Sungai Kapuas Berbenar Sambut Festival Meriam Karbit

Ada ratusan meriam karbit yang sudah dipersiapkan untuk memeriahkan Festival Meriam Karbit di Sungai Kapuas.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 16 Mei 2019, 22:40 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 22:40 WIB
'Perang' Meriam Karbit Raksasa Bakal Dimulai di Sungai Kapuas
Meriam karbit tak lepas dari sejarah Kota Pontianak. Tak sah jika warga tak mendengar dentuman suara meriam di malam Lebaran. (Liputan6.com/Raden AMP)

Liputan6.com, Pontianak - Berbagai persiapan menjelang Idulfitri 2019 di tepian pinggiran Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mulai dilakukan. Salah satunya adalah mempersiapkan Festival Meriam Karbit yang tiap tahun digelar saat malam takbiran.

Ketua Forum Permainan Meriam Karbit, Fazri Udin, menyebut ada 259 meriam karbit yang siap memeriahkan Festival Meriam Karbit pada malam Idulfitri 2019 di bantaran Sungai Kapuas itu.

"Jumlah keseluruhan meriam itu berasal dari 39 kelompok yang menjadi peserta Festival Meriam Karbit," ujar Udin kepada Liputan6.com, Rabu (15/5/2019).

Udin bilang, hingga saat ini berbagi persiapan demi Festival Meriam Karbit ini sudah mencapai di atas 50 persen. "Tahun 2019 ini pembukaan Festival Meriam Karbit dipusatkan di Gang H Mailamah Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak," kata Udin.

Udin menjelaskan, meriam karbit merupakan permainan tradisional khas Kota Pontianak yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Kita berharap melalui Forum Meriam Karbit budaya ini tetap eksis setiap tahunnya dan bisa dinikmati masyarakat luas," kata Udin.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, panitia pelaksana benar-benar mempersiapkan secara matang, baik itu kemasan acaranya, pembukaan, panggung utama serta pengaturan tamu undangan.

"Sebagai permainan tradisional permainan meriam karbit tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan masyarakat Kota Pontianak, terutama yang bermukim di pinggiran Sungai Kapuas. Terlebih meriam karbit merupakan bagian dari historis berdirinya Kota Pontianak," kata Edi Rusdi Kamtono.

Edi Rusdi Kamtono berharap permainan meriam karbit bisa terus lestari dan menjadi khasanah budaya Kota Pontianak yang tidak dimiliki daerah lainnya. "Tak sah rasanya bila lebaran Idulfitri tanpa terdengar dentuman meriam karbit," kata Edi.

Sebagai informasi, meriam karbit terbuat dari kayu balok yang dililit rotan. Meriam karbit memiliki ukuran panjang antara 5 hingga 7 meter dan diameter 60-70 centimeter. Untuk membunyikannya, dibutuhkan karbit yang dimasukkan ke dalam meriam hingga mencapai titik didih tertentu kemudian siap disulut.

Suara yang dihasilkan meriam karbit ini sangat menggelegar, bahkan getarannya bisa dirasakan oleh warga yang bermukim di sekitar area meriam itu dimainkan. Setiap digelarnya festival meriam karbit ini, tak jarang mengundang rasa penasaran para wisatawan untuk menyaksikan dan mendengar langsung bunyi permainan tradisional ini. Bahkan, mereka memberanikan diri untuk menyulut langsung meriam karbit sendiri.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya