Sambut Ramadan, Lapas Palembang Wisuda 27 Napi Penghapal Alquran

Lapas yang berlokasi di Kecamatan Kalidoni ini menggelar wisuda bagi narapidana yang menamatkan membaca 30 juz serta penghapal Alquran.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Jun 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 19:00 WIB
khatam lapas
Napi Lapas Klas I Palembang, Sumatera Selatan diwisuda setelah menamatkan membaca 30 juz serta menghapal Alquran. (Liputan6.com/Raden Fajar)

Liputan6.com, Palembang - Lembaga Pemasyarakatan Klas I Palembang, Sumatera Selatan atau yang dikenal dengan Lapas Mata Merah punya tradisi unik setiap jelang Ramadan. Sejak tiga tahun terakhir, lapas yang berlokasi di Kecamatan Kalidoni ini menggelar wisuda bagi narapidana yang menamatkan membaca 30 juz serta penghapal Alquran.

Untuk tahun ini, Kalapas Merah Mata Asep Syarifudin Bcip SH MH mengungkapkan, ada sebanyak 27 warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang diwisuda.

"Untuk mengisi waktunya selama masa pembinaan, di sini mereka kami arahkan ke kegiatan positif. Pencapaiannya juga kami apresiasi," kata Asep.

Asep berharap anggapan negatif yang terlanjur tertanam terhadap para narapidana perlahan semakin hilang. Apalagi, mereka juga tidak dengan mudah menamatkan maupun jadi penghapal Alquran.

Perubahan muncul dari masing-masing WBP, seiring bimbingan dari pihak lapas dan mentor dari Yayasan Amil Zakat Pusri yang kerap mengisi materi keagamaan di dalam lapas melalui programnya menciptakan tahfiz Alquran.

Asep bahkan yakin bakat dan kemampuan yang dimiliki WBP mampu untuk diadu. "Untuk penghapal, paling banyak lima juz. Kalau khatam, banyak," ujar dia.

Menjadi lebih membanggakan, menurut Sugio Slamet yang menjadi mentor, jumlah WBP yang diwisuda pada Kamis lalu itu jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 20 orang.

"Kami bersyukur mendapat respons positif dari warga binaan. Sehingga ada peningkatan setiap tahunnya. Ke depan, tentu kami berharap akan banyak yang terlibat," ujar Sugio.

Amrah, salah seorang hafiz dengan jumlah hapalan sebanyak lima juz mengaku bangga dengan capaian yang dia raih. Ia mengaku dapat menghapal karena secara rutin membaca Alquran saat berada di dalam lapas.

"Saya ini merasa tenang kalau sudah membaca. Karena keseringan, jadi niat untuk menghapal muncul. Kalau bebas, belum tentu ada kemauan seperti ini. Dengan jadi tahanan, saya seperti dapat pencerahan, berharap dekat dengan surga Allah," kata dia. (Raden Fajar)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya