Liputan6.com, Jakarta - Salah satu sholat sunah yang dianjurkan adalah sholat tahajud. Waktu pelaksanaannya adalah setelah sholat isya sampai sebelum waktu shubuh, setelah terjaga dari tidur.
Namun, yang paling baik adalah pada sepertiga akhir malam. (berdasarkan HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Jabir).
Advertisement
Baca Juga
Sholat ini dapat dikerjakan minimal dua rakaat dan bukan merupakan bagian dari salat wajib lima waktu. Meskipun tidak wajib, seruan salat tahajud ini tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 79 yang artinya:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Sholat tahajud banyak keutamaan dan manfaatnya. Di antaranya, dikabulkan doa-doanya dan diampuni dosanya seperti yang tercantum di dalam hadis Riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya:
“Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, aku ampuni dia.”
Mengutip fk.uii.ac.id, manfaat sholat tahajud tak sebatas sisi agama. Tak banyak yang tahu, ternyata dalam bidang medis pun sholat tahajud memiliki manfaat tersendiri, yakni menurunkan stres.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Manfaat dari Sisi Psikologis
Berdasarkan sudut pandang psikologis, stres didefinisikan sebagai keadaan internal yang disebabkan oleh kebutuhan psikologis tubuh atau situasi lingkungan maupun sosial yang berpotensi berbahaya, menimbulkan tantangan, memberikan perubahan, atau membutuhkan mekanisme pertahanan seseorang. Sujud pada malam hari akan mengalirkan darah yang kaya oksigen ke otak.
Hal ini akan memberikan efek stabil dalam sekresi hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang berfungsi dalam regulasi hormon kortisol, androgen, dan aldosteron. Hormon-hormon ini berfungsi dalam penurunan stres. Selain itu, gerakan sujud juga memicu sekresi hormon serotonin, endorfin, dopamin, dan oksitosin yang dikenal dengan julukan “hormon bahagia”. Hormon-hormon ini akan menurunkan stres secara fisiologis.
Selain itu, gerakan salat seperti takbir, ruku’, hingga salam memberikan manfaat yang baik untuk sistem organ tubuh, jantung, tulang, otot, saraf, dan kulit. Gerakan ini merupakan proses relaksasi tubuh setelah beraktivitas dalam posisi statis selama berjam-jam.
Orang yang mengamalkan salat tahajud juga akan mencapai hidup yang selalu optimis dalam kesiapan menghadapi berbagai persoalan hidup. Dalam sikap optimis, orang akan tetap terjaga dalam kondisi homeostasis. Kegagalan homeostatis terutama disebabkan oleh kegagalan mekanisme feedback yang dapat menyebabkan stres yang berlebihan.
Kesimpulan dari beberapa sumber diatas yaitu selain akan diampuni dosa, mendapatkan tempat yang terpuji, dan dikabulkan doanya, salat tahajud juga dapat menurunkan stress dan mempertahankan homeostasis sehingga tercapai kondisi yang tenang dan optimis dalam menjalani hidup.
Advertisement
Tata Cara Sholat Tahajud
Pada dasarnya jumlah rakaat salat tahajud, salat witir, qiyamu Ramadhan, dan qiyamu lail adalah sama, yaitu sebelas rakaat (Berdasarkan HR. al-Bukhari dari ‘Aisyah). Namun demikian, berikut tata cara salat tahajud sebagai berikut:
1. Waktu pelaksanaannya adalah setelah sholat isya sampai sebelum waktu shubuh. (Berdasarkan HR. al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah). Tetapi yang paling baik adalah pada sepertiga akhir malam (berdasarkan HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Jabir).
2. Salat tahajud boleh dikerjakan secara berjamaah (berdasarkan HR. Muslim dari Ibnu ‘Abbas), dan boleh juga dilakukan sendirian.
3. Diawali dengan sholat iftitah dua rakaat (berdasarkan HR. Muslim, Ahmad dan Abu Daud dari Abu Hurairah).
4. Setelah itu, melaksanakan salat sebelas rakaat. Beberapa hadis Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa sholat tahajud bisa dilaksanakan dengan berbagai cara, di antaranya adalah:
a) melaksanakan empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat (4 + 4 + 3 = 11 rakaat) (berdasarkan HR. Al-Bukhari dari ‘Aisyah);
b) dua rakaat iftitah + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + satu rakaat (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat) (berdasarkan HR. Muslim dari ‘Aisyah).
5. Pada salat witir, hendaknya membaca surat al-A’la setelah al-Fatihah pada rakaat pertama, surat al-Kafirun pada rakaat kedua, dan al-Ikhlas pada rakaat yang ketiga.
6. Setelah salam, sambil duduk membaca:“Subhanal-malikil-qudduus.” (3x)dengan mengeraskan dan memanjangkan pada bacaan yang ketiga, lalu membaca:“Rabbil-malaaikati war-ruuh” (Berdasarkan HR. al-Baihaqi, juz 3/ no. 4640; Thabrani, juz 8/ no. 8115; Daruqutni, juz 2/ no. 2, dari Ubay bin Ka’ab. Hadis ini dikuatkan oleh ‘Iraqi)
7. Membaca doa.
Tim Rembulan