Liputan6.com, Jakarta - Ratusan jemaah Majelis Ta'lim An-Nahdlah menggelar salat Idul Adha 1439 Hijriah di lapangan parkir Radar Lampung, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, Lampung, pada Selasa 21 Agustus 2018, pukul 06.30 WIB.
Salat Idul Adha dipimpin oleh Imam Ustaz Hammam Abdullah, sedangkan khatib Ustaz Bustomi Al-Jawy, dan diikuti ratusan jemaah Majelis Ta'lim An-Nahdlah.
Baca Juga
Meskipun pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1439 H jatuh pada Rabu (22/8/2018), jemaah Majelis Ta'lim An-An-Nahdlah sudah melaksanakan salat Id terlebih dahulu.
Advertisement
Usai melaksanakan salat, khatib Ustaz Bustomi Al-Jawy mengatakan, Salat Id yang dilaksanakan jemaah Majelis Ta'lim An-Nahdlah bukan hanya digelar di Kota Bandar Lampung, tapi juga beberapa tempat lainnya.
"Salat Id ini juga digelar di Kota Metro, Tanjungbintang Lampung Selatan, bahkan di provinsi lainnya," ujar Bustomi, seperti dilansir Antara.
Bustomi menambahkan, dirinya menargetkan Salat Id akan dihadiri sekitar 600 jemaah. "Kalau target 600-an lebih jemaah, tapi yang hadir ikut salat paling sekitar 400-an jemaah," ucapnya.
Bustomi menjelaskan, jemaah Majelis Ta'lim An-Nahdlah menggelar Salat Idul Adha 1439 Hijriah lebih awal berdasarkan dari hadis Rasulullah SAW.
"Terkait kewenangan baginda Rasullah SAW amir Makkah yang menetapkan tanggal 1 Zulhijah yang kemudian tanggal 9 Zulhijah adalah arafah. Kalau ada yang mengatakan tidak berkaitan dengan tanggal waktu dan berkaitan tempat itu menyelisihi aturan Rasulullah SAW," kata dia.
Menurut Bustomi, semua kaum muslim seluruh dunia seharusnya sudah menjalankan salat Id hari ini.
"Karena untuk salat Idul Adha itu seharusnya tidak ada perbedaan seluruh di dunia. Sebab, dasar salat Idul Adha adalah berdasarkan dari hadis Rasulullah SAW," terang Bustomi.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengikuti Saudi
Bustomi menambahkan, kalau Hari Raya Idul Fitri mungkin bisa berselisih karena ada soal rukyat. Karena hilal masing-masing daerah dan negeri ketika mengikuti Mazhab Imam Syafi'i itu dibolehkan rukyat.
"Masing-masing, jadi potensi berbeda itu banyak. Namun, untuk Idul Adha ini seharusnya itu satu," tuturnya.
Dia mengatakan, penetapan awal 10 Zulhijah sebagai Hari Raya Idul Adha atau Qurban 1439 Hijriah, merujuk berdasarkan Mahkamah Ulya Arab Saudi yang menetapkan wukuf di Padang Arafah jatuh pada hari Senin 20 Agustus 2018.
"Berdasarkan itu, maka penetapan Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah jatuh hari ini atau sehari lebih cepat dari penetapan pemerintah," ucap dia.
Bustomi menambahkan, untuk penyebelihan hewan kurban, jemaah Majelis Ta'lim An-Nahdlah akan melaksanakannya pada hari ini atau bersamaan dengan Idul Adha yang ditetapkan oleh pemerintah.
Advertisement