Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, topik Obsessive Compulsive Disorder atau disingkat OCD banyak dicari oleh warganet dan membuatnya menjadi trending topik. Sebelum lebih jauh mengaitkan OCD dengan hal lainnya, alangkah lebih baik kita mengetahui definisi atau pengertian OCD.
Mengutip halodoc.com, OCD adalah bentuk masalah kesehatan mental yang membuat pengidapnya mempunyai pemikiran dan dorongan yang tidak bisa dikontrol yang sifatnya berulang (obsesi) serta munculnya perilaku (paksaan) kompulsif. Contoh perilaku kompulsif misalnya mencuci tangan hingga berulang kali setelah melakukan kontak langsung terhadap sesuatu yang menurutnya tidak bersih.
Pemikiran dan perilaku tersebut tidak mampu dikendalikan oleh pengidap. Meski pengidap bisa jadi tidak memiliki pikiran maupun keinginan untuk melakukan hal tersebut, ia seperti tidak berdaya untuk menghentikannya. Artinya, OCD bisa memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan pengidapnya.
Advertisement
Baca Juga
Seseorang dengan gangguan mental OCD menunjukkan gejala obsesi, kompulsi, atau bisa juga keduanya. Gejala tersebut bisa sangat memengaruhi aspek kehidupan pengidapnya. Misalnya sekolah, pekerjaan, hingga relasi dengan orang lain.
Obsesi adalah pikiran yang terjadi berulang kali, dorongan, atau gambaran mental yang bisa memicu munculnya rasa cemas. Sementara itu, kompulsi adalah perilaku yang dilakukan secara berulang. Pengidap kondisi ini akan mendapatkan dorongan untuk melakukan perilaku dalam menanggapi pemikiran obsesif.
Kompulsi umum termasuk melakukan mencuci tangan berulang kali dan secara berlebihan. Bisa juga melakukan pemesanan atau mengatur suatu hal dengan cara yang khusus dan tepat. Selain itu, pengidap juga dapat memeriksa beberapa hal secara berulang. Misalnya, melakukan pemeriksaan berulang kali untuk memastikan apakah pintu sudah dikunci atau kompor sudah dimatikan.
Gejala OCD bisa datang dan pergi, mereda seiring berjalannya waktu, atau bahkan menjadi lebih buruk. Pengidap bisa mencegah munculnya gejala dengan menghindari kondisi yang dapat memicu munculnya obsesi. Namun, ada pula yang memilih mengonsumsi minuman beralkohol atau obat penenang untuk mengurangi gejalanya.
Sebagian besar orang dewasa yang memiliki OCD menyadari bahwa perilaku mereka tidak masuk akal. Namun, tak sedikit pula orang dewasa dan anak yang tidak menyadari hal ini. Biasanya, gejala OCD pada anak-anak bisa dikenali dengan mudah oleh orangtua dan guru.
Nah, perilaku OCD ini ternyata juga memengaruhi ibadah. Misalnya, seseorang akan mengulang wudhu berkali-kali karena waswas wudhunya tidak sah.
Kemudian, ada yang membersihkan najis hingga berulangkali karena ragu sudah suci. Ada pula yang selalu merasa takbiratul ihramnya tidak sah saat sholat.
Jika mengalami waswas dalam ibadah, berikut ini ini adalah tips obat mujarab oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitami.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Obat Waswas ala Imam Ibnu Hajar al-Haitami
Mengutip laman NU, Penyakit waswas adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Penyakit ini akan menjadikan seseorang tidak khusyuk dalam beribadah. Bahkan akan membuat malas melakukannya.
Ibadahnya pun tidak akan optimal. Sebab, waktunya habis untuk mengulang-ulang ibadah yang tidak perlu diulang. Dengan demikian, sudah seharusnya bagi setiap muslim untuk mewaspadai penyakit kronis ini. Sebab penyakit ini merupakan tentara setan dan harus segera ditumpas.
Kalau tidak, penyakit ini akan semakin menancap dalam hati dan sulit hilang. Pada akahirnya, akan membuat empunya seperti orang tidak waras. Bagaimana tidak? Dia membasuh wajah berulang kali, padahal basuhan yang pertama sudah sah, dia melakukan takbiratul ihram beberapa kali, padahal takbiratul ihramnya sudah baik, dan dia membaca Fatihah tidak selesai-selesai, padahal bacaannya lumayan sempurna.
Lalu, bagaimanakah cara mengobati penyakit waswas? Imam Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan dalam kitabnya, Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyah, tips-tips menghilangkan penyakit waswas.
Setidaknya, ada enam cara untuk menaklukkan penyakit setan itu.
1. Tidak Menghiraukan
Obat terampuh untuk menumpas waswas adalah tidak menghiraukan ketika keraguan datang. Contoh, ketika melakukan Takbiratul Ihram, hatinya ragu sah atau tidak, maka keraguan itu tidak usah dihiraukan. Lanjutkan saja shalatnya.
Yakinlah bahwa Takbiratul Ihram-nya sah. Jika hal itu dilakukan, waswas sedikit demi sedikit akan hilang. Namun, apa bila dituruti, maka waswas itu akan semakin bertambah dan bertambah sehingga akan membuat empunya seperti orang gila.
2. Sadar Bahwa Waswas Itu dari Setan.
Sebagaimana sudah maklum, setan adalah musuh bebuyutan kita. Mereka berusaha keras untuk menjerumuskan kita ke jalan yang dimurkai Allah. Oleh Karen itu, mereka mengganggu kita saat kita beribadah. Menyelipkan keraguan dalam hati kita; sah tidak niat kita, sah tidak bacaan tahiyat kita dan setersunya.
Dengan demikian, jika waswas datang, sadarlah bahwa setan sedang mengganggu kekhusyukan kita.
Â
Advertisement
Obat Mujarab Waswas
3. Tancapkan dalam Hati Bahwa Agama Islam Itu Mudah
Orang yang waswas biasanya menganggap ibadah yang telah dilakukan tidak sah. Misal, dia menganggap niatnya tidak sah, bacaan Fatihahnya tidak sah dan seterusnya. Sehingga dia mengulang-ulang apa yang telah dia lakukan.
Hal itu hanya menyusahkan dirinya. Sebab, Islam itu mudah. Rasulullah saw tidak pernah memberikan pemahaman yang sulit tentang agama Islam kepada umatnya.
4. Belajar dengan Tekun
Biasanya orang waswas disebabkan karena belaum mengerti betul tentang ibadah yang dia lakukan. Sebab, orang alim dan mengerti seluk beluk agama, dia tidak akan waswas.
Oleh karena itu, bagi orang yang waswas, belajarlah agama secara berkelanjutan. Setidaknya ibadah yang di-waswasi. Misalnya ketika shalat, dia waswas, maka belajarlah tentang ilmunya shalat.
5 Bacalah Lâ Ilâha Illa-llâh
Orang yang terkena penyakit waswas disunahkan memperbanyak kalimat tauhid ini. Sebab, ketika mendengar kalimat tauhid ini, setan akan lari.
6. Membaca Ta’awwudz
Utsman bin abil Aash pernah bercerita kepada baginda Nabi saw bahwa setan telah mengganggu shalatnya. Maka Nabi memerintahnya untuk membaca ta’awwudz dan meludah ke kiri tiga kali.
Resep itu pun dilakukan. Seketika, penyakit waswas itupun hilang.
Demikianlah obat waswas menurut Ibnu Hajar al-Haitami. Semoga kita semua dapat mengamalkannya sehingga penyakit waswas hengkang dari hati kita. Sehingga kita dapat beribadah dengan khusyuk.
Tim Rembulan