Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, sungai Eufrat cukup populer. Sungai terpanjang di Afrika barat daya ini memang melintasi negara-negara Islam.
Selain itu, sungai Eufrat juga disebut Rasulullah dalam hadis sebagai sungai yang berasal dari surga. Di lain sisi, sungai Eufrat juga menjadi salah satu pertanda kiamat, jika airnya mengering.Â
Meruntut sejarah, sungai Eufrat dan Tigris bak kembar yang mengapit peradaban besar. Di antaranya keduanya muncul lembah subur yang lantas melahirkan peradaban Mesopotamia.
Advertisement
Baca Juga
Kini Mesopotamia masuk wilayah negara Irak. Kata Mesopotamia berasal dari dua kata yaitu kata mesos yang berarti tengah dan potamas yang artinya sungai. Jadi, Mesopotamia berarti sebuah daerah yang letaknya di antara dua sungai yakni sungai Eufrat dan Tigris yang bermuara di Teluk Persia.
Daerah yang letaknya antara sungai Eufrat dan sungai tigris merupakan daerah yang subur. Bila dhubungkan dengan lembah sungai di Yordania, maka wilayahnya akan membentuk seperti bulan sabit. Oleh karena itulah dinamakan sebagai The Fertile Crescent Moon.
Peradaban Mesopotamia memiliki sistem pemerintahan berbentuk negara kota yang dipimpin oleh seorang raja sekaligus merangkap sebagai kepala negara. Ada 12 bangsa yang mendukung dalam peradaban Mesopotamia, yakni:
- Bangsa Ubaidian (5000 – 4500 SM)
- Bangsa Sumeria I (3800 – 3200 SM)
- Bangsa Jamdet Nasr (3200 – 3000 SM)
- Bangsa Akkadia (2900 – 2250 SM)
- Bangsa Sumeria II (2250 – 2200 SM)
- Bangsa Guti (2200 – 2100 SM)
- Bangsa Amolia atau Babilonia I (1850 – 1600 SM)
- Bangsa Hittit (1600 – 1300 SM)
- Bangsa Asyria (1300 – 612 SM)
- Bangsa Khaldea atau Babilonia II (612 – 500 SM)
- Bangsa Persia (500 – 326 SM)
- Bangsa Yunani (326 – 323 SM)
Dari 12 bangsa itu, berikut ini adalah empat di antaranya:
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Peradaban Kuno
1. Bangsa Sumeria
Pada masa Bangsa Sumeria, masyarakatnya telah mengenal tata kota dengan bangunan model Ziggurat (lihat gambar 2). Selain itu, bangsa ini juga telah mengenal cara pengolahan logam untuk membuat alat perang, mengenal pertanian-perdagangan, ilmu hitung dan ilmu astronomi untuk menghitung hari.
Artikel terkait:Â Peradaban lembah sungai nil
Pada masa ini, masyarakat telah mengenal tulisan yang berupa Cuneiform writing/Pytograph sebanyak 350 jenis (tulisan huruf paku). Masyarakat pada zaman ini menyembah dewa Anu (dewa langit), dewa enlil (dewa bumi) dan dewa ea (dewa air).
2. Bangsa Babilonia
Adapun Peradaban Babilonia Kuno terletak di lembah sungai Eufrat dengan ibu kotanya yang bernama Babilonia. Bangsa ini memiliki sistem pemerintahan yang berupa kerajaan.
Raja Hammurabi mampu membawa kejayaan tertinggi bagi bangsa ini, dengan mengeluarkan kitab undang-undang bernama Kitab Hammurabi yang berisi 4000 baris.
Kitab tersebut mengatur tentang pendidikan, keluarga, tentara, status hak milik, utang piutang dan perkawinan. Paham kepercayaan masyarakat pada zaman ini adalah percaya pada banyak dewa antara lain dewa marduk, dewa enlil dan dewa pemelihara (wisnu).
Â
Advertisement
Bangsa Assiria dan Babilonia II
3. Bangsa Assiria
Bangsa Assiria tinggal di lembah sungai Eufrat dan sungai Tigris dimana ibukotanya adalah kota Nineveh. Sistem pemerintahan pada saat itu berbentuk kerajaan dimana rajanya bersifat mutlak dalam menguasai pemerintahan.
Bangsa ini suka berkelana dengan mata pencaharian pada umumnya adalah berternak dan pertanian yang menghasilkan gandum, anggur dan sayuran. Selain itu bangsa ini sangat suka berperang dengan bangsa lain sehingga memiliki banyak musuh.
Pada masa pemerintahan raja Ashurbanipal, bangsa Assiria berhasil menguasai Mesir dan telah mengenal pentingnya ilmu pengetahuan yakni dengan mendirikan perpustakaan tertua.
 Namun pada tahun 612 SM, bangsa Media, Persia dan Khaldea bersatu untuk mengalahkan Assiria sehingga bangsa ini hancur, semua rakyatnya dibunuh dan kotanya dibakar.
4. Babilonia II
Bangsa Babilonia berhasil bangkit pada tahun 612 SM yang dikenal dengan nama Babilonia baru atau Babilonia II. Pada masa pemerintahan raja Nebukadnezar, tentara Babilonia baru berhasil menguasai wilayah Yerusalem dan menjadikan para yahudi sebagai budak.
Adapun kepercayaan masyarakat Babilonia baru yaitu dengan menyembah banyak dewa antara lain dewa Saturnus, dewa Mars, dewa Venus dan Dewa Pluto.
Bangsa ini tergolong maju karena telah mengenal ilmu astronomi sehingga bisa menentukan sistem kalender. Namun pada akhirnya, Bangsa Babilonia harus runtuh disebabkan oleh serangan dari bangsa Media dan Persia pada tahun 530 SM.