Lewat DDSE, Dompet Dhuafa Ingin Lebih Berbagi ke Warga Miskin

Pendirian DDSE dilatarbelakangi terus berkembangnya pelayanan Dompet Dhuafa, serta semakin banyaknya kerja sama dengan berbagai pihak.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Jun 2017, 21:13 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2017, 21:13 WIB
 Ilustrasi Infak
Ilustrasi Infak

Liputan6.com, Jakarta Yayasan Dompet Dhuafa membentuk Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE), yang merupakan salah satu badan usaha formal berbentuk PT (Peseroan Terbatas).

Pendirian DDSE dilatarbelakangi terus berkembangnya pelayanan Dompet Dhuafa, serta semakin banyaknya kerja sama dengan berbagai pihak termasuk kalangan perusahaan (korporasi).

Hal ini memberikan inspirasi bagi Dompet Dhuafa untuk mewujudkan wadah pelayanan dan kerja sama yang lebih profesional. Caranya dengan memisahkan sifat dan tujuan dari Yayasan Dompet Dhuafa.

Dari awalnya hanya mengelola masalah charity dan donasi, menjadi  lebih besar kiprah sayapnya dengan mengelola unit-unit bisnis positif secara lebih transparan dan akuntabel.

”Hasil dari keuntungannya setelah dikurangi operasional akan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat miskin,” kata Direktur Utama DDSE, Yuli dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2017).

Sejak digagas sekitar 2005, lanjut Yuli, perusahaan telah bersinergi dengan sejumlah kalangan dan perusahaan lainnya, baik skala nasional maupun internasional dalam berbagai kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat.

”Pertumbuhan DDSE saat ini semakin menguat dan berkembang dengan baik. Penguatan pertumbuhan ini dibuktikan dengan perolehan omset DDSE akhir tahun 2016 mencapai Rp 97 miliar,” ujar dia.

Yuli menambahkan bahwa pada Ramadan tahun ini perolehan laba DDSE semakin meningkat. Hal ini terlihat dari  banyaknya mitra usaha, agen, dan customer yang menjalin kerja sama dengan DDSE.

Peningkatan usaha ini kabar baik, tidak hanya bagi internal lembaga, namun juga bagi masyarakat prasejahtera. Dengan semakin meningkatnya laba, maka semakin banyak pula jumlah dana dan jumlah penerimaan manfaat yang memperoleh hak atas penyisihan keuntungan DDSE.

Hal tersebut menurut Yuli, menjadikan Ramadan kali ini sebagai momentum keberkahan universal. DDSE berjaya dengan masyarakat  pun berdaya.

Dengan demikian, social enterprise tidak lagi hanya sebatas kata namun menjadi sebuah realita, dan keberadaannya sangat berperan penting terutama dalam pengentasan kemiskinan.

Adapun unit-unit bisnis yang telah berjalan di DDSE saat ini yaitu Kesehatan Mandiri, Pendidikan Mandiri, Karya Masyarakat Mandiri, CSRFokus, DD Travel, DD Medika, DD Konstruksi, DD Niaga, DD Publika, dan Wasila Nusantara.

Beberapa mitra korporat yang mempercayakan programnya melalui Dompet Dhuafa Sosial Enterprise, di antaranya: Exxonmobil, British Petrolium (BP), Trakindo, Bank Permata, Pemkot Samarinda, Cargill, dan masih banyak lagi.




 


Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya