Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, powerbank adalah barang wajib bawa, baik itu ke kantor, sekolah, kafe hingga perjalanan mudik ke kampung halaman.
Orang-orang yang masih belum punya powerbank, cenderung mengisi daya smartphone mereka di sembarang tempat. Ternyata, hal itu berbahaya bagi keamanan smartphone.
Baca Juga
Advertisement
ESET, sebuah perusahaan software keamanan, menjelaskan kabel pengisian daya bisa dijadikan medium untuk mengantarkan virus ke perangkat pengguna.
"Jika di waktu lampau pembajakan harus melalui layanan internet, saat ini hal tersebut bisa dilakukan melalui tempat isi ulang baterai ponsel," jelas ESET dalam rilisnya, Sabtu (16/6/2018).
"Ini berarti tempat-tempat umum seperti bandara, stasiun, rest area, rumah makan dan lainnya berpotensi menjadi tempat peretasan."
Metode penyebaran virus ini disebut Juice Jacking. Hacker bisa mengakses data di smartphone, atau menyuntik virus lewat kabel data.
Akibatnya, data-data pribadi pengguna yang tersimpan di smartphone bisa mudah dicuri oleh hacker.
"Karena itu bagi para pemudik yang sedang kehabisan baterai di jalan, agar berhati-hati setiap kali ingin mengisi ulang atau mengisi daya ponsel atau gadget yang dibawa," tulis ESET.
Lebih lanjut, ESET mengingatkan kasus Juice Jacking bisa menyerang semua jenis smartphone, baik itu iPhone, maupun Android.
Tips Pencegahan
ESET memberikan tips menarik untuk menghindari Juice Jacking ke perangkat kita.
Pertama, pastikan pengguna mematikan smartphone ketika sedang diisi daya. ESET juga mengatakan, membawa powerbank atau baterai cadangan adalah langkah yang baik.
Selanjutnya, jangan pernah memakai port USB yang dipakai ramai-ramai di publik, atau di komputer maupun laptop milik orang lain. Pakailah pengisi daya milik sendiri.
Yang tidak kalah penting, alangkah baiknya bisa melakukan pengisian daya di mobil sendiri. Toh, zaman sekarang mobil-mobil sudah bisa disambung dengan pengisi daya.
Advertisement
Waspada Pakai Wi-Fi di Tempat Umum
Kamu sering menggunakan Wi-Fi publik (gratisan)? Jika ya, sebaiknya mulai berhati-hati dari sekarang. Kaspersky belum lama ini melakukan riset yang mengungkap kalau Wi-Fi publik ternyata berisiko 'menularkan' malware berbahaya bernama Roaming Mantis.
Cara kerja malware ini bahkan terbilang mudah seperti menjentikkan jari. Ia menyerang smartphone korban dengan menyusupi router.
Saat smartphone terhubung ke jaringan router Wi-Fi publik yang sudah terinfeksi, malware akan langsung melumpuhkan smartphone korban.
Menurut keterangan Kaspersky Lab yang dirangkum Tekno Liputan6.com , malware bekerja dengan cepat dan bisa mencuri informasi pengguna dari smartphone Android-nya.
Para peneliti Kaspersky mengklaim, pihak di balik serangan siber tersebut bertujuan untuk mengais keuntungan finansial dari modus yang mengancam ini.
Lebih lanjut, Kaspersky menjelaskan hacker bisa mencari router yang lemah dengan celah keamanan. Dari situ, mereka akan mendistribusikan malware melalui trik dengan membajak DNS dari router yang diserang. Sayang, metode menyerang router tersebut masih belum diketahui.
Setelah DNS dibajak, saat mengakses situs web, korban akan dialihkan ke tautan yang seolah-olah terlihat asli dengan konten palsu dari server penyerang.
Asumsi selama browser menampilkan URL asli pasti akan membuat pengguna percaya kalau situs yang dikunjunginya juga asli.
Dari situ, korban akan ditampilkan tulisan "Untuk pengalaman browsing yang lebih baik, segera perbarui versi Chrome kamu".
Semakin percaya, korban akan mengeklik tautan yang memicu instalasi aplikasi Trojan dengan nama 'facebook apk' atau 'chrome apk' yang menjadi 'gerbang' terbukanya malware Roaming Mantis.
(Tom/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini