Kicauan Netizen soal Makanan Haji, Kemenag Pastikan Bukan dari Panitia

Pemerintah memang tidak memfasilitasi, tapi juga tidak melarang jemaah haji tarwiyah, yakni jemaah yang pada tanggal 8 Zulhijah berada di Mina.

oleh Liputan6.comDevira Prastiwi diperbarui 20 Agu 2018, 17:23 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2018, 17:23 WIB
Cuitan netizen soal makanan jemaah calon haji
Seorang netizen curhat soal makanan yang didapatnya dari katering haji. (www.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang netizen @zee_muthie dalam kicauannya via akun media sosial Twitter miliknya, pada Minggu pukul 07.40, curhat kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Tak lupa ia juga menyertakan foto sarapan berupa nasi kuning dan mi goreng.

Ia berkicau meminta kepada Menag Lukman untuk memperbaiki menu jemaah calon haji. Melalui Twitter pula, Lukman menjawab, hari ini Minggu, 19 Agustuss mulai pagi tadi sampai malam nanti, seluruh jemaah calon haji diarahkan menuju Arafah, bukan Mina.

"Siang ini hingga besok malam, hanya di Arafah dan bukan di Mina, makanan yang disediakan petugas haji kita," twit Lukman, seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Senin (20/8/2018).

Rupanya, netizen tersebut belum puas dengan jawaban Lukman. Ia kembali membalas.

"Orangtua saya sedang tarwiyah di Mina. Mohon fokus dengan fakta menu makanan yang diterima. Bukan lokasi. Semoga lebih baik. Terima kasih," kata akun @zee_muthie.

Pihak Kemenag melalui akun Twitter resmi @Kemenag_RI sebenarnya juga telah menjawab pertanyaan @zee_muthie tersebut.

Dijelaskan bahwa pemerintah memang tidak memfasilitasi, tapi juga tidak melarang jemaah haji tarwiyah, yakni jemaah yang pada tanggal 8 Zulhijah berada di Mina.

"Namun bagi mereka yang akan melakukan tarwiyah, pemerintah tidak melarang dengan catatan jemaah wajib lapor dan membuat surat pernyataan bertanggung jawab sendiri atas semua layanan yang diperoleh selama di tarwiyah," tutur Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kemenag, Mastuki di kawasan Syisyah, Makkah.

Semua ini dikarenakan pemerintah Saudi lewat peraturan hajinya tidak memasukkan tarwiyah dalam rangkaian ibadah haji. Kemenag juga menyesuaikan hal tersebut karena pelaksanaan tarwiyah bukan termasuk rukun atau wajib haji.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

Tidak Sediakan Katering

[Bintang] Wukuf di Arafah 2018: 362 Anggota Jamaah Haji Indonesia Jalani Safari Wukuh
Ilustrasi jemaah haji wukuf di Arafah, Makkah. (Liputan6.com/Anri Syaiful)

Mastuki menegaskan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memang tidak menyediakan katering di Mina pada hari ini.

"PPIH pada tanggal 8 Zulhijah (19 Agustus) tidak menyediakan layanan katering di Mina, karena seluruh jemaah haji Indonesia baru bergerak dari Makkah ke Arafah, bukan ke Mina, secara bertahap mulai pagi ini," ucapnya.

Menurut Mastuki, PPIH akan menyediakan katering selama jemaah calon haji berada di Arafah sebanyak empat kali makan dan satu kali kudapan atau snack yang dibawa ke Muzdalifah.

"Khusus untuk 2-3 kloter pertama yang datang siang ini di Arafah, PPIH juga menyediakan konsumsi dengan kualitas yang baik sesuai kontrak dengan penyedia. Adapun di Mina baru akan disediakan pada tanggal 10-13 Zulhijah sebanyak 11 kali bagi jemaah yang melaksanakan nafar tsani," terang dia.

Mastuki mengatakan, jika ada informasi bahwa jemaah mendapatkan makanan dengan kualitas yang kurang bagus hari ini tanggal 8 Zulhijah dan diterima di Mina, maka dapat dipastikan itu bukan katering yang disediakan oleh PPIH.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya