Liputan6.com, Jakarta - Saat ini umat Islam sedang berada di ujung bulan Safar. Dengan demikian, tidak akan lama lagi memasuki datangnya bulan Rabiul Awal atau Maulid Nabi, yakni bulan kelahiran Nabi.
Seperti diketahui bahwa pada bulan Rabiul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh Hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita.
Advertisement
Kenapa kita merayakan maulid? Karena kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang sangat agung tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Sebab beliaulah, kita mengenal Allah, satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah. Kita juga mengenal Islam, agama yang benar dan diridhoi Allah. Agama yang dibawa dan diajarkan oleh seluruh nabi dan rasul.
Mengutip dari laman NU online, menyebutkan bahwa perayaan maulid merupakan bentuk kecintaan kepada insan yang paling mulia dan makhluk yang paling utama, Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Melalui perayaan maulid kita diingatkan untuk terus mencintai baginda Nabi. serta menanamkan pada diri umat Islam kecintaan kepada Nabi mereka.
Saksikan Video Pilihan ini:
Bukti Cinta Rasulullah SAW pada Umatnya
Salah satu bukti cinta baginda kepada umatnya adalah dalam sabdanya:
لِكُلّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِيْ شَفَاعَةً لِأُمَّتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Artinya: Setiap nabi memiliki kesempatan berdoa yang dikabulkan, maka semua nabi meminta segera dengan doanya, dan aku simpan doaku sebagai syafaat untuk umatku di hari kiamat. (HR Muslim).
Pada hari kiamat kelak, dikatakan kepada baginda Nabi Muhammad:
يَا مُحَمَّدُ سَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ
Artinya: Wahai Muhammad, mintalah maka engkau akan diberi, berilah syafaat maka syafaatmu akan diterima.
Baginda menjawab:
أَيْ رَبِّ أُمَّتِيْ أُمَّتِيْ (رَوَاهُ النَّسَائِيُّ)
Artinya: Wahai Tuhanku, umatku umatku. (HR. An-Nasa’i)
Perayaan maulid di bulan Rabi’ul Awal mengingatkan kita akan keagungannya, keutamaan, akhlak, perjuangan, gambaran ketampanan dan keindahan jasad mulianya. Ketika dilantunkan puji-pujian kepadanya dan jamaah maulid mulai menyebut-nyebut namanya, biasanya kita akan terbawa suasana haru. Dalam hati kita berucap: “Andai saja aku mendapat kemuliaan bertemu dengan baginda, meskipun dalam mimpi.”
Seorang mukmin sejati pasti merindukan baginda Nabi. Seorang mukmin sejati pastilah sangat ingin bertemu dengan baginda walaupun sekejap pandangan mata dalam mimpi. Selamat menyambut datangnya bulan Maulid.
Advertisement