Ini Alasan Kenapa dalam Islam Makan Sambil Berdiri Dilarang

Dalam Islam, ada ketentuan untuk makan dan minum tidak sambil berdiri. Larangan ini tampak jelas dalam hadits riwayat Imam Ahmad dan Muslim

oleh Fitri Syarifah diperbarui 02 Mei 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 19:00 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, ada ketentuan untuk makan dan minum tidak sambil berdiri, apalagi selagi sahur dan buka puasa selama Ramadan. Meski tidak diharamkan, namun larangan ini tampak jelas dari Anas RA:

"Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.” (HR. Muslim no. 2024).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ

Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim no. 2026)

Lantas bagaimana halnya dengan makan sambil berdiri?" Beliau menjawab, "Tentu itu lebih buruk dan lebih keji lagi." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Seperi yang dituliskan dari Buku Pintar Sains dalam Al Quran, Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah, Dr. Ibrahim Ar-rawi berpendapat bahwa ketika berdiri, keseimbangan pusat-pusat saraf manusia akan bekurang dan otomatis mengurangi ketenangan.

Para orang tua zaman dahulu pun memberikan nasihat untuk tidak makan sambil berdiri karena dianggap pamali atau tidak sopan.

Ternyata hal ini bukanlah sekedar nasihat semata. Sebab dari sisi medis makan sambil berdiri juga sebaiknya tidak dilakukan karena dapat menyebabkan beberapa hal.

Dilansir dari Sehatq, berikut beberapa hal yang dapat terjadi pada tubuh jika kamu makan sambil berdiri: 

1. Makan Lebih Banyak 

Ada kepercayaan masyarakat yang mengungkapkan, makan sambil berdiri dapat membantu menurunkan berat badan daripada posisi duduk. Padahal anggapan itu secara ilmiah malah terbalik.

Makan sambil berdiri memungkinkan orang-orang mengonsumsi makanan dengan relatif cepat. 

Akibatnya malah berpotensi menambah porsi makanan lebih banyak. Alhasil, meningkatkan kalori yang dikonsumsi. Sehingga, makan berlebihan dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan, makan dengan lambat dan tidak terburu-buru dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang.

 

2. Memicu Rasa Lapar Berlebih Setelah Makan

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Sebuah penelitian melaporkan, seseorang yang makan sambil berdiri atau berjalan akan mengalami pengosongan perut yang lebih cepat. Rasa lapar ini bahkan lebih cepat terjadi daripada orang yang hanya berdiri diam atau duduk. Akibatnya kamu akan kembali makan atau mengonsumsi banyak camilan.

3. Kurang Menikmati Kelezatan Makanan 

Ketika seseorang makan sambil berdiri, Anda akan kurang menikmati kelezatan makanan yang kamu konsumsi. Meskipun kamu makan lebih banyak, bukan berarti kamu menikmati cita rasa makanan tersebut.

Rasa kurang menikmati kelezatan makanan tersebut timbul karena tidak merasa rileks ketika mengonsumsinya. 

Dalam sebuah studi Journal of Consumer Research ditemukan, berdiri selama beberapa menit bisa menyebabkan stres. Bahkan membuat lidah lebih sulit bekerja dengan baik.

 

4. Bikin Kembung

Kenapa Perut Bisa Kembung Meski Sudah Banyak Olahraga?
Walaupun sudah olahraga dengan rutin, kenapa perut masih saja gendut dan kembung? | via: trbimg.com

Ketika seseorang makan sambil berdiri, ia dapat makan lebih cepat. Hal itu menyebabkan peningkatan jumlah udara yang tertelan selama makan.

Udara yang tertelan berpotensi membuat perut terasa kembung dan bergas, dan tentu saja bisa membuat kamu tidak nyaman. 

Semakin tegak postur tubuh, maka semakin cepat proses pencernaan. Hal ini mengakibatkan lebih sedikit waktu bagi nutrisi untuk bersentuhan dengan dinding usus sehingga lebih sulit untuk menyerapnya.

Karbohidrat yang dicerna dengan buruk pun cenderung berfermentasi di usus dan menyebabkan perut kembung.

Disamping dampak negatif yang timbul, ternyata makan sambil berdiri juga dipercaya memiliki pengaruh yang positif bagi penderita refluks asam lambung.

Orang yang mengalami refluks asam lambung seringkali disarankan untuk berdiri tegak saat makan dan selama beberapa jam setelah makan.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah naiknya kembali asam lambung ke kerongkongan. Makan sambil berdiri atau duduk tegak juga bisa mengurangi tekanan di perut sehingga mengurangi kemungkinan refluks.

Meski begitu, tetap saja lebih banyak kemungkinan negatif yang dapat ditimbulkan dari makan dengan posisi berdiri. Dari beberapa akibat yang dapat ditimbulkan oleh makan sambil berdiri, akan lebih baik jika kamu makan dengan posisi duduk.

Makan sambil duduk bisa membuat seseorang merasa rileks, fokus pada makanan, menikmatinya secara perlahan, dan mengunyah lebih banyak.

Penelitian juga menunjukkan, fokus selama makan dapat meningkatkan rasa kenyang, dan mengurangi kemungkinan makan berlebih. Jadi, makanlah dengan posisi duduk yang nyaman dan jauhkan diri dari ponsel, komputer, tv atau gangguan lain untuk sementara waktu.

(Syahidah Izzata Sabiila/Dream.co.id)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya