Kisah Ojol yang Gratiskan Layanan kepada Nahdliyin pada Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo

Susilo seorang pengemudi ojek online (ojol), menggratiskan tarif bagi warga Nahdliyin peserta Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 20:30 WIB
Ilustrasi driver ojol (Liputan6.com)
Ilustrasi driver ojol (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Susilo seorang pengemudi ojek online (ojol), menggratiskan tarif bagi warga Nahdliyin peserta Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa.

Ditemui di sela waktu istirahatnya, Susilo mengaku merasa terpanggil untuk menjadi bagian sejarah Nahdlatul Ulama yang menginjak usai 100 tahun.

"Saya sehari-hari narik ojek online, menggratiskan tarif karena panggilan hati," kata Susilo.

Selama melayani penumpang, dia mengenakan baju khusus berwarna hijau dengan corak hitam dan bertuliskan "Ojek Gratis" di bagian punggung, dikutip Antara.

Dia mengetahui adanya relawan ojek gratis usai mendapatkan informasi dari grup pesan singkat.

"Ada pengumuman dari grup pendaftaran dari GP Anshor," ujarnya.

Sudah ada 10 penumpang yang dilayaninya secara gratis. Kebanyakan pelanggannya adalah nahdliyin yang berjalan kaki menuju lokasi acara.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Ingin Berkontribusi dalam Catatan Sejarah

Para penumpang itu diantar dari perempatan Jalan Kiai Haji Ali Mas'ud atau sekitar satu kilo dari Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang terletak di Jalan Pahlawan.

"Penumpang pada jalan kaki dari sini, kan mulai Jalan Ponti itu sudah ditutup kendaraan tidak bisa melintas. Jadi mereka jalan dari sini terus saya tawari ojek gratis dan mau," ujarnya.

Jika ditotal melalui aplikasi, biaya yang dipasang sebesar Rp8.000. Namun Susilo tak berniat sama sekali menarik biaya pengantar bagi penumpangnya.

"Kalau ditotal 10 orang bisa dapat Rp80.000, tapi aku enggak mau, kan sudah gratis juga," ucap warga asal Buduran, Sidoarjo itu.

Susilo menambahkan, penghasilannya sehari-hari sebagai pengendara ojek daring mengalami penurunan. Sehari, kini dia hanya mendapat penghasilan antara Rp100.000 hingga Rp150.000.

Sementara, Yuniawati ojek gratis lainnnya beralasan sengaja ingin menjadi saksi sejarah peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama.

Oleh karenanya, dia rela mengorbankan waktu sehari penuh untuk menjadi relawan gojek gratis. "Belum tentu ketemu acara di abad selanjutnya kan. Ini momen bersejarah," ujar dia.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya