Mengintip Kesibukan Para Chef untuk Jemaah Haji di Madinah

Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan persiapan, salah satunya memberi pembekalan bagi para chef atau juru masak pada 21 dapur penyedia katering

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 14:30 WIB
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meninjau dapur perusahaan katering penyedia konsumsi jemaah haji di Makkah. Bahauddin/MCH
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meninjau dapur perusahaan katering penyedia konsumsi jemaah haji di Makkah. Bahauddin/MCH

Liputan6.com, Jakarta - Operasional haji 1444 H segera dimulai. Jamaah haji Indonesia akan mulai mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023.

Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan persiapan, salah satunya memberi pembekalan bagi para juru masak pada 21 dapur penyedia katering jemaah di Madinah. Pelatihan berlangsung dua hari, 18 - 19 Mei 2023.

Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengingatkan bahwa kuota jemaah haji tahun ini kembali normal dan 30 persen di antaranya lanjut usia. Sehingga para juru masak alias chef diminta untuk mempersiapkan diri dalam memberikan layanan katering untuk jemaah.

"Juru masak harus memperhatikan pengolahan menu yang mengandung santan yang memiliki potensi terjadinya kerusakan lebih cepat," ujar Subhan Cholid di Madinah, dikutip dari laman kemenag, Jumat (19/5/2023).

"Pada saat persiapan produksi, juru masak harus memperhitungkan waktu yang tepat dengan jumlah produksi makanan. Perhitungan kapasitas dapur dengan jumlah produksi," lanjutnya.

Musim haji 2023 ini, setiap perusahaan/dapur akan melayani tiga kali makan jemaah haji (pagi, siang, dan malam). Karenanya, Subhan minta agar setiap perusahaan memperhatikan SDM dapur, terutama juru masak.

"Untuk mengurangi tingkat kelelahan juru masak dan kualitas produksi, sebaiknya jadwal pembagian kerja shift terpisah, satu juru masak bertanggung jawab pada waktu produksi layanan makan," pesan Subhan.

"Juru masak juga agar memperhatikan ketepatan gramasi dan waktu distribusi dengan citra rasa Indonesia," sambungnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pelatihan

Dapur Katering Jemaah Haji Indonesia. Liputan6.com/Nurmayanti
Dapur Katering Jemaah Haji Indonesia. Liputan6.com/Nurmayanti

Hal lain yang ditekankan Subhan adalah pentingnya memperhatikan kebersihan, keamanan dan keselamatan kerja pada saat proses produksi. Menururnya, pada 2022, terdapat dapur yang mengalami kebocoran selang gas yang mengakibatkan cidera juru masak/chef sehingga menghambat proses produksi.

"Pengalaman tahun lalu harus jadi pelajaran agar tidak terulang," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Daker Madinah Zaenal Muttaqin melaporkan bahwa tahun ini jemaah haji Indonesia akan ditempatkan di wilayah Markaziah Madinah (Ring 1 sekitar Masjid Nabawi) dan tersebar di 77 hotel.

Zaenal, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa pembekalan juru masak diperlukan untuk menyamakan persepsi terkait menu yang akan disajikan kepada jemaah haji Indonesia.

Sejumlah materi pelatihan diberikan, antara lain:

a) hygienetas, sanitasi, dan security food;

b) Food Proses (Thawing, Cutting Method, Cooking Method, Packing, heater dan distribusi);

c) Bahan Baku (Penyimpanan dan Expired Data);

d) Menu dan resep;

e) Point penilaian pelayanan konsumsi (Daker dan Sektor); dan

f) Point penilaian sanitasi lingkungan dan keselamatan makanan

"Penguatan juru masak/chef juga untuk memastikan agar mereka dapat mengolah makanan sesuai dengan menu yang telah ditentukan. Serta mengutamakan kebersihan, keamanan dan ketahanan pangan," sebutnya.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya