KAI Tolak Pengoperasian Kereta Sapu Jagad Saat Lebaran

KAI memperkirakan penumpang yang akan menggunakan moda transportasi kereta api mencapai 5,3 juta orang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Jun 2016, 13:01 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 13:01 WIB
Kereta Api Lebaran
KAI memperkirakan penumpang yang akan menggunakan moda transportasi kereta api mencapai 5,3 juta orang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menolak dengan tegas permintaan DPR RI untuk mengoperasikan kereta Sapu Jagad‎ saat mendekati Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengungkapkan, kereta Sapu Jagad menjadi bagian dari masa lalu dan tidak pantas untuk kembali diterapkan saat ini.

"Yang dimaksud Sapu Jagad kan seperti 2005-an. Kedua tidak ada bangku nomor, sekarang tidak bisa lagi. Orang masuk stasiun kan boarding," kata Edi seperti ditulis Selasa (21/6/2016).

‎Pada lebaran tahun ini, KAI memperkirakan penumpang yang akan menggunakan moda transportasi kereta api mencapai 5,3 juta orang. Dengan jumlah itu, KAI harus menambah 19 kereta tambahan demi bisa mengangkut para pemudik ke kampung halaman.

‎"Kalau memang 5,3 juta terpenuhi ya sudah silakan mencari moda lain demi keselamatan, kalau mau penumpang ka ditambah ya beliin kereta dong," tegas Edi.

KA Sapu Jagad pernah dioperasikan oleh KAI pada tahun 2005. Dinamakan sapu jagad karena kereta ini difungsikan untuk mengangkut para pemudik yang tidak mendapatkan tiket kereta.

Selama perjalanan, KA sapu jagad tidak menerapkan sistem satu tempat duduk satu orang, alhasil kapasitas gerbong melebihi yang sudah ditentukan. Tak hanya itu, untuk meningkatkan kapasitas, gerbong barang sering dijadikan alternatif terakhir bagi para penumpang demi sampai ke kampung halaman.

Kereta ini tadinya diusulkan DPR RI ke Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi V, kemarin. ‎ (Yas/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya