Rahasia dan Hikmah di Balik Hari, Bulan Serta Tahun Maulid Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW lahir di Kota Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah yang bertepatan dengan 5 Mei 570 M. Waktu kelahiran Rasulullah SAW diperingati oleh umat Islam setiap tahunnya sepanjang bulan Rabiul Awal.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 08 Okt 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi maulid nabi Muhammad saw.
Ilustrasi maulid nabi Muhammad saw. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Bogor - Rasulullah SAW lahir di Kota Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah yang bertepatan dengan 5 Mei 570 M. Waktu kelahiran Rasulullah SAW diperingati oleh umat Islam setiap tahunnya sepanjang bulan Rabiul Awal.

Istilah populer untuk memperingati kelahiran Rasulullah SAW adalah Maulid Nabi. Peringatan Maulid Nabi sudah menjadi tradisi yang rutin dilakukan oleh sebagian besar umat Islam, termasuk di Indonesia.

Selagi bertepatan dengan momen Maulid Nabi 2022, umat Islam mesti tahu tentang rahasia di balik hari, bulan, dan tahun kelahiran Rasulullah SAW. Pengetahuan tentang ini akan menambah keyakinan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Tahun Gajah telah disepakati oleh sejumlah sejarawan sebagai tahun kelahiran Rasulullah SAW. Disebut Tahun Gajah karena kala itu pasukan gajah di bawah komando Raja Abrahah hendak menyerang Ka’bah. Untung saja, Allah SWT menaklukkan tentara Abrahah dengan menurunkan burung Ababil.

Adapun Senin yang menjadi hari kelahiran Rasulullah SAW didasarkan pada sabdanya berikut.

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ – أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ  

Artinya: “Itu (Senin) adalah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau aku dituruni wahyu.” (HR Muslim). 

Bulan kelahiran Rasulullah SAW adalah Rabiul Awal. Hal ini merujuk pada hadis berikut.

فَتَلَقَّوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِظَهْرِ الحَرَّةِ، فَعَدَلَ بِهِمْ ذَاتَ اليَمِينِ، حَتَّى نَزَلَ بِهِمْ فِي بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ، وَذَلِكَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ مِنْ شَهْرِ رَبِيعٍ الأَوَّلِ  

Artinya: “Lalu penduduk Madinah menemui Rasulullah di daerah Al-Harrah (tempat berbatu hitam di Madinah), lalu Rasulullah beralih bersama mereka ke sebelah kanan sampai beliau singgah bersama mereka di rumah Bani ‘Amru bin ‘Auf, dan saat itu adalah hari senin dari bulan Rabi’ul Awwal.” (HR Bukhari).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Hari dan Bulan Kelahiran Rasulullah SAW

Ilustrasi Maulid Nabi.
Ilustrasi Maulid Nabi. (Photo by Freepik)

Mengutip laman NU Online, waktu kelahiran nabi yang diyakini pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah bukan perkara yang kebetulan. 

Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, hikmah Rasulullah SAW lahir pada bulan Rabiul Awal karena Allah SWT ingin menepis adanya anggapan Rasulullah SAW memperoleh kehormatan karena lahir di bulan-bulan mulia seperti asyhurul ḫurum atau Ramadhan, tapi justru kelahiran nabi sendiri yang membuat bulan kelahirannya, Rabiul Awal menjadi istimewa dan diagungkan.

Rasulullah SAW yang lahir pada hari Senin merupakan bentuk rahmat bagi semesta alam. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menegaskan hal itu dengan merujuk firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya ayat 107.

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ  

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”

Mengutip elbalad.news, guru besar Universitas Al-Azhar Mesir, Muhammad Wahdan berpendapat, Rasulullah SAW lahir pada hari Senin karena Allah ingin menjadikannya memiliki sifat seperti pohon, yaitu memberi manfaat kepada banyak orang dengan banyak hal seperti sebagai tempat berteduh, buahnya bisa dinikmati, batangnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang beragam. 

Secara tersirat, filosofi tersebut memberikan makna bahwa Rasulullah SAW adalah sosok penebar kemanfaatan.

Di sisi lain, hari Senin juga bertepatan dengan pertama kalinya Allah SWT menciptakan pohon, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي فَقَالَ خَلَقَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي آخِرِ الْخَلْقِ فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ   

Artinya: “Dari Abu Hurairah, dia berkata, ‘Rasulullah saw memegang tanganku dan bersabda, ‘Allah ‘azza wa jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan gunung pada hari Ahad, menciptakan pepohonan (tumbuhan) pada hari Senin, menciptakan sesuatu yang dibenci (keburukan) pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, mengembangbiakkan hewan-hewan pada hari Kamis, menciptakan Adam ‘alaihissalam setelah Ashar hari Jumat pada akhir ciptaan, di saat akhir hari Jumat antara Ashar sampai malam.’” (HR Muslim).

Tahun Kelahiran Rasulullah SAW

Ilustrasi ucapan maulid nabi
Ilustrasi ucapan maulid nabi. (Photo by starline on Freepik)

Kalender penanggalan Hijriyah baru diterapkan sejak kekhalifahan Umar bin Khattab. Jauh sebelum itu, bangsa Arab biasa menjadikan peristiwa-peristiwa besar sebagai titimangsa setiap kejadian, termasuk tahun kelahiran Rasulullah SAW.

Diketahui bahwa tahun kelahiran Rasulullah SAW disebut Tahun Gajah. Berdasarkan sejarahnya, pasukan gajah Raja Abrahah menyerang Ka’bah. Penyerangan ini disebabkan karena Ka’bah menjadi simbol sakral agung bagi penduduk Makkah, baik yang menganut agama tauhid atau musyrik.

Namun kemenangan diraih oleh penduduk Makkah. Atas kuasa Allah SWT, tentara Abrahah ditaklukkan oleh burung Ababil.

Penyerangan tentara gajah Abrahah tersebut terjadi sebelum Rasulullah SAW lahir. Maka ketika Rasulullah SAW lahir, tahun kelahirannya dinamakan Tahun Gajah.

Wallahu’alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya