Dulu Lokasi Bersemedi Buaya Putih, Danau Bojongrongga Kini Favorit Ngabuburit

Danau Bojongrongga di Desa Bojongsari, Kecamatan Kadungreja, Kabupaten Cilacap dulu mengisahkan mitos sebagai tempat bersemedi siluman buaya putih.

oleh Tim Merdeka diperbarui 21 Mei 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2018, 21:00 WIB
Ngabuburit di Danau Bojongrongga, Kedungreja, Cilacap pada Ramadan 2018. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ngabuburit di Danau Bojongrongga, Kedungreja, Cilacap pada Ramadan 2018. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta Danau Bojongrongga di Desa Bojongsari, Kecamatan Kadungreja, Kabupaten Cilacap dulu mengisahkan mitos sebagai tempat bersemedi siluman buaya putih. Danau tersebut tak terawat. Ditumbuhi eceng gondong serta tumbuhan liar. Danau ini juga terkenal angker.

Citra buruk itu perlahan-lahan coba diubah oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Bojongsari. Pemandangan rawa yang dipenuhi eceng gondok sirna jadi danau yang bersih. Belasan rumah makan dan aneka wahana permainan air dibangun jadi tawaran kebahagiaan bagi pengunjung.

Setelah bersolek, pada Ramadan 2018 ini danau Bojonggrongga menjadi salah satu tempat favorit ngabuburit warga Kabupaten Cilacap. Tak sekadar didatangi oleh pasangan remaja, keluarga-keluarga muda menjadikan Danau Bojongrongga sebagai tempat berbuka bersama.

"Katanya, dulu ada siluman buaya putihnya," kata Sururudin, Kepala Desa Bojongsari.

Wisata air membuat anak-anak tak bosan ngabuburit di Danau Bojongrongga, Bojongsari, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Wisata air membuat anak-anak tak bosan ngabuburit di Danau Bojongrongga, Bojongsari, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sururudin berbagi cerita. Rumah makan dibangun dengan bambu beratap rumbia atau ijuk agar terkesan eksotis. Atap nipah dan dinding semi terbuka menjamin tiap ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik. Tiap bangunan, kecuali di bagian tingkat, langsung terakses dengan danau.

"Antar bangunan dihubungkan dengan jembatan-jembatan bambu," katanya.

Di bulan Ramadan, aneka jus segar hingga takjilan tersedia lengkap di rumah makan yang dikelola Pokdakan Bojongsari. Menu paling khas yakni ikan tawar, mulai digoreng, dibakar, disop, hingga bumbu asam pedas.

"Alhamdulillah semakin kreatif pengelolanya," ujar Surur.

Danau Limboto
Danau Limboto, Gorontalo, merupakan satu dari dua danau endapan di Sulawesi, yang kaya akan substrat organik sehingga menunjang banyak kehidupan satwa dan tumbuhan. (Liputan6.com/Andri Arnold)

Dimanfaatkan sebagai lokasi wisata, Danau Bojongrongga membawa dampak positif bagi masyarakat. Puluhan remaja yang sebelumnya menganggur mendapat aktivitas ekonomi dengan bekerja di rumah makan. Selain itu, dari kunjungan ke danau Bojongrongga, desa memperoleh pendapatan asli desa (PAD). Rencananya, pengelolaan Danau Bojongrongga akan dialihkan sebagai Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). [noe]

Sumber: Merdeka

Reporter: Abdul aziz

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya