Siapakah Orang yang Pertama Kali Lakukan Puasa Ramadan?

Puasa Ramadan ternyata bukan amalan yang diperintahkan untuk Nabi Muhammad SAW dan umatnya.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 05 Mei 2019, 12:45 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2019, 12:45 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Ibadah puasa merupakan ibadah yang wajib saat bulan Ramadan. Selama satu bulan penuh, umat Islam di seluruh dunia akan menjalankannya.

Melihat sejarahnya, puasa ternyata bukan amalan yang diperintahkan untuk Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Ibadah ini juga diwajibkan kepada umat sebelum Rasulullah.

Dikutip dari Rumah Fiqih Indonesia, keterangan mengenai perintah puasa sudah ada sebelum Islam, tercantum dalam Surat Al Baqarah petikan ayat 183 yang artinya sebagai berikut.

"Sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelummu."

Banyak juga hadis yang menyatakan puasa dijalankan oleh nabi-nabi sebelum Rasulullah SAW. Bahkan, Imam Al Qurthubi dalam Al Jami'li Ahkam Alquran menyebut puasa Ramadan pertama kali dilakukan oleh Nabi Nuh AS saat keluar dari bahteranya.

Contoh praktik puasa sebelum Islam, yaitu puasa Nabi Daud AS dan umatnya. Mereka diwajibkan puasa seumur hidup setiap dua hari sekali. Satu hari puasa dan satu hari tidak.

Syariat ini bisa kita ketahui dari beberapa hadis, seperti riwayat Bukhari.

Dari Abdullah bin Amru RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Salat (sunah) yang paling dicintai oleh Allah adalah salat (seperti) Nabi Daud AS. Dan puasa (sunah) yang paling dicintai Allah adalah puasa (seperti) Nabi Daud AS. Beliau tidur separuh malam, lalu salat sepertiganya dan tidur seperenamnya lagi. Beliau puasa sehari dan berbuka sehari."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Puasa Maryam

[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-2, 18 Mei 2018
Biar nggak telat, ini jadwal sholat, imsakiyah dan buka puasa hari ke-2, 18 Mei 2018. (Ilustrasi: (AFP Photo/Gulshan Khan)

Contoh lainnya, yaitu puasa yang dilakukan Maryam, wanita suci yang mengandung Nabi Isa AS. Namun, bentuknya tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan juga tidak berbicara.

Hal ini seperti tercantum dalam Surat Maryam ayat 26.

"Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini'."

Puasa sebenarnya juga menjadi ajaran bagi penganut agama samawi lainnya. Akan tetapi, pelaksanaannya berbeda dengan puasa bagi umat muslim.

 

Sumber: Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya