Liputan6.com, Madinah - Penyelenggaraan ibadah haji 2019 di Tanah Suci dinilai berjalan baik. Meski demikian, ada beberapa hal yang menjadi catatan untuk bisa ditingkatkan oleh pemerintah Arab Saudi pada layanan haji di tahun depan.
Mulai dari layanan cepat kedatangan (fast track) serta fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Baca Juga
Demikian diungkapkan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Madinah-Jeddah, Arsyad Hidayat di Madinah, Sabtu (14/9/2019).
Advertisement
Dia menyebut, catatan pertama berkaitan dengan dengan layanan fast track yang sudah cukup bagus. " Ini membantu sekali, artinya jemaah pada saat tiba di tanah suci tidak lagi berlama-lama melakukan proses imigrasi. Harapannya kita, bisa ditingkatkan jumlahnya tidak hanya dari JKS dan JKG tapi dari embarkasi lainnya," ujar dia.
Catatan kedua, menurut dia, berkaitan dengan proses bea dan cukai. Ini berkaitan dengan pemeriksaan barang jemaah haji.
Sebaiknya pemeriksaan barang sudah berlangsung dengan ketat sejak dari Tanah Air. Langkah ini demi menghindari pemeriksaan jemaah saat tiba di Arab Saudi.
Sebab proses pemeriksaan di Arab Saudi kerap memperlambat gerak jemaah haji yang baru tiba.
"Kalaupun ada jemaah yang membawa barang yang dalam tanda kutip itu tidak boleh dibawa semenjak dari tanah air barang tersebut bisa sudah ditahan jadi tidak lagi ketika sampai di Arab Saudi mereka ditahan," ungkap Arsyad.
Hal Lain
Hal lain yang perlu mendapatkan peningkatan yakni fasilitas bagi jemaah haji saat jemaah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Fasilitas di salah satu lokasi utama penyelenggaraan ibadah haji ini perlu peningkatan demi memberikan kenyamanan jemaah haji sehingga lebih khusyuk dalam menjalankan ibadahnya. Seperti kemungkinan pembangunan tenda bertingkat di Mina.
"Karena titik krusial pelayanan di masyarakat itu adalah pelayanan di sini, baik infrastruktur ataupun terkait dengan lain-lainnya," tegas dia.
Advertisement