Pengertian dan Sebab Perilaku Ghibah, Berikut Cara Menghindarinya

Ghibah merupakan perbuatan dosa yang dibenci oleh Allah SWT serta dapat membawa kerugian bagi diri maupun orang lain.

oleh Putry Damayanty diperbarui 28 Jan 2023, 22:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2023, 22:30 WIB
1. Membicarakan Orang Lain
Membicarakan orang lain atau ghibah merupakan perilaku yang bisa mengurangi pahala puasa (Sumber foto: projectinspired.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ghibah merupakan salah satu perilaku yang harus dihindari oleh umat Islam karena tergolong perbuatan dosa dan dibenci oleh Allah SWT. Ghibah dapat membawa kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.

Secara bahasa, kata “ghibah” (غيبة) berasal dari akar kata “ghaba, yaghibu” (غاب يغيب) yang artinya tersembunyi, terbenam, tidak hadir, dan tidak tampak. Kita sering menyebut kata “ghaib”, yang berarti tidak hadir. Secara istilah ghibah artinya  perbuatan atau tindakan yang membicarakan aib orang lain. 

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S An-Nur ayat 19 :

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ ٱلْفَٰحِشَةُ فِى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui." 

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Dari Muawiyah ra. Katanya : Saya mendengar Rasulullah Saw. Bersabda: “Sesungguhnya apabila kamu selalu mencari-cari auratnya kaum muslimin berarti kamu akan menjatuhkan mereka atau hampir menjatuhkan mereka.” (HR. Abu Daud) 

Pelajaran yang dapat  diambil dari hadis di atas adalah  bahwa perbuatan ghibah itu sangat merusak hubungan persahabatan, persaudaraan dan bahkan bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Ghibah diumpamakan seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). 

Ulama juga sepakat tentang keharaman perbuatan ghibah. Bahkan sebagian para ulama ahli tafsir dan ahli fiqih berpendapat bahwa ini termasuk dari golongan dosa besar.  

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Sebab-Sebab Seseorang Melakukan Ghibah

1. Kebencian terhadap orang yang dighibahi

Rasa benci dan amarah terhadap seseorang mendorong dia untuk membeberkan dan membuka aib orang yang dia benci. Terlebih jika di dalam diri seorang pengghibah itu memiliki nilai keagamaan yang kurang maka dengan mudahnya untuk membicarakan keburukan orang lain tersebut.

2. Iri hati

Salah satu penyebab utama seseorang menggibahkan orang lain adalah karena rasa irinya terhadap kelebihan orang yang dighibahi. Rasulullah SAW pernah berkata: “Hati-hati kalian terhadap perbuatan hasad! Karena hasad itu memakan (merusak)kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah).

3. Lingkungan

Ketika bergaul dan  berada di lingkungan yang terbiasa melakukan perbuatan ghibah maka lambat laun diri pun akan terbawa menjadi seorang pengghibah. Tetapi jika kita berada di lingkungan yang baik seperti orang yang beradab dan memiliki ilmu agama yang tinggi maka kita pun akan terbawa demikian.

4. Menjilat atau mencari muka

Seorang penjilat akan melakukan berbagai cara agar bisa selalu dekat dengan pihak yang dianggap akan menguntungkannya. Selain itu, ia pun akan selalu menyelaraskan kata-katanya dengan teman-temannya. Meskipun terkadang teman-temannya terlibat dalam pergunjingan.

5. Tidak ada pembicaraan lain saat berkumpul

Yang perlu dihindari ketika sedang berkumpul dengan kerabat dekat ataupun teman-teman adalah ghibah. Sebab, jika topik utama sudah habis diceritakan maka biasanya akan berakhir dengan bergosip membicarakan orang lain.

 

Cara Menghindari Perilaku Ghibah

1. Berpikir positif

Jika seseorang memancing kita untuk membicarakan keburukan orang lain maka, maka hendaknya kita berprasangka baik terlebih dahulu terhadap orang yang akan dibicarakan. Dan jangan mudah untuk percaya tanpa tahu kebenarannya.

2. Intropeksi diri

Intropeksi diri akan membuat seseorang merasa malu jika harus membicarakan keburukan orang lain sedangkan diri sendiri masih memiliki banyak kesalahan yang harus dibenahi.

3. Mengingat kebaikan

Sebelum membicarakan keburukan seseorang, alangkah baiknya jika mengingat kebaikan orang tersebut terlebih dahulu. Maka, keinginan untuk membicarakan keburukan seseorang perlahan akan menghilang karena paham bahwa sebagai manusia biasa, pasti tidak ada yang sempurna.

4. Berkumpul dengan orang sholeh

Tidak dapat dielakkan jika pergaulan merupakan hal yang dapat membawa dampak besar pada kehidupan sehari-hari seseorang. Maka agar terhindar dari pergaulan yang salah, ada baiknya seorang muslim harus memilih dengan siapa ia berkumpul.

5. Menjaga lisan

Seseorang melakukan ghibah karena dirinya tidak bisa menjaga lidah dan mulutnya untuk berkata sesuatu yang baik. Ketika tahu apa yang akan dibicarakan merupakan hal yang buruk, lebih baik tidak perlu untuk dikatakan, agar terhindar dari bahaya lisan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya