Pedagang Oleh-Oleh Gigit Jari Sejak Tol Cipali Beroperasi

Sentra oleh-oleh Cikampek yang biasanya laris manis disemuti pembeli, kini sepi.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 02 Jul 2016, 13:45 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2016, 13:45 WIB
20160601-Arus-Mudik-Tol-Cipali-IA
Pedagang merapihkan dagangannya di kawasan sentra oleh-oleh Cikampek, Jawa Barat, Jumat (1/7). Keberadaan Tol Cipali membuat omset pedagang menurun 50% akibat sebagian pengendara tidak lagi berhenti di kawasan tersebut. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Meski menguntungkan bagi para pemudik dengan kemudahan aksesnya, keberadaan Tol Cipali dikeluhkan sebagian orang. Khususnya para pedagang di sentra oleh-oleh yang berada tak jauh dari gerbang Tol Cikampek, Jawa Barat.

Mereka mengaku, omzet atau pendapatannya menurun drastis sejak Tol Cipali resmi beroperasi tahun lalu.

Sentra oleh-oleh Cikampek yang biasanya laris manis disemuti pembeli, kini sepi. Para pedagang pun harus gigit jari lantaran pendapatannya menurun hingga lebih dari 50 persen.

Salah satu contoh oleh-oleh yang dulu paling diburu pembeli adalah tape atau peyeum Bandung.

"Duh, parah sekarang mah. Saya sudah 7 tahun jualan di sini. Dulu bisa sampai dua atau tiga kuintal tape laku terjual, dalam sehari lho itu," kata salah satu pedagang di Cikampek, Jawa Barat, Jumat 1 Juli 2016.

"Sekarang mah boro-boro, laku sekuintal saja sudah bagus," sambung dia.

Bukan hanya tape, barang dagangan Asman lainnya juga bernasib sama. Banyak oleh-oleh boneka dan patung yang belum juga terjual sejak tahun lalu.

"Tape yang paling laris, terkenal aja, turunnya segitu. Gimana yang begini nih bang. Ada Cipali, mobil jadi sedikit yang lewat sini," keluh sang pedagang. ‎

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya