Liputan6.com, Jakarta Marhaban Ya Ramadhan, sambutan atas kehadiran bulan suci Ramadhan. Menurut Quraish Shihab, kata Marhaban berbeda dengan ahlanwahsahlan, meski keduanya diucapkan dalam rangka menyambut sesuatu.
"Ahlanwahsahlan ditujukan kepada manusia yang kita sambut atau tamu yang kita hadapi dengan kegembiraan. Sedangkan Marhaban memiliki arti yang lebih umum, yakni bisa untuk teman, tamu dan bisa untuk Ramadhan," jekas cendikiawan muslim ini.
Qurasih Shihab menjelaskan, bahwa Marhaban memiliki dua arti. Dari kata Rahab yang berarti luas atau lapang, atau bisa diartikan sebagai tempat untuk mengambil bekal.
Advertisement
"Ketika kita berkata Marhaban Ya Ramadhan, itu artinya hati kita lapang menyambutnya. Hati kita senang dengan kehadirannya," ucap mantan menteri agama ini.
"Dan bisa pula diartikan bahwa siap untuk mengambil bekal dalam perjalanan menuju Allah SWT," katanya lagi.
Quraish Shihab juga mengatakan bahwa Ramadhan penuh dengan segala sesuatu yang dapat mengantar setiap pribadi menjadi lebih sempurna. Yaitu untuk memperbaiki kekurangan, mengobati kesalahan, dan menghindar dari segala sesuatu yang dapat merusak hubungan antar sesama.
"Itulah yang menjadikan dada lapang menerimanya, tidak menggerutu. Karena puasa tidak bertujuan untuk menyiksa. Tetapi puasa bertujuan meningkatkan kualitas hidup," ucap Quraish Shihab.