'Perang' Meriam Karbit Raksasa Bakal Dimulai di Sungai Kapuas

Meriam karbit tak lepas dari sejarah Kota Pontianak. Tak sah jika warga tak mendengar dentuman suara meriam di malam Lebaran.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 21 Jun 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 13:30 WIB
'Perang' Meriam Karbit Raksasa Bakal Dimulai di Sungai Kapuas
Meriam karbit tak lepas dari sejarah Kota Pontianak. Tak sah jika warga tak mendengar dentuman suara meriam di malam Lebaran. (Liputan6.com/Raden AMP)

Liputan6.com, Pontianak - Menyambut Hari Raya Idul Fitri ini, Pemerintah Kota Pontianak menggelar Festival Meriam Karbit 2017 pada malam 1 Syawal 1438 Hijriah di Gang Kamboja, pinggir Sungai Kapuas. Sekretaris Forum Meriam Karbit Kota Pontianak, Barry Shilmon, menjelaskan persiapan Festival Meriam Karbit sudah mencapai 90 persen.  

"Festival Meriam Karbit ini diikuti 44 kelompok dengan jumlah keseluruhan 259 meriam karbit," kata Barry Shilmon, di Kota Pontianak, Selasa, 20 Juni 2017.

Barry menerangkan ada empat kriteria penilaian dalam Festival Meriam Karbit, yakni bunyi meriam, motif meriam, kebudayaan yang ditampilkan, dan dekorasi. Panitia menyiapkan total hadiah Rp 39 juta bagi para pemenang.

"Ada pula hadiah bagi pemenang harapan I, II dan III serta juara favorit. Untuk persiapan panggung utama, lokasi penjemputan tamu dan kemasan acara pembukaan, sudah dipersiapkan panitia," ujar Barry.

Ia mengatakan para tamu undangan VIP akan dijemput dari Hotel Kartika ke lokasi acara menggunakan sarana transportasi air, sedangkan untuk tamu lainnya akan dijemput dari Pelabuhan Seng Hie.

"Digunakannya transportasi air karena akses menuju lokasi kegiatan, yakni di Kampung Kamboja, tidak memungkinkan untuk dilewati tamu undangan karena akses jalan menuju lokasi akan ramai dengan warga dan jalannya sempit," tutur Barry.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, berharap Festival Meriam Karbit bisa terlaksana dengan baik. Ia menyatakan meriam karbit tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Kota Pontianak, sebab permainan itu berkaitan dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak.

"Tak sah rasanya Lebaran kalau tidak ada dengar dentuman meriam karbit," kata Edi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya