomian di tanah air, diyakini akan membawa tata kelola SDA di negeri ini ke arah yang positif.
"Semangat nasionalismenya yang tinggi dan keinginannya memajukan industri pertambangan nasional membuat dia pantas untuk duduk di pos Menteri ESDM. Kelebihan lainnya dia punya keberanian untuk memperjuangkan yang diyakininya sebagai kebenaran. Meski pun kadang itu berisiko untuk dirinya," pungkas dia.
Sementara Boy Thohir, bos Adaro Energi, salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia ini melihat, terpilihnya figur yang bersih dan profesional sebagai kandidat menteri ESDM akan menguatkan pasar dan mampu mendongkrak nilai investasi yang masuk.
"Naiknya nilai investasi akan berimbas pada menguatnya kurs (nilai tukar-red) rupiah. Itu yang dibutuhkan kalangan dunia usaha saat ini," ujar dia.
Bob yang juga salah satu wakil ketua umum Kadin ini menegaskan, kesanggupan Jokowi memberantas mafia di sektor migas dan pertambangan yang diikuti pemilihan figur yang berani melawan mafia migas, membuat kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah 5 tahun ke depan semakin tinggi.
"Kepercayaan publik inilah yang nantinya yang mendorong pertumbuhan transaksi ekonomi menjadi semakin tinggi," ujar dia.
Terkait figure Poltak Sitanggang, Boy Thohir melihat bahwa sosok tersebut sangat cocok dengan kriteria yang diinginkan Jokowi.
"Yang menonjol adalah keberaniannya, disamping pengalamannya yang panjang di sektor mineral, sehingga saya yakin ia akan mampu mewujudkan harapan Jokowi untuk membenahi tata kelola sektor ini," pungkas dia.
Nama CEO Mustang Corps, Poltak Sitanggang menguat dalam bursa kandidat Menteri ESDM di kabinet Jokowi-JK. Alumni Fakultas Tehnik Universitas Gajah Mada ini, saat ini juga menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) dan Ketua Komisi Tetap Mineral Kamar Dagang Indonesia (Kadin), serta pendiri dan Ketua Dewan Pakar Indonesia Mining Resources Institute (IMRINS).
Poltak Sitanggang juga sebagai penggagas dan Pendiri Indonesia Economic Development Studies (IEDS), pendiri dan Ketua Dewan Pakar Indonesia Mining and Energy Studies (IMES), Direktur ESSE Energy, Direktur Eksekutif Bintangdelapan Mineral, dan Direktur Nusantara Energi.
Poltak Sitanggang diketahui sukses merebut 44.000 ha lahan tambang dari penguasaan KK Asing Rio Tinto di pengadilan, menempati polling tertinggi di usulan menteri www.kabinetrakyat.org dan mendapat dukungan dari kalangan pengamat sebagai salah satu pengusaha bumi putera yang dikenal sangat nasionalis dan berani.
Nama Poltak unggul jauh dengan 1.051 voters dalam polling di situs ww.beranilawanmafia.com mengungguli nama lainnya seperti Karen Agustiawan dengan 522 voters, Kurtubi dengan 103 voters dan Arie Soemarno dengan 87 voters.
Dalam laman www.kabinetrakyat.org, Sitanggang dicalonkan bersama 2 nama lainnya, yakni Wakil Ketua Komisi VII DPR RI yang fokus pada bidang Energi Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi dan Lingkungan Hidup Effendi Simbolon dan Tumiran, Anggota Tim Penyusunan Naskah Akademis RUU Energi (2004-2005).