Liputan6.com, Jakarta - Virus alias malware tidak hanya menjangkiti program komputer atau perangkat, tetapi juga peramban. Lantas, dari mana pengguna bisa mengetahui kalau web browser mereka telah terjangkit malware atau virus?
Berikut ini adalah 5 tanda browser yang sedang kamu gunakan terjangkit malware.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
1. Laman Muka pada Browser Berganti Jadi Situs Lain
Setiap web browser pasti akan menampilkan tampilan berbeda sesuai dengan penyedianya. Misalnya saja saat kamu membuka Google Chrome, yang kamu lihat pertama adalah laman muka pencarian Google.
Namun, jika ada malware menyerang browser, bisa jadi salah satu tandanya adalah berubahnya tampilan awal browser. Biasanya virus atau malware semacam ini menyerang peramban saat kamu mengunduh konten, aplikasi, video, musik, berbagai file lain dari situs yang tak bisa dipercaya.
2. Muncul Tab Baru secara Massal
Pengguna internet biasanya mencari informasi melalui aplikasi web browser mereka. Pernahkah kamu mengeklik suatu teks atau gambar yang secara otomatis mengarahkan kamu ke berbagai situs lalu membuat web browser membuka tab-tab baru secara massal?
Padahal link yang ke luar di tab-tab baru itu tidak ada hubungannya dengan yang sedang dicari. Biasanya itu jadi tanda malware berupaya menyerang web browser kamu.
Tujuannya adalah tiap user masuk ke situs tersebut. Parahnya, link itu juga bisa membuat pengguna mengunduh program atau aplikasi secara otomatis.
Â
Â
3. Loading Website atau Situs Jadi Lemot
Saat kamu melakukan pencarian, terkadang loading website berjalan sangat lama. Jika koneksi internet bermasalah, tentu hal tersebut wajar.
Namun jika tidak, lebih baik kamu menginstal ulang aplikasi web browser tersebut untuk memastikan peramban tetap aman.
4. Muncul Iklan yang Tak Beraturan
Iklan memang bisa saja muncul di setiap website yang kamu kunjungi, sebab tak dapat dimungkiri kalau website mendapatkan keuntungan dari iklan-iklan yang muncul.
Namun, salah satu iklan yang biasanya tidak disediakan di website tersebut adalah ketika iklan itu tampil berbeda dengan konten yang ada di website alias iklan palsu.
Iklan palsu itu bisa jadi berasal dari aplikasi advertising yang diam-diam, tanpa disadari pengguna, telah ter-install pada browser kamu. Virus jenis ini biasa dikenal dengan nama AdWare.
Advertisement
5. Browser Sering Mengalami Crash
Crash pada browser biasanya terjadi saat aplikasi yang berjalan tidak sesuai ekstensi atau plugin pada sistem browser kamu. Misalnya saja flash yang belum di-update, sehingga sistem pada website tidak bisa dipenuhi oleh aplikasi browser kamu. Hal tersebut wajar dialami.
Hal yang tak wajar adalah bila web browser mengalami crash saat membuka website atau blog ringan. Website ringan biasanya hanya berukuran 500 kb ke bawah, sehingga bisa diduga crash disebabkan oleh malware atau virus.
Nah, bagi kamu yang merasakan tanda-tanda di atas, sebenarnya bisa dicegah melalui aplikasi anti malware yang ada di Google Play Store.
**Artikel ini merupakan hasil kerja sama Tekno Liputan6.com dengan situs teknologi JalanTikus.com. Untuk informasi mengenai tips dan ulasan teknologi, kunjungi www.jalantikus.com.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: