Demi Keselamatan, Jemaah Haji Lansia Diimbau Badalkan Lempar Jumrah

Jemaah haji yang fisiknya lemah tidak memungkinkan lempar jumrah mandiri, bisa membadalkan lempar jumrahnya. Hal ini untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah itu sendiri. Tim TKHI menyatakan, keselamatan jemaah tetap lebih utama.

oleh Mevi Linawati diperbarui 10 Jul 2022, 14:22 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2022, 14:22 WIB
FOTO: Suasana Wukuf Jemaah Haji di Padang Arafah
Jemaah haji berdoa di Jabal Rahmah, Padang Arafah, dekat Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, 8 Juli 2022. Diperkirakan ada 1 jutaan jemaah haji yang berdoa di Padang Arafah. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji yang fisiknya lemah tidak memungkinkan lempar jumrah mandiri, bisa membadalkan lempar jumrahnya. Hal ini untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah itu sendiri.

"Karena situasi sangat crowded dan panas, kami berpesan agar para ketua kloter, ketua regu, KBIH dan para petugas di lapangan, agar jemaah lansia dan punya komorbid/sakit, lempar jumrah dibadalkan saja," demikian pesan dari Tim Kesehatan Haji Indonesia, Sabtu (9/7/2022).

Tim TKHI menyatakan, keselamatan jemaah tetap lebih utama

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana sebelumnya menyatakan, bagi jemaah yang kurang sehat disarankan agar dibadalkan saat lempar jumrah. Jemaah bisa minta ke teman atau petugas sehingga nanti bisa terus sehat.

"Untuk lempar jumrah menempuh jarak 7 kilo selama 1 hari, jadi bagi jemaah yang kondisi fisik tidak memungkinkan kita menyarankan untuk dibadalkan saja, karena ini sangat membahayakan jemaah," imbau dia.

Budi mengatakan, ada delapan tim EMT di sepanjang jalur Mina. Ada empat tim di jalur atas dan empat tim di jalur bawah, selain pos kesehatan KKHI di Mina. Penanganan bersifat mobile.

"Karena selama lempar jumrah, pergerakan jemaah itu cukup tinggi. Kalaupun pun harus penanganan di tempat, kami minta ke seluruh petugas jangan dilakukan di tengah pergerakan jemaah. Kalau ada yang sakit butuh pertolongan, tarik dulu ke pinggir jangan berhenti di pergerakan jemaah lainnya. karena ini sangat membahayakan petugas maupun jemaah," tandas Budi.

Diminta Jaga Kesehatan

Menteri Agama  (Menag) Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pelayanan jemaah haji saat ibadah wukuf berjalan baik. (Foto: Liputan6/Mevi Linawati)

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menyapa jemaah yang tengah berada di Arafah, Jumat 8 Juli 2022. Dia berpesan kepada jemaah untuk menjaga kesehatan karena masih dalam rangkaian puncak ibadah haji.

"Sehat sehat ya bapak, ibu," kata Yaqut menyapa.

Sejumlah jemaah pun meminta salaman dan foto bersama.

Dia juga meminta jemaah tetap menjaga fisik dengan baik. Apalagi jemaah akan bergeser ke Muzdalifah dan Mina. Apalagi medan di Muzdalifah padang pasir yang anginnya banyak.

"Jaga fisik dengan baik, sehat sehat pak," kata pria yang kerap disapa Gus Men ini.

Dia meminta jemaah maklum bila ada kekurangan. Sebab, persiapan pemerintah dalam melayani jemaah berhaji hanya dua bulan.

"Makannya gimana? Kalau ada petugas nakal laporkan ke saya. Haji akbar jemaah yang penting sehat sehat," ucap Menag.

Jemaah yang didatangi pun merasa gembira. Jakarta Utara kloter 10. Di antaranya adalah Eliza dari Embarkasi Pondok Gede. Dia mengatakan, makanan dan pelayanan jemaah sudah baik.

Dia mengaku membawa persiapan untuk ke Muzdalifah dan Mina seperti obat dan makanan ringan.

"Dari Kesehatan dikasih masker dan oralit," kata Eliza.

Demikian pula dengan Fadli, jemaah asal Tangerang Selatan yang ditemui Menag. Dia mengaku puas dengan pelayanan untuk jemaah haji.

Infografis Kuota Haji 2022 Indonesia
Infografis Kuota Haji 2022 Indonesia (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya