Liputan6.com, Palembang - Makanan khas Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), tidak melulu hanya kudapan pempek saja. Ada juga jenis makanan khas lain yang tak kalah sedapnya, yaitu mi celor. Makanan berbahan mi ini sering disamakan dengan spageti asal Italia.
Dari bentuknya, diameter mi celor hampir sama dengan spageti yang lebih besar dibandingkan dengan mi pada umumnya. Namun perbedaannya, mi celor disajikan dengan kuah santan yang kental dan gurih.
Salah satu warung yang terkenal di Palembang adalah Mie Celor 26 Ilir HM Syafei. Usaha mi yang dirintis sejak 1970-an ini terkenal dengan rasa mi celor yang nikmat.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Hawa (38), pemilik usaha Mi Celor 26 Ilir Palembang, makanan ini menjadi salah satu menu sarapan warga Palembang sejak zaman dulu.
“Usaha ini saja sudah ada waktu saya belum lahir. Memang sering dinikmati di pagi hari, karena mengenyangkan,” ujarnya, Selasa (21/5/2019).
Mi ini dibuat dari tepung terigu ini dengan tekstur yang padat, sehingga memang sangat mengenyangkan jika disantap di pagi hari. Namun, mi celor juga cocok sebagai teman untuk berbuka puasa.
Ditambah kuah mi yang menggunakan bahan dasar santan kelapa segar. Potongan telur ayam bulat juga menjadi ciri khas mi ini. Kamu bisa mendapatkannya di Warung Mi Celor, yang beralamat di Jalan Merdeka Palembang ini.
Bahkan, sudah ada dua warung cabang Mi Celor 26 Ilir yang juga menjadi langganan pencinta spageti Palembang ini. Satu warung Mie Celor 26 Ilir Palembang bisa menghabiskan 10 kilogram mi.
“Biasanya pelanggan cukup makan satu porsi Mi Celor sudah kenyang. Tapi banyak juga yang bisa menghabiskan dua porsi mi celor saat datang ke sini,” ungkapnya.
Sejarah Kuliner Palembang
Selain mi celor, ada juga makanan lain yang juga menggugah selera, yaitu rujak mi. Jika hanya mendengar namanya, pasti orang berpikiran rujak mi merupakan campuran dari buah-buahan dan mi keriting.
Namun, rujak mi sebenarnya adalah campuran dari potongan pempek ikan dan mi. Menu ini wajib dipadukan dengan cuko pempek, udang ebi, dan potongan timun.
RM Ali Hanafiah, sejarawan Palembang, mengatakan Sumsel termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan makanan tradisional yang masih terjaga sampai sekarang.
“Memang ada beberapa makanan khas Sumsel yang nyaris punah, tapi itu sedikit. Kalau makanan mi celor dan rujak mi itu sudah menjadi makanan sehari-hari warga Palembang dan banyak juga yang menjualnya,” katanya.
Advertisement