Liputan6.com, Jeddah - Jemaah haji disarankan melaksanakan Umrah dan beribadah di Masjidil Haram pada waktu Dhuha dan setelah Isya. Itu adalah waktu, di mana kondisi di Masjidil Haram maupun bus shalawat pengangkut jemaah sedikit lengang.Â
Hal ini disampaikan Kepala Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid di Makkah. "Bada isya, sekitar jam 10 malam itu sudah cukup lengang terminalnya. Sehingga jemaah bisa berangkat ke Masjidil Haram dan tidak akan bertubrukan dengan jemaah yang baru selesai salat," ujar Subhan, Sabtu (20/7/2019) malam.Â
Baca Juga
Dia mengungkapkan, salah satu kiat untuk mengetahui kondisi kepadatan di Masjidil Haram dengan memantau melalui layar televisi. "Di tiap hotel kan ada yang menayangkan siaran langsung Masjidil Haram, nah pantau di sana. Kalau terlihat agak lengang, silakan segera berangkat," jelas dia.Â
Advertisement
Â
Â
Sementara, anggota tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH) dr.Hendro mengungkapkan, setelah sepekan operasional haji di Daerah Kerja Makkah, dirinya kerap mendapati jemaah kelelahan di Masjidil Haram.Â
"Biasanya, karena jemaah langsung melaksanakan umrah setibanya di Makkah. Padahal, seringkali jemaah masih dalam kondisi lelah usai menempuh perjalanan dari Madinah," tutur pria yang bertugas di Pos Sektor Khusus Masjidil Haram ini.Â
Dia pun menyarankan agar sebelum melaksanakan umrah wajib jemaah dapat mencukupi asupan makanan serta mengistirahatkan tubuhnya.
Apalagi untuk jemaah lansia, idealnya terlebih dulu melakukan relaksasi dan orientasi lingkungan.
"Jangan terburu-buru untuk umrah. Idealnya, jemaah lansia terutama, butuh waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk berelaksasi dahulu sebelum dibawa ke Masjidil Haram," jelas Hendro, yang sehari-hari bekerja di RS Haji Jakarta ini.Â