5 Fakta Ramadan di Qatar

Qatar punya sejumlah kebiasaan yang hanya diterapkan sepanjang bulan suci Ramadan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Jun 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 10:00 WIB
Ibukota Qatar Doha
Ibukota Qatar Doha (AFP)

Liputan6.com, Doha - Qatar menjadi negara paling disorot dunia belakangan ini. Krisis diplomatiknya dengan beberapa negara Teluk jadi pangkal permasalahan.

Sama seperti negara Timur Tengah lain, mayoritas penduduk Qatar beragama Islam. Meski kondisi saat ini jauh dari kata kondusif, masyarakat Qatar tetap menjalani Ramadan dengan sukacita.

Qatar memiliki sejumlah kebiasaan yang hanya dapat dijumpai selama Ramadan. Dirangkum dari Doha News, berikut lima di antaranya:

Jam Kerja Singkat

Bekerja 6 jam sehari membuat pekerja lebih bahagia dan produktif. (Ilustrasi: Medical Daily)

Hukum di Qatar menyebut warga negara itu baik yang berpuasa atau tidak harus mempersingkat jam kerjanya.

Untuk pegawai negeri sipil (PNS) di hari-hari biasa mereka bekerja selama kurang lebih 8 jam. Namun, selama Ramadan seluruh PNS hanya boleh bertugas 5 jam. Dimulai dari 9 pagi dan diakhiri pukul 2 siang.

Sementara pekerja swasta mendapat diskon jam kerja menjadi enam jam. Peraturan di Qatar, pekerja di luar pemerintahan bekerja 8 jam per hari.

Peraturan untuk pegawai swasta mendapat kompensasi dari pemerintah. Jika perusahaan enggan memotong jam kerja hal tersebut diperbolehkan. Asalkan, pekerja yang bekerja sesuai jam diberi libur tambahan.

Puasa 15 Jam

Ilustrasi puasa Ramadan (pixabay.com)

Waktu berpuasa di Qatar lebih panjang dari di Indonesia. Di Tanah Air, umat Islam berpuasa kurang lebih 13 jam.

Di Qatar ada perbedaan panjang waktu berpuasa sekitar 2 jam lamanya. Total umat muslim yang berpuasa di Qatar menghabiskan waktu selama 15 jam.

Dari perhitungan pemerintah setempat, waktu maksimal berpuasa dalam Ramadan ini adalah 15 jam 16 menit. Sementara tersingkat 15 jam 2 menit.

Tidak Boleh Makan dan Minum di Muka Umum

Ilustrasi Menu Buka Puasa 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Qatar memakai hukum yang sama dengan negara Teluk lain. Mereka melarang makan dan minum di muka publik saat waktu puasa berlangsung.

Tidak cuma makan minum, merokok dan mengunyah permen karet juga tidak boleh dilakukan.

Jangan berani melanggar peraturan ini. Jika ketahuan denda dalam jumlah besar siap dilayangkan.

Bagi yang tidak berpusasa baik itu non-muslim atau warga yang sakit, menstruasi atau hamil beberapa perusahaan menyediakan ruang makan khusus bagi mereka.

Tidak Boleh Alkohol Sama Sekali

Qatar dikenal sebagai negara di Jazirah Arab yang cukup moderat. Beberapa hotel berbintang dan restoran diizinkan menjual alkohol.

Penjualan alkohol pun hanya diperbolehkan kepada warga non-muslim.

Namun, kebebasan "terbatas" itu tidak berlaku di bulan Ramadan. Untuk menghormati bulan suci mereka melarang sama sekali penjualan alkohol.

Pelarangan tersebut berlaku sepanjang Ramadan. Tempat-tempat yang sudah punya izin baru boleh menjual alkohol setelah Hari Raya Idul Fitri.

Garangao Festival

Festival Garangao di Qatar (foto:Flickr/Omar Chatriwala)

Warga Qatar punya tradisi unik di Ramadan. Namanya Festival Garangao.

Festival ini berlangsung di desa budaya Katara. Tempat tersebut terletak di Pantai Timur Qatar.

Festival ini diselenggarakan di malam ke-14 Ramadan. Ketika tradisi berlangsung, Desa Katara bersolek.

Tempat tersebut dihias dengan lampu-lampu berwarna kuning, hijau, dan ungu. Ribuan anak-anak Qatar berkumpul di tempat sembari menyanyikan lagu tradisional dan meminta kacang serta manisan dari penduduk setempat atau orang yang datang di festival itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya