Liputan6.com, Jakarta Sholat Tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini memiliki keistimewaan besar karena dikerjakan di sepertiga malam terakhir, saat kebanyakan orang terlelap dalam tidur. Secara bahasa, tahajud berarti berusaha melawan atau meninggalkan tidur, sedangkan dalam istilah fiqih, sholat Tahajud adalah sholat sunnah malam yang dilakukan setelah tidur.
Baca Juga
Advertisement
Keutamaan sholat Tahajud disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Surat Al-Isra ayat 79, di mana Allah berjanji mengangkat derajat hamba-Nya yang senantiasa melaksanakan ibadah ini ke tempat yang terpuji. Rasulullah SAW juga menegaskan dalam hadits bahwa Allah sangat mencintai hamba-Nya yang mendekatkan diri melalui amalan-amalan sunnah, termasuk sholat Tahajud.
Namun, agar ibadah ini diterima dengan sempurna, terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Artikel ini akan mengulas secara rinci syarat-syarat sholat Tahajud agar dapat dilakukan sesuai tuntunan syariat dan memperoleh keutamaannya secara maksimal, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (20/3/2025).
Syarat-syarat Sholat Tahajud
Berikut adalah beberapa syarat yang perlu diperhatikan:
1. Dilaksanakan di Malam Hari Setelah Sholat Isya
Sholat Tahajud hanya dapat dilakukan setelah sholat Isya hingga menjelang waktu Subuh (fajar sidiq). Oleh karena itu, sholat ini tidak dapat dilakukan sebelum sholat Isya
2. Dikerjakan Setelah Tidur
Salah satu perbedaan utama sholat Tahajud dengan sholat malam lainnya adalah bahwa ia harus dilakukan setelah seseorang tidur terlebih dahulu. Tidur sebelum sholat Tahajud bukan sekadar syarat dalam fiqih, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan dan psikologis. Penelitian menunjukkan bahwa setelah tidur, otak manusia memasuki gelombang alpha atau theta, yang membuat pikiran lebih tenang dan fokus saat beribadah.
3. Minimal Dua Rakaat dan Tanpa Batas Maksimal
Jumlah rakaat dalam sholat Tahajud tidak dibatasi, namun yang paling sedikit adalah dua rakaat. Meskipun seseorang bisa mengerjakannya sebanyak mungkin, diutamakan setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
4. Dapat Dilaksanakan Sendiri atau Berjamaah
Sholat Tahajud bisa dilakukan secara individu maupun berjamaah. Namun, umumnya sholat ini lebih sering dilakukan secara pribadi sebagai bentuk ibadah yang lebih khusyuk dan mendekatkan diri kepada Allah.
5. Waktu Pelaksanaan Dibagi Menjadi Tiga Bagian Malam
Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir. Secara umum, malam dibagi menjadi tiga bagian:
- Sepertiga pertama: 19.00 – 22.00
- Sepertiga kedua: 22.00 – 01.00
- Sepertiga ketiga: 01.00 – sebelum Subuh (waktu paling utama)
Advertisement
Tata Cara Sholat Tahajud
Salat tahajud dapat dilaksanakan sebagaimana sholat-sholat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam. Berikut tetecara pelaksanaannya.
tempat suci. Berikut adalah langkah-langkah lengkap dalam mengerjakan salat tahajud.
1. Membaca Niat
Berikut lafal niat sholat tahajud,
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku menyengaja sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala.
2. Takbiratul ihram, dengan mengangkat tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar".
3. Membaca doa iftitah.
4. Membaca surat Al-Fatihah.
5. Membaca surat pendek dari Al-Qur'an, seperti surat Al-Ikhlas atau Al-Kafirun.
6. Ruku', kemudian bangkit untuk i'tidal.
7. Sujud, lalu duduk di antara dua sujud dan sujud kembali.
8. Pada rakaat kedua, langkah-langkahnya sama seperti rakaat pertama.
9. Setelah rakaat kedua selesai, lakukan tasyahud akhir dan akhiri salat dengan salam.
Salat tahajud bisa dilakukan minimal dua rakaat, dan sebanyak-banyaknya hingga 12 rakaat atau lebih, tergantung kemampuan.
Doa Setelah Sholat Tahajud
Setelah selesai melaksanakan sholat tahajud, dianjurkan membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Lafal Arab:
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ قَيِّمُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ مَلِكُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُوْرُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.
اَللّٰهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ.
Latin:
Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhî wa man fîhinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhî wa man fîhinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhî wa man fîhinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qawluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu ‘alaihi wa sallama haqq. Was sâ‘atu haqq.
Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hâkamtu. Faghfirli mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya:
Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Penegak langit, bumi, dan segala makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau adalah Penguasa langit, bumi, dan segala makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau adalah Cahaya langit, bumi, dan segala makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu kelak itu benar, firman-Mu benar, surga itu nyata, neraka pun demikian, para nabi itu benar, demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar, dan Hari Kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku pasrah, hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai, hanya pada-Mu dasar putusanku. Maka ampunilah dosa-dosaku, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, yang aku sembunyikan maupun yang aku nyatakan, dan dosa-dosa yang lebih Engkau ketahui dariku. Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Engkaulah Yang Maha Mengakhirkan. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Advertisement
