Liputan6.com, Jakarta - Doa Nabi Sulaiman yang diabadikan dalam Al-Qur’an memiliki keutamaan yang sangat besar. Doa ini juga dapat digunakan untuk menjinakkan hewan serta menjinakkan jin yang bersifat merugikan. Kemudian, bisa digunakan untuk mengusir semut.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, doa Nabi Sulaiman juga memiliki keutamaan untuk menundukkan wanita (meluluhkan hati seseorang) dan memohon kekayaan (kelancaran rezeki hingga larisnya dagangan para pebisnis) yang halal dan berkah.
Dalam buku berjudul Cara Kaya Seperti Nabi Sulaiman (2020) oleh Ahmad Zainal Abidin, dijelaskan bacaan doa Nabi Sulaiman untuk mendatangkan uang diabadikan dalam Al-Qur’an surat Sad ayat 35.
Doa Nabi Sulaiman juga menjadi doa yang baik untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Dikisahkan, Nabi Sulaiman memohon agar diberikan ilham untuk selalu mensyukuri nikmat Allah dan melakukan kebajikan yang diridhai-Nya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa nabi Sulaiman yang dimaksudkan, Selasa (21/3/2023).
1. قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Qaala rabbi ighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba’dii innaka anta alwahhaabu.
Artinya: "Ya Rabku, ampuni segala dosaku dan beri kepadaku kerajaan yang tidak akan bisa dimiliki oleh seorang pun setelahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."
Ini merupakan doa nabi Sulaiman untuk kekayaan dan memohon agar rezeki lancar. Doa ini yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat Sad ayat 35. Doa Nabi Sulaiman yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat Sad ayat 35 menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran bahwa hanya Allah SWT yang memiliki segala kekuasaan dan memberikan karunia.
Dalam doanya, Nabi Sulaiman memohon ampunan atas segala dosanya dan memohon agar diberi kerajaan yang tidak akan dimiliki oleh siapa pun setelahnya. Hal ini menunjukkan keinginan Nabi Sulaiman untuk memperoleh kebaikan yang abadi di akhirat, bukan hanya kesenangan dunia semata.
Advertisement
2. وَلَقَدْ اٰتَيْنَا دَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ عِلْمًاۗ وَقَالَا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ فَضَّلَنَا عَلٰى كَثِيْرٍ مِّنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Alhamdulillahilladzii faddhalanaa 'alaa katsiiri min 'ibaadihil mu’miniin.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman."
Doa nabi Sulaiman ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat an-Naml ayat 15. Doa Nabi Sulaiman dalam Al-Qur’an Surat An-Naml ayat 15 adalah ungkapan syukur dan penghargaan kepada Allah SWT atas keistimewaan yang diberikan-Nya kepada Nabi Sulaiman dan kaumnya yang beriman.
Dalam doanya, Nabi Sulaiman menyadari bahwa Allah SWT telah memberikan keistimewaan kepada mereka yang tidak dimiliki oleh kebanyakan hamba-Nya yang beriman.
Hal ini menunjukkan rasa syukur dan kesadaran Nabi Sulaiman atas keistimewaan yang diberikan-Nya, serta memberikan pengajaran untuk kita untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.
Melalui doa Nabi Sulaiman ini, kita diajarkan untuk selalu memperhatikan nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita dan mengungkapkan rasa syukur yang tulus kepada-Nya. Mengambil inspirasi dari kesadaran Nabi Sulaiman akan keistimewaan yang diberikan Allah, sehingga kita dapat senantiasa bersyukur dan tidak mudah merasa puas dengan segala yang telah dimiliki.
3. فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ
Fatabassma dho khi kammin kowliha wa ko la rabbi ‘aw zi’ ii ‘an ‘asykura ni’matakal-latii ‘an’amta ‘alayya wa’alaa waalidaya wa’an ‘a’mala shaalihan tardhaahu wa’adkhilnii birahmatika fii ‘ibaadikash-shaalihiina.
Artinya: “Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkan aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada orangtuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu yang saleh.”
Doa Nabi Sulaiman ini juga berisi rasa syukur yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat an-Naml ayat 19. Doa Nabi Sulaiman dalam Al-Qur’an Surat An-Naml ayat 19 menunjukkan kesadaran Nabi Sulaiman akan nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada dirinya dan orangtuanya.
Dalam doanya, Nabi Sulaiman memohon agar diberikan ilham untuk selalu bersyukur atas nikmat-Nya dan mengerjakan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT.
Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Sulaiman tidak hanya bersyukur secara verbal, tetapi juga berusaha untuk mengerjakan kebajikan sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada Allah SWT.
Melalui doa Nabi Sulaiman ini, kita dapat belajar untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan berusaha untuk mengerjakan kebajikan sebagai wujud syukur yang lebih tulus.
Advertisement
4. إِنَّهُ مِن سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * أَلاَّ تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِين
Innahu min sulaimana wa innahu bismillahir-rahmanir-rahim alla ta'lu 'alayya wa`tuni muslimin.
Artinya: “Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya isinya: 'Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadap-Ku dan datanglah kepada-Ku sebagai orang-orang yang berserah diri.'"
Ini doa nabi Sulaiman menjinakkan hewan seperti semut, jin hingga menundukkan wanita, yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat an-Naml ayat 30-31. Doa Nabi Sulaiman dalam Al-Qur’an Surat An-Naml ayat 30-31 adalah sebuah surat yang ditujukan kepada ratu Balqis. Surat ini berisi ajakan untuk berserah diri kepada Allah SWT dan tidak bersikap sombong terhadap-Nya.
Dalam surat tersebut, Nabi Sulaiman menegaskan bahwa hanya dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pemurah dan Maha Penyayanglah manusia dapat memperoleh rahmat dan keberkahan.
Melalui surat ini, kita diajarkan untuk selalu berserah diri kepada Allah SWT dan tidak bersikap sombong terhadap-Nya. Lalu, dapat memperhatikan pentingnya menyebut nama Allah SWT dalam setiap aktivitas kita sebagai wujud penghormatan dan pengakuan atas kekuasaan-Nya.
5. حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
Hatta idzaa ataw 'alaa waadi an-naml, qaalat namlatun: yaa ayyuhannamlu udhkhulu masakinakum, laa yahthimannakum Sulaimaanu wa junuuduho, wahum laa yash'uruun
Artinya: Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Ini penegasan doa nabi Sulaiman menjinakkan semut, yang diabadikan dalam surat an-Naml ayat 18. Dalam Al-Qur’an Surat An-Naml ayat 18 ini menunjukkan betapa Nabi Sulaiman sangat memahami bahasa binatang dan dapat berkomunikasi dengan mereka.
Ketika Nabi Sulaiman beserta pasukannya melewati lembah semut, seekor semut memberitahu teman-temannya untuk masuk ke sarang mereka agar tidak terinjak oleh Sulaiman dan pasukannya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap makhluk hidup memiliki kecerdasan dan bahasa yang mereka gunakan untuk berkomunikasi.
Advertisement