Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan, bila pada musim haji tahun depan atau tahun 2024 M/1445 H, calon jemaah harus melaksanakan tes kesehatan terlebih dulu, sebelum melakukan pelunasan biaya haji.
Usulan tersebut berkaca dari pelaksaan operasional ibadah haji tahun ini, di mana jumlah jemaah haji yang meninggal sangat tinggi yakni mencapai 773 orang. Jumlah tersebut terbesar dalam 8 tahun terakhir atau sejak 2015.
Baca Juga
"Tahun depan kita berharap tidak sebesar tahun ini (jumlah kematian), salah satunya dengan pengetatan syarat istithaah atau emampuan kesehatan jemaah haji," ungkap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Advertisement
Artinya, Kemenag merencanakan, calon jemaah yang terpilih berangkat tahun depan, harus melaksanakan cek kesehatan terlebih dulu, sebelum melakukan pelunasan pembiayaan haji. Hal ini terbuka bukan hanya pada calon jemaah haji lansia, melainkan juga mereka yang berusia 40 tahun ke bawah.
"Kalau kemarin jemaah lunas dulu, baru cek kesehatan. Sehingga, sering kali petugas kita enggak berani untuk tidak meloloskan, meski kondisi payah," ujar Yaqut.
Usulan Bakal Disampaikan ke DPR
Usulan ini akan disampaikan kepada DPR RI terutama pada komisi VIII, termasuk usulan perbaikan pelaksanaan haji lainnya oleh pemerintah Indonesia.
"Ini nanti ada pembicaraan tergantung dengan DPR, mudah-mudahan disepakati bisa dirubah posisinya kalau dinyatakan layak baru bisa dilunasi,"katanya.
Sementara dilain pihak, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menuturkan, bila pihaknya bisa saja menyetujui usulan Kementerian Agama, asalkan itu langkah dari perbaikan pelayanan operasional Haji 2024/1445 Hijriyah.
"Tadi dibahas soal screening awal kepada calon jemaah haji, sebagai persyaratan pembayaran setoran haji tahun depan, saya kira itu bisa dilakukan lebih cepat lebih baik," katanya.
Advertisement
773 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Arab Saudi, Terbanyak Sejak 2015
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melaporkan, bila selama penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M, terdapat 773 orang jemaah haji asal Indonesia yang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah ini menjadi terbanyak selama kurun waktu 8 tahun terakhir.
"Jemaah wafat sampai hari ini ada 773 jemaah terdiri dari 752 jemaah haji reguler, 18 jemaah haji khusus, dan 3 jemaah haji furoda," kata Menag Yaqut dalam Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2023/1444 Hijriyah, di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (5/8/2023).
Jemaah yang wafat ini di antaranya, sebanyak 562 orang berusia 65 tahun ke atas dan 81 orang berusia antara 60-64 tahun. Sedangkan 109 jemaah berusia di bawah 60 tahun. Menag juga mencatat, jemaah yang paling sepuh berusia 92 yang wafat ada 2 orang, lalu jemaah termuda yang wafat 42 tahun sebanyak 6 orang.
Bukan hanya soal meninggal dunia, evaluasi lain yang dilakukan adalah masih adanya 77 jemaah haji yang hingga saat ini dirawat secara intensif di rumah sakit Saudi.
Lalu, masih adanya satu jemaah yang masih dalam pencarian, dengan melibatkan tim SAR dan Kepolisian Saudi, hingga batas waktu yang belum ditentukan.