Liputan6.com, Cilacap - Dalam bahasa agama, akhlak tercela disebut akhlak mazmumah, sedangkan akhlak terpuji disebut akhlak mahmudah.
Akhlak merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia. Saking pentingnya Rasulullah SAW diutus Allah SWT untuk membangun akhlak yang mulia.
Baca Juga
Rasulullah SAW bersabda:
Advertisement
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah).
Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia yang sempurna akhlaknya, sebab dalam dirinya terkumpul semua sifat kemuliaan. Allah SWT berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Al-Qalam: 4).
Aisyah RA, salah seorang istri Rasulullah SAW menceritakan bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an. Hal ini ketika Hisyam bin Amir bertanya kepadanya tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah menjawab:
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
“Akhlak Nabi SAW adalah Alquran” (HR Muslim).
Berdasarkan uraian di atas, Rasulullah SAW adalah sebaik-baik manusia dan sebaik-baik akhlaknya.
Perihal sifat tercela yang menempel pada manusia Rasulullah mengajarkan doa agar terhindar dari akhlak tercela.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Lafal Doa Agar Terhindar dari Akhlak Tercela
Berikut ini lafal doanya sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتٍ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ
"Allohumma inni a‘udzu bika min munkarotil akhlaqi wal a’mali wal ahwa’i"
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu tercela"
Doa Nabi agar terhindar dari akhlak tercela tersebut, diriwayatkan oleh sahabat Qutbah bin Malik sebagai berikut:
عن قطبة بن مالك – رضي الله عنه – كان النبي – صلى الله عليه وسلم – يقول : اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتٍ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ. رواه الترمذي
"Diriwayatkan dari Qutbah bin Malik ra. yang mendengar Rasulullah saw. berdoa, Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu tercela" (HR. Tirmidzi).
Semoga kita terhindar dari akhlak tercela, dan perbuatan buruk lainnya yang menjauhkan kita dari Allah dan masyarakat sekitar kita.
Penulis: Khazim Mahrur
Advertisement