Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengklaim berhasil menyita sekitar 100 kilogram (kg) narkotika yang didominasi jenis sabu dalam kurun waktu pertengahan Juni hingga Juli 2015.
Namun, Kepala Deputi Bidang Pemberantasan Narkotika BNN Irjen Dedy Fauzy El Hakim mengatakan, tidak semua kasus diekspose ke masyarakat. "Sekitar 100 kilogram ya (narkotika yang disita)," kata Dedy di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2015).
Ia mengungkapkan, para pengedar narkoba salah besar jika menganggap pengawasan BNN terhadap peredaran barang haram tersebut mengendor di bulan suci Ramadan. Bahkan karena terlalu banyak pengungkapan kasus, bulan Ramadan sebagai bulan panen BNN mengungkap kasus narkoba.
"Bulan puasa bukan berarti pengungkapan penyelundupan narkoba, transaksi narkoba berhenti. Bahkan mereka (sindikat narkoba) mungkin mengira petugas BNN mengendor. Tapi ternyata BNN malah panen pengungkapan," tandas Dedy.
Dalam sepekan terakhir BNN mempublikasikan beberapa kasus narkotika dengan modus unik. Antara lain penyelundupan sabu dengan cara memasukannya ke celana dalam dan penyelundupan sabu dengan modus menyamarkannya ke dalam mesin pemotong rumput dan alat pompa air. (Sun/Nrm)