Pamer Sedekah di Medsos Apakah Termasuk Riya? Ini Kata Buya Yahya

Fenomena memberitahu secara terang-terangan bahwa telah bersedekah lumrah ditemukan di media sosial (medsos). Pertanyaannya, apakah sedekah semacam itu bisa menjadi riya?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 27 Jan 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi sedekah.
Ilustrasi sedekah. Photo Copyright by Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena memberitahu secara terang-terangan bahwa telah ber-sedekah lumrah ditemukan di media sosial (medsos). Pertanyaannya, apakah sedekah semacam itu bisa menjadi riya?

Ulama kharismatik, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya memberikan penjelasan. Buya Yahya mengatakan, sedekah dengan hati ikhlas akan diterima, sementara sedekah dengan hati riya tidak diterima.

“Tempatnya ikhlas dan ria adalah di dalam hati. Karena tempatnya di dalam hati, maka kita tidak perlu menunjuk orang lain bahwasanya dia punya ria. Jangan katakan dia ria, bukan urusan kita. Karena kita tidak tahu apa yang di hatinya seseorang,” katanya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Jumat (27/1/2023).

“Kalau pengen nunjuk ikhlas nunjuk hati orang. Kalau Anda pengen nunjuk riya nunjuklah diri sendiri, jangan nunjuk orang lain. Kita gak tau apa yang dia inginkan di balik itu semuanya,” tambah pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon ini.

Buya Yahya mengilustrasikan, ada orang yang menyumbang ke masjid lalu meminta pengurus masjid untuk mengumumkan sedekahnya sebelum khutbah Jumat. Mungkin orang berkata dia riya, sebab mengumbar sedekahnya ke publik. Padahal tidak demikian.

“Anda tidak tahu, sesungguhnya dia memerangi riya. Dia nyumbangnya 100 juta, hanya minta diumumkan 10 juta. Dia ingin mengelabui setan,” ujar Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

4 Model Sedekah

Sedekah Menjauhkanmu Dari Api Neraka
Ilustrasi Bersedekah Credit: freepik.com

Dalam hadis memang disebutkan sedekah yang istimewa dilakukan secara sembunyi. Jadi, seolah-olah tangan kanan sedekah, tangan kiri tidak tahu. Apakah harus semacam itu?

“Kita menangkap ternyata hadis ini paling disenangi oleh orang pelit. Orang pelit setiap diajak sedekah dia berkata, sedekah yang baik adalah sembunyi,” ungkap Buya Yahya.

“Makanya sudah jangan pake hadis ini bagi orang pelit. Makanya sudah lah kita gak usah main-main dalil,” sambungnya.

Menurut Buya Yahya, kadang sedekah harus dilakukan secara terang-terangan dengan tujuan untuk ditiru orang. Kadang juga sedekah secara sembunyi-sembunyi. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Ali bin Abi Thalib.

Ali bin Abi Thalib punya empat model sedekah, yakni sedekah malam hari, sedekah siang hari, sedekah secara sembunyi, dan sedekah secara terang-terangan. Tidak tahu sedekah mana yang bakal diterima oleh Allah SWT.

“Anda boleh saja sedekah disebarkan di Tiktok. Tapi ingat, kalau anda betul ingin diterima, Anda tutup (sedekah sebenarnya 100 juta, diumumkannya 10 juta),” katanya. 

Kesimpulannya, masalah ikhlas sangat pribadi. Buya Yahya berpesan agar sekarang belajar ikhlas untuk diri sendiri tanpa harus sibuk mengurusi orang itu ikhlas atau tidak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya